2

34K 124 0
                                    

Ayna menggigit bibir bawahnya saat merasakan vaginanya bersentuhan dengan batang keras arsen yang berurat.

"Enghh. udahh aaahhh..."

"Sshh... Bentarh sayanghh belumh masukh" Sungguh ini sangat nikmat, padahal cuma bersentuhan belum gue masukin batin Arsen.

"Takut mas" Ayna menatap sayu Arsen, dan sialnya semakin so sexy dimata Arsen.

" Kamu boleh gigit atau cakar bahu aku terserah kamu buat nyalurin rasa sakit, tapi ini cuma sebentar kok sakitnya" Arsen menatap Ayna penuh cinta.

"T-tapi m-mmphh.. " Arsen kembali mencium bibir Ayna yang nanti nya akan menjadi rutinitas sehari-hari, melumat penuh cinta, bertukar saliva mengabsen setiap rongga gigi Ayna.

"Hei, percaya sama aku sayang" Bisik Arsen untuk menyakini, Ayna yang melihat pun hanya menganggukan kepala dengan pasrah.

"Siap, sayang?!"

"Pelan pelan"pinta Ayna

Arsen segera mengarahkan kejantanannya ke milik Ayna. Namun sebelum itu di gesek-gesekannya terlebih dahulu untuk pemulas, lalu perlahan ia memasukkan kepala miliknya ke dalam.

"Sakith- udahh mashh!"

Arsen mengeram tertahan merasa sedikit kesulitan untuk masuk.

"Baru kepalanya baby, tahan ya?!" Tidak tega sebenarnya, namun jika

berhenti akan lebih menyakitkan.

Arsen kembali mencoba untuk memasukkan kejantanannya agar lebih dalam hingga tertancaplah sempurna di dalam milik Ayna.

Jlebb!

"Akhhh, sakitthh!"

Bertepatan dengan rasa sakit, darah segar keluar dari kewanitaan Ayna
Ayna telah resmi menjadi milik Arsen seutuhnya begitupun sebaliknya.

"Aghhhh-- Sakithhh mas" Cairan bening mengalir dari pelupuk mata Ayna. Arsen berinisiatif menghapusnya, sadar akan kesakitan itu keluar karena ulahnya.

Ayna tak mampu menahan rasa sakitnya, air matanya ikut luruh keluar. Arsen tak tega melihat istrinya kesakitan di diamkannya terlebih dulu miliknya berada di dalam sana agar Arsen bisa beradaptasi dengan kejantanannya.

Di rasa Ayna sudah cukup tenang dan mulai terbiasa dengan kejantanannya. Perlahan Arsen mengerakkan pinggangnya, mengeluar masukkan miliknya, memompa mulai perlahan hingga Arsen berani mempercepat pompaan itu.

"E-enghhhh---"

"Ahhhh.. Mashhhh"

"Yessss babyhhhh" suara serak basah itu menyahut, menandakan cowok itu merasa amat bahagia.

Ayna perlahan mulai terbiasa hingga rasa sakitnya kini berganti menjadi kenikmatan. Ayna meremas kuat sprei untuk menyalurkan nikmat yang dirasanya.

Arsen terus saja menambah kecepatan, memompa miliknya yang berada didalam milik Ayna.

Ayna meremas sprei kala Arsen menggoyangkan pinggulnya maju mundur dengan tempo sedang, kedua pahanya terasa sangat panas bergesekan dengan kejantanan Arsen.


"Ahhh shhhh emhhh aaahh... mashh..."

Seluruh badan Ayna terhentak seirama dengan gerakan pinggul Arsen, ia merasa kenikmatan tiada tara.
Arsen meremas payudara besar Ayna yang menggantung indah sambil terus menghentakan penisnya.

"Aahkhhh ahh... aaahh shhh mashh...aaahhhhh... e-enakhh..."

"Call me daddyhh ahh" ucap Arsen yang masih menghentakkan nya, dengan kecepatan lambat

"Daddy faster please umhhh" Arsen menambah kecepatan hentakannya membuat Ayna gila ingin lebih cepat

"Ahh hahh harder"

"Ouhhghh yeahhh daddy faster"

Plok

Plok

Plok

Arsen semakin cepat menambah kecepatan hentakannya, membuat Ayna yang dibawahnya tersiksa nikmat begitu juga Arsen yang memimpin

"Ouhh ahh yess daddy yeshhh fuck me! umhhh" desah Ayna nikmat, permainan Arsen kali ini membuat nya gila ingin lebih

"Yeahhh umhh fuckhh arghhh" desah Arsen yang terdengar geram, vagina Ayna yang begitu legit membuat Arsen ingin menusuknya
lebih dalam dan tak ingin berhenti.

"Ahhh yesss babyhh humhh?! You makin becek arghhh its fucking feel goodhh babe"

Ayna hanya mendesah nikmat dengan permainan Arsen dibawah sana, erangan erangannya semakin membuat Arsen gila. Ayna merasa kejantanan Arsen membesar didalam sana.

Ayna merasakan vaginanya akan mengeluarkan sesuatu, ia sebentar lagi akan mencapai klimaksnya yang luar biasa.

"Daddyhh... Mauhh enghhh keluarhhh... "

Arsen dapat merasakan tubuh Ayna yang bergetar, ia tahu Ayna akan segera mengeluarkan cairannya, lalu Arsen menggerakkan pinggulnya semakin cepat agar bisa keluar bersamaan dengan Ayna.

"E-enghh bersamahhh babyhhh... "

"Ahhh... "Desah keduanya.

Arsen menggeram saat ia sudah sampai klimaksnya, nafas keduanya terengah - engah, Arsen menenggelamkan wajahnya di leher Ayna.

" Thanks you darling" Mengecup kening Ayna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Thanks you darling" Mengecup kening Ayna.

Rasa hangat yang bisa di rasakan Ayna kini mengalir masuk
kedalam rahimnya. Begitu banyak bahkan terasa ada yang menetes
melalui persatuan mereka.

Ini akan menjadi malam yang panjang bagi keduanya.

MAS ARSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang