11

145 16 0
                                    

"Kenapa kau ada di sini?"

Perempuan itu membelalakan matanya menatap Jeongyeon yang sedang menahan punggungnya agar tidak jatuh ke lantai. Mata mereka saling bertatapan tak percaya. Layaknya seorang putri kerjaan yang jatuh ditangkap oleh pangeran.

Perempuan itu kembali berdiri dengan sempurna mengangguk hormat dan berjalan pergi.

"Tunggu" Jeongyeon berhasil menahan tangan perempuan itu agar tidak kabur darinya.

"Aku bisa melaporkanmu jika kau bertindak sembarangan"

"CK"

Wanita itu berdiri tegak kembali menarik Jeongyeon jauh ke sudut rooftop. Wanita itu mendengus membalikkan diri menatap Jeongyeon.

"Denger ya, gue nggak tau lu suka sama gue atau bagaimana. Tapi gue rasa lu harus berhenti ngikutin gue" ucapnya sambil menunjuk wajah Jeongyeon.

Jeongyeon memiringkan kepalanya menganga tak percaya.

"Gue?" Ucapnya menunjuk diri
"Ngikutin lu?" Dia balik menunjuk wanita itu dengan masih tak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Gue aja nggak tau kenapa orang seperti lu bisa disini"

"Orang seperti gue? Apa maksud lu? Lu pikir gue nggak pantes disini? Asal lu tau yah gue itu-"

"Noona?"
"Direktur?"

Mereka berdua beralih menoleh sepasang manusia yang berjalan menghampiri mereka.

"Tzuyu"
"Tzuyu!!" Wanita itu berlari memeluk Tzuyu. Namun Tzuyu segera menepis karena risih disentuh oleh orang lain.

"Kejam. Padahal sama kakak sendiri" ucapnya tak terima melihat Tzuyu yang berusaha merapikan kembali jasnya dan seolah menyapu jejak Nayeon di tubuh Tzuyu dengan tangannya.

"Kakak? Sejak kapan kau punya kakak perempuan?" Jeongyeon menyentuh dagunya sembari menatap Tzuyu penuh selidik.

Pasalnya Jeongyeon sudah kenal Tzuyu lebih dari 1 dekade. Tapi tak pernah sekalipun Tzuyu menyinggung kalau dia punya seorang kakak perempuan. Dia merasa gagal menjadi sahabat.

"Lu nggak tau? Gue nggak pernah cerita ya? Gue punya 1 kakak perempuan yang buluq banget dan nggak berguna. Itu adalah dia, im Nayeon" ucapnya menunjuk Nayeon yang masih tak terima.

"Jahat banget nyebut kakak sendiri nggak berguna"

"Kakak tiri? Kakak angkat?"

Tzuyu menggelengkan kepala "kakak kandung, dengan kedua orang tua yang sama"

"WHAT? Are you kidding"

Tzuyu mengangkat bahunya tak perduli Jeongyeon percaya atau tidak mengenai ucapannya "menurutmu?"

Nayeon membalas tatapan Jeongyeon tak percaya dengan tatapan mengejek. Nayeon seolah sudah berhasil mempermalukan Jeongyeon. Tubuh Nayeon bersembunyi memegang lengan Tzuyu menjulurkan lidah pada Jeongyeon. Namun lagi lagi Tzuyu menghempas genggaman tangan itu dari lengannya risih.

"Dia sekretarismu? Bisa kau pecat dia Tzuyu?"

Tzuyu menggeleng tenang "Aku yang akan memecatmu dari posisi kakak"

"Jangan bilang dia..."

Tzuyu mengangguk "Salah satu dari perempuan yang lu saranin buat di jadiin pacar gue. Dia adalah kakak kandung sekaligus anak sulung dari keluarga Im"

Jeongyeon masih menganga tak percaya. Perempuan pengacau yang bekerja di 12 pekerjaan yang berbeda itu adalah kakak dari sahabat sekaligus bosnya? Tak hanya itu, perempuan itu adalah anak keluarga Im yang terkenal itu.

Just For You (Michaeng Satzu 2yeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang