Bab8 - Masa lalu

737 26 0
                                    

Typo tandai ya ^^
Warning adanya tindakan kekerasan ⚠️







Flashback

Kehidupan seorang remaja laki laki berumur 12 tahun, yang bernama Aldion.

Di rumah megah
Keluarga yang harmonis itu sedang berkumpul di ruang santai..

Terdiri dari ayah, ibu dan 1 anak laki-laki asli mereka.

Disudut rumah _lebih tepatnya di dapur ada anak laki laki yang seharusnya menjadi bungsu keluarga tersebut yang biasanya di manja tapi anak laki-laki itu berbeda, terasingi atau bahkan malah di siksa oleh keluarga tersebut. Kenapa?

Karena aslinya ia hanyalah anak yang sudah yatim piatu. Ya orang tua dari anak laki-laki yang bernama Aldion itu meninggal saat kecelakaan ketika ia berusia 2 tahun. Oleh karena itu, ia di titipkan kepada teman orang tua aslinya yaitu orang tua yang sekarang atau bisa dibilang orang tua angkat. Kenapa tidak di urus oleh keluarga orang tua aslinya? Karena mereka_keluarga besar dari kedua belah pihak sudah tidak menganggap Aris dan lina_orang tua asli Aldion sebagai anggota keluarga mereka lagi, mengingat aris dan lina menikah dengan tidak di restui oleh mereka.

Dan berakhir seperti ini..

Ibu yang pilih kasih karena selalu percaya akan muslihat dari dareen_anak dari bastian dan lena, orang tua angkat Aldion.
Ayah yang acuh dan kejam (hanya berlaku untuk Al)
Dareen anak dari bastian dan lena, yang sifatnya ingin menang sendiri, apa yang dia mau harus diikuti dan dia sangat benci Al karena dia pikir Al ingin mengambil orang tua nya dan orang sekitar nya, maka dareen sering kali mengkambing hitamkan Al untuk setiap kesalahan nya.

Al hanya bisa menerima takdir yang tidak adil itu, ia tau kalau selama ini yang Al anggap orang tua adalah orang tua angkat atau lebih tepatnya terpaksa mengambilnya karena ingin mendapatkan kekayaan dari orang tua aslinya.

Pukulan, bentakan, kelaparan, rumah sakit adalah teman untuk Al selama hidupnya_ya selama 10 tahun tinggal dengan bastian dan lena .

Al hanya di rawat oleh baby sister yang di sewa lena sampai umur 7 tahun, kemudian dia di paksa dewasa karena keadaan.

Beberapa kejadian di masa kecil Al yang membuat dia trauma.

1. Hanya boleh makan dari makanan sisa mereka bertiga (Bastian, lena dan dareen)

Al hanya bisa melihat makanan yang diatas meja makan itu di habiskan oleh tiga oran_ayah, ibu dan kakak yang hanya ia yang mengakuinya.

"Hei, cepat bersihkan meja makan!"
Teriakkan nyonya lena sembari menunjuk Al yang membuat Al kembali sadar dari lamunannya.

"Ba..baik nyonya.."

Al membereskan meja makan dengan perasaan sedih karena ..

"Mereka menghabiskan semuanya."
Al menatap piring piring kotor yang kosong itu.

"Al lapar.." gumam pelan Al.

"Den, sini.. " bisik bi rina dari arah dapur_asisten rumah tangga lena satu satunya dan ia sudah menganggap Al adalah cucunya.

Al pun menghampiri bi rina dengan mimik wajah penasaran.

"Ini den, Bibi sisakan ini buat aden.."
Bi rina menyodorkan lauk dan nasi sarapan pagi ini.

"Wah.. Al mau, bibi arin makasih"
Semangat Al, baru saja tangan kecil itu ingin meraih piring berisi sarapan nya.. tiba tiba

Plakk..
Prangg..
Piring itu jatuh ke bawah dengan cepatnya setelah tangan kecil itu di pukul oleh nyonya lena.

"Bagus.. rina, kamu melanggar peraturan rumah ini"
Rina hanya menunduk saja, pasrah.

"Rina, gaji kamu bulan ini saya potong!"

"Dan kamu bocah tak tahu diri, saya hukum kamu tidak boleh makan satu hari ini"

Berakhir dengan Al yang berusaha menahan lapar seharian itu.






2. Diperlakukan seperti asisten rumah tangga. (Disuruh sana sini dan bersih bersih)

Brak (pintu kusam itu dibuka kasar)

"Hei .. bangun, lo dipanggil sama mama gue." Bentak kasar dareen.

"Kak, maaf Al lagi kurang enak badan. Boleh ya istirahat sebentar." Pelan Al sembari membenarkan kain kecil untuk menutupi bagian atas tubuhnya yang merasa dingin _Al gunakan sebagai selimut.

"Gue bukan kakak lo!! Jangan manggil gue kakak!"

"Jangan jadi pemalas! Cepet bangun!"
Dareen menarik kasar Al untuk berdiri dari alas tidur yang tipis itu.

"Sana pergi!!"
Al berusaha untuk sadar sepenuhnya dan berjalan keluar untuk menemui nyonya lena yang sedang marah besar itu.

Plakk..
"Bagus baru bangun kamu"
Lena langsung menampar

Al menoleh ke kiri, menandakan tamparan lena sangat kuat.

"Cepet buat sarapan!. Awas aja kalau dareen terlambat sekolah berarti salah kamu"

"Ta.. tapi ada bi rina nyonya. Al sedang tidak sehat." Bela Al.

"Heh.. anak gak berguna, bi rina lagi libur, jadi kamu yang gantiin semua pekerjaan rumah hari ini. Tidak ada bantahan!" Ucap lena sembari mendorong tubuh kecil Al ke dapur.

Al hanya bisa pasrah dan mengikuti semua yang di perintahkan lena.




3. Tidur di gudang yang kotor dan gelap.

Rumah mewah itu memiliki dua gudang, satu di depan (bersih) dan belakang (kotor)

Al diberi ruangan gudang belakang untuk menjadi kamarnya. Kenapa? Padahal masih banyak ruangan di rumah warisan orang tua asli Al ini. Ya rumah yang di tempati mereka adalah warisan dari orang tua asli Al. Karena mereka tidak ingin Al merasa nyaman tinggal di sana dan akan semakin berani terhadap mereka yang dapat membuat mereka pergi dari rumah mewah tersebut.

Kegelapan, sunyi, berdebu, dingin.. menjadi teman sehari-hari Al.

4. Melakukan sesuatu jika disuruh dan harus selalu menuruti semua yang di perintahkan kepada nya dari mereka bertiga.

Satu kata "Baik" yang ada dalam diri Al agar tidak dihukum oleh bastian, lena dan dareen.

Seperti boneka yang penurut.. terkurung dan dirusak. Hanya ketika masanya sudah berakhir maka semua selesai.

5. Tidak boleh keluar rumah, sekolah, berteman dll.

Al selalu membayangkan bagaimana jika ia bersekolah, berteman dan bermain dengan teman-teman nya diluar sana, pasti seru..



6. Harus selalu siap untuk menjadi sasaran kemarahan Bastian jika sedang marah atau ada masalah di luar.

Brakkk..

"Hei .. bangun!!"

Buk..buk..buk..

"Akh..akh.. sa.. kit"

"Ampun.."

Bastian terus menerus pukul, tendang dan injak tubuh kecil Al, hingga tubuh itu sudah tidak merespon _ya Al sudah tidak sadarkan diri.

"Hah!! Tidak berguna, baru sebentar.. akh..bangun!!! Aku belum puas. Aku bunuh kamuuu!!

Ini sudah sering Al alami tapi setelah bastian puas dia akan panggil dokter pribadinya untuk sedikit mengobati Al, agar Al mati perlahan.

Tapi berbeda dengan hari ini, Al tidak di obati dan dibiarkan saja.. hingga malam sunyi itu menjadi saksi, anak remaja itu menutup mata untuk selamanya.











Semoga kalian terhibur 😁
Don't Forget vote and komen

Aldian (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang