Typo tandai ya ^^
Pagi yang cerah, cahaya matahari memasuki mansion Valcavano yang salah satu penghuninya di kamar bernuansa biru putih itu masih terlelap.
"Euh.."
"Hah..Al masih ada di ruangan ini" gumam pelan Al ketika mata nya menatap sekelilingnya.Al beranjak dari ranjangnya dengan pelan, badannya masih agak lemas dan ia juga harus hati-hati karena masih terpasang infus di tangan nya.
Ceklek..
Pintu pembatas terbuka. Albert melihat keseluruhan ruangan, ia tidak melihat anak bungsunya. rasa panik dan khawatir mulai terlihat dari raut wajahnya."Al.., Aldeon!!" Teriak Albert, sembari mengecek ke beberapa ruang di kamar tersebut.
Ceklek..
Pintu kamar mandi diruang itu terbuka dan muncul di balik pintu anak laki laki yang Albert cari."Al.."
Albert mencoba mengontrol emosi nya sembari perlahan mendekati dan mensejajarkan tingginya dengan Al."Tu..tuan Albert, Al mau lepas ini"
Ucap pelan Al sembari mengangkat tangannya yang masih di infus dengan raut wajah takut-takut.Menggemaskan
Ternyata anak bungsunya ini menggemaskan, kenapa selama ini dia bisa mengabaikan nya.
"Baiklah, tapi kita harus tanya dr. Andre dulu.. oke" Albert mencoba untuk menjelaskan agar Al bisa memahaminya.
"Sekarang kita sarapan dulu, ingin bersama di ruang makan atau di sini saja?" Tanya Albert sembari menuntun Al untuk duduk di sofa yang ada di ruang itu.
"A..Al, boleh makan di ruang makan pa..paman?" Tanya Al ragu-ragu.
"Boleh, tapi panggil dulu saya Daddy" datar Albert.
"Da.. daddy" gugup Al
"Oke, sekarang kita ke ruang makan"
Ruang makan
Tingg..
Lift utama terbukaDiruang makan itu sudah ada 5 abang Al, yang memang mereka sengaja ikut sarapan agar bisa bertemu dengan Al.
"Al.., sini duduk di samping abang" ucap abang ke 5 Al, bernama Axhelion Valcavano
"Tidak.. Al bersamaku"
"Sini Al" lanjut abang ke 4 Al, bernama Axhalion ValcavanoYa benar.. abang ke 4 dan ke 5 Al adalah kembar.
"Da.. daddy, Al takut " Gumam Al pelan sembari bersembunyi di balik kaki panjang Albert dengan tubuh bergetar.
"Tidak apa-apa Al, ada Daddy di sini"
Ucap Albert mencoba untuk menenangkan dan menggendong dengan hati -hati anak bungsunya itu di bantu Vian bodyguard pribadi Al yang membawa selang infusnya."Jangan membuat adik kalian takut" datar Albert menatap anak-anaknya itu.
"Dad, kami juga ingin dekat dengan Al.."
"Al, jangan takut oke.. aku abangmu yang ke 5 Axhelion Valcavano."Ucap Axhe sembari tersenyum kecil.
"Al, aku abangmu yang ke 4 Axhalion Valcavano." Sambung Axha
"A.. abang kembar?"
"Abang he dan abang ha.. hehee 🤭" semangat Al, sejujurnya Al dari dulu ingin punya abang kembar jadi ia sekarang sangat senang ternyata keinginan perlahan mulai terkabul satu persatu..Apakah semua akan berjalan dengan lancar? Apakah semua keinginan Al akan terwujud satu persatu tanpa pengorbanan?
Penasaran?? ikutin terus cerita Aldian ini ya 😁
Maaf ya kalau nama tokohnya kurang bagus, kalau ada saran nama boleh banget ditulis di komen 🤗
Don't Forget vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldian (on going)
Teen FictionHanya tentang anak laki-laki yang ingin hidup Karya asli penulis,, slow up dan hanya untuk mengisi waktu. Semoga terhibur ^^ Karya pertama, masih belajar Don't Forget Follow me :) Cover: Internet 280523-