Warning ⚠️
"O-om Haru..." cicitnya
"Adek lagi ngapain? " tanya Haruto
"Adek mau cosplay jadi maid... Terus adek ketemu kotak yang isinya kayak gini, adek gak tau cara mainnya... " ucapnya sambil cemberut tanpa memperdulikan tatapan lapar Haruto.
Haruto berjalan menghampiri Jeongwoo yang sedang kebingungan. Menarik lengan si manis untuk berdiri menghadap dirinya.
"Adek kenapa pake baju kayak gini? Hmm? " tanya Haruto sambil mengelus pinggang Jeongwoo dan meremas nya.
"A-adek tadi mau pake baju maid kayak di anime-anime uhh... terus adek ketemu kotak hitam yang isinya kayak gini. Adek gak tau cara mainnya... Dari tadi bergetar terus... " jelas Jeongwoo panjang lebar dan sedikit melenguh karena usapan di pinggangnya.
Haruto yang melihat wajah polos Jeongwoo seketika miliknya mengeras, dirinya sudah lelah bermain dengan tangan. Haruto ingin bermain dengan Jeongwoo.
Ingatkan Haruto bahwa Jeongwoo adalah keponakannya sendiri.
"Adek mau kalau om Haru ajarin cara pakainya? " Rayu Haruto.
Mendengar perkataan Pamannya, dengan polosnya Jeongwoo mengangguk. Si manis langsung mengambil kotak yang berisikan sex toys, lalu memberikannya kepada sang Paman. Haruto menerima dengan senang hati, lalu menatap ngeri mainan milik kakaknya.
'Anjir lah! Kak Asahi masokis ternyata' batin Haruto lalu meletakkan kotak tersebut di atas nakas.
Haruto menangkup wajah Jeongwoo dengan kedua tangannya, tanpa aba-aba meraup labium Jeongwoo dengan lembut. Tangannya mengusap sensual punggung si manis, lalu beralih meremas pantat Jeongwoo. Sedangkan, yang di cium hanya diam dan melenguh karena tidak mengerti apa yang dilakukan sang paman.
Manis, itu yang dirasakan oleh haruto saat melumat bibir pink milik Jeongwoo. Ciuman lembut kini kian menuntut, membuat si manis kepayahan. Jeongwoo memukul pelan dada Haruto untuk melepaskan tautan mereka.
Haruto dengan terpaksa melepaskan tautan mereka lalu mengecup leher Jeongwoo yang terekspos. Membuat banyak tanda merah,hisap, jilat, dan kecup. Tangannya tidak tinggal diam, haruto menyingkap atasan lingerie tersebut.
"Om Haruhh... ngapainhhh... " Tanya Jeongwoo sambil mendesah.
Haruto tidak memperdulikan keadaan Jeongwoo yang sudah kacau, maniknya hanya terpaku dengan dua buah nipple pink coklat yang menggoda. Haruto meraup dan mengulum nipple kiri tersebut, lidahnya bermain memutari puncak nipple dengan gemas, tanpa sadar Haruto menggigitnya dengan cukup keras.
"Akhh! Om Haruhh kenapa di gigithhh! " Desahnya, tanpa sadar Jeongwoo menekan kepala Haruto ke dadanya. Dirinya tidak mengerti apa yang dilakukan Haruto, hanya nikmat yang ia rasakan saat dadanya di mainkan dengan liar.
"Ngghh... ahhh omhh haruhhh"
Desahan Jeongwoo membuat libido Haruto semakin meledak, ia dorong jeongwoo ke kasur milik Jaehyuk dan Asahi. Menarik dalaman Jeongwoo dengan tergesa-gesa. Jeongwoo terkejut ketika dalamannya ditarik secara paksa, ia langsung menutup miliknya dengan kedua tangannya. Pipinya menjadi merah merona karena malu.
Haruto menatap Jeongwoo gemas, lalu ia ambil kota hitam tersebut dan meletakkannya di samping Jeongwoo. Mengobrak-abrik isi kotak tersebut, ia hanya mengambil dildo vibra, dan lube. Sebenarnya, Haruto bukanlah seseorang yang suka menyiksa saat dirinya bercinta dengan seseorang. Karena Jeongwoo penasaran dengan dildo vibra tersebut, maka dengan senang hati Haruto melakukannya.
"O-om Haru mau ngapain? " Tanya Jeongwoo takut saat melihat Haruto mengoleskan lube di dildo vibra tersebut.
"Tapi mau di ajarin cara mainnya...Ini namanya Dildo Vibra" Ucapnya lalu mencium bibir Jeongwoo dengan brutal.
"MMHHHP!!!" Jerit Jeongwoo tertahan, seperti ada yang memasukkan lubang analnya. Sakit, rasanya sangat sakit tubuhnya seperti terbelah dua. Dirinya memukul lengan Haruto dengan kuat, agar mengeluarkan dildo yang masuk kedalam dirinya. Ketika Haruto melepaskan tautan mereka, Jeongwoo langsung menangis kencang membuat Haruto panik.
"Hiks... sakithh lepashhh... hiks" Isaknya karena benda tersebut tidak kunjung dilepas dari analnya.
"Ssttt... adek jangan nangis nanti gak sakit lagi tahan ya... sayang" Ucap Haruto dengan lembut lalu mencium bibir Jeongwoo lagi. Sepertinya bibir Jeongwoo membuat Haruto menjadi candu.
Saat tangisan Jeongwoo berhenti, Haruto menyalakan dildo vibra tersebut dengan kecepatan sedang yang membuat Jeongwoo kaget karena benda yang masuk itu bergetar yang membuatnya bergerak tidak nyaman.
"AKHH!!! "
Teriak Jeongwoo karena tubuhnya seperti tersengat listrik, nikmat yang dia rasakan saat Haruto meninggikan kecepatan dildo tersebut. Tubuhnya bergerak gelisah, belum lagi Haruto yang sedang menyusu di dadanya membuat, tubuhnya ingin mengeluarkan sesuatu.
"Anghh... adekhh mau pipishhh...lepasinhhh" Pintanya kepada Haruto namun tak diperdulikan oleh sang paman.
"Keluarin sayang" Haruto segera melepaskan seluruh pakaiannya untuk menyusul si manis. Miliknya yang sedari tadi menegang minta dipuaskan akhirnya keluar juga.
"Nnggh... om H-haruhh AKHH!" Teriak Jeongwoo saat pelepasannya tiba. Tubuhnya bergetar, dirinya bernafas terengah-engah, dildo yang didalamnya dikeluarkan oleh Haruto. Bibirnya dicium oleh sang paman, Jeongwoo meremas rambut Haruto.
Haruto mencium bibir Jeongwoo dengan brutal, tangan kiri meremas dada Jeongwoo dan tangan kanannya melebarkan kaki Si manis, menyiapkan penisnya di depan lubang berkedut tersebut.
"AKHH!!! SAKITHH!!!" Pekik Jeongwoo saat merasakan benda besar dan panjang mulai masuk secara perlahan.
"STOPHH!! sakithh... hiks" Isak Jeongwoo saat penis Haruto memasukinya.
"Tunggu sebentar babyhhh, hhhh nanti sakitnya bakalan hilang" Ucap Haruto dengan suara beratnya, dirinya meringis saat penisnya di jepit kuat oleh lubang Jeongwoo. Haruto mencium Jeongwoo dengan lembut tangannya juga meremas dada dengan lembut, agar mengalihkan rasa sakit Jeongwoo.
Haruto mulai menggerakkan pinggulnya dengan pelan, namun lama-lama menjadi cepat membuat Jeongwoo mendesah kencang dan tubuhnya bergetar akibat titik manis ditumbuk berkali-kali.
"Ha ahhh...Enakhhh...lagihh om Haruhhh"
Haruto mengecup bibir Jeongwoo gemas lalu menghisap lehernya hingga menimbulkan tanda kemerahan, lalu turun lagi menghisap dada si manis. Jeongwoo hanya bisa pasrah di bawah dominasi Haruto, meremat bantal di bawah kepalanya dan terus mendesah dengan keras saat titik manisnya di tumbuk keras tanpa ampun.
"Hhhh.. Adekhh... mau keluar lagihhh"
"Bersama babe"
Haruto mempercepat gerakan pinggulnya karena merasakan lubang itu berkedut. Mencengkram pinggang Jeongwoo yang masih memakai lingerie maid yang sudah acak-acakan.
Jeongwoo merasakan penis Haruto membesar, dirinya meringis akibat gerakan Haruto yang terlalu cepat.
"Akkhhhhh!"
Haruto dan Jeongwoo sama-sama memekik kencang disaat pelepasan tiba. Tubuh Jeongwoo bergetar hebat dengan nafas yang terengah-engah. Sedangkan si dominan masih bergerak pelan menyemburkan cairan miliknya di lubang si manis.
Haruto mengeluarkan penisnya perlahan dari lubang Jeongwoo, sangking banyaknya cairan miliknya mengalir keluar dari lubang si manis yang sudah lemas tak berdaya.
"Jeongwoo...hei! bangun dulu... bersihkan badannya dulu" Ucap Haruto sambil menepuk pelan pipi Jeongwoo.
Tampaknya, si manis kelelahan hingga tertidur dengan nyenyak.
"Lah! Tidur anaknya"
..
.
.
.
.
.
"OM HARU! BADAN ADEK SAKIT SEMUA! HUWAAAA!!!"
End
Nggak nyangka ada yang baca.
Kalau berlebihan kalian bisa negur aku😔.
Bye-bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
HJW Collection
Short StoryOne-shoot/Two-shoot 18+ Dom : Haruto Bot : Jeongwoo Lapak Jeongwoo Uke!!! kalau gak suka syuh-syuh! lo gak di ajak! 😏 Real karya sendiri no fek-fek!! 😎