Typo tandai ya ^^
Mansion Valcavano
Kamar Al
"Daddy.. Al takut" gumam pelan Al, sembari menunggu Daddynya merapihkan rambutnya.
"Takut apa?" Albert masih sibuk membedaki wajah imut Al.
"Takut, gimana kalau gurunya pukul Al karena nggak bisa jawab soal atau gimana kalau gurunya marah karena Al nggak bisa langsung paham pelajaran nya" Al menunduk dan memainkan ujung bajunya.
"Babyy, lihat Daddy" Albert merasa anak bungsunya ini menyembunyikan sesuatu darinya.
"Apapun yang baby takutkan itu tidak akan terjadi. Daddy, abang abangmu dan Dion akan selalu di sampingmu_jika guru itu berbuat sesuatu yang membuatmu tidak nyaman katakan pada Daddy" Albert berusaha untuk menenangkan Al.
Kenapa Al berpikir seperti itu?
Yap_Dikehidupan sebelumnya ia pernah di siksa oleh guru privat Dareen, kenapa?
Karena Al ketahuan ikut melihat pembelajaran dari guru tersebut dari dapur, guru itu bilang..
"Heyy, sini kamu!"
Al mencoba memberanikan diri untuk mendekat pada guru yang memanggilnya.
"Dia anak maid disini, kau boleh menyiksa nya" Ucap tiba tiba Dareen membuat guru privat nya terkejut sebentar, tapi setelah nya muncul senyuman di bibirnya.
"Oke, Terimakasih atas kemurahan hati tuan muda" Lanjut guru itu sembari membungkukkan sedikit badannya.
Setelah nya?
Al di siksa dan di katai oleh perkataan yang sangat menyakitkan, yang membuat ia trauma jika bertemu dengan guru privat.
"Baby.." suara lembut yang memecahkan lamunan Al pada masa lalu.
"Jangan melamun, sekarang kita ke bawah untuk bertemu dengan gurumu" Albert meraih tangan kecil Al untuk ia gandeng tapi tangan kecil itu menolak saat tangan Albert ingin menyentuh nya.
"Nggak mau, A.. Al mau disini aja" Ucap pelan Al sembari berangsur mundur.
"Babyy.."
Happ..Albert berhasil menggendong Al pada akhirnya, meski Al menolak dan memberontak dalam gendongan nya hingga Al merasa lelah dan hanya bisa menangis.
"Hiks.. hiks .. huwaaaaa"
"Cup .. cup.." Albert mencoba untuk menenangkan anak bungsunya dengan menepuk punggung kecil itu dan mengayunkan badannya ke kanan dan kiri.
"Tidak apa apa.. Daddy ada di sini"
"Jangan menangis, Daddy akan melindungi mu"
Albert terus saja memberikan kata kata penenang, seperti nya ia di masa lalu betul betul tidak mengenal anaknya. Kenapa ia tidak tau kalau anaknya ini seperti memiliki trauma dengan guru privat.. Albert bertekad untuk mencari informasi setelah ini.
"D.. Daddy, Mau mimi hiks .." Ucap pelan Al yang masih terisak, ia merasa mengantuk dan haus setelah menangis.
Dasar bayiii.. 😌
"Iya, kita ambil miminya di dapur ya" Albert berjalan menuju lift bersama Vian dibelakang nya.
Tinggg..
Pintu lift terbuka
Albert memberikan isyarat kepada Vian untuk segera menuju dapur dan siapkan susu untuk anak bungsunya, yang di jawab anggukan kepala oleh Vian dengan segera menuju dapur.
"Selamat pagi Tuan Albert" Seorang wanita berpenampilan rapi dan elegan menyambut kedatangan Albert dan membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda hormat kepada Albert.
"Hmm .. silahkan duduk" Albert hanya menjawab seadanya dengan wajah datar sembari mendudukkan Al di pangkuan nya untuk menghadap wanita tersebut ..
"Hiks.. hiks .. daddy" Al tidak ingin melihat wajah wanita yang ada di hadapannya_yang pasti akan menjadi guru privat nya.
"Tidak apa apa baby.." Albert memeluk sayang Al.
"Terimakasih anda sudah mempercayakan saya untuk menjadi guru privat Tuan muda Al, suatu kehormatan untuk saya"
"Hmm, meski kau guru privat dari anak anakku yang lain tapi aku akan tetap mengawasi kinerjamu. Jangan sampai mengecewakanku" Albert menekan kalimat di akhir.
"Baik tuan"
"Daddy..mimi Al mana?" Ucap Al sembari meraih wajah tegas Albert untuk menarik perhatian nya.
"Tunggu sebentar babyy.." Jawab Albert lembut sembari menciumi wajah menggemaskan anaknya yang merah karena habis menangis.
"Hehe.. daddy udah" Al menghadang wajah Daddynya dengan kedua tangan kecilnya.
"Tuan besar, ini susu tuan muda Al" Ucap Vian setibanya di dekat Albert dan Al
"Om Vian, mimi.. mimi..." Al mencoba meraih susu yang sudah ia tunggu dari tadi dengan merentangkan kedua tangannya ke arah Vian.
"Pelan pelan baby"
Hening..
"Aku ingin kamu melakukan pendekatan terlebih dahulu, agar anak bungsuku tidak takut padamu" Ucap datar Albert.
"Baik tuan, saya tidak akan mengecewakan anda"
Skip
Ruang belajar Al
"Selamat pagi tuan Al"Al yang sedang bermain dengan mainannya di tengah ruangan hanya menatap sebentar dengan takut dan langsung berlari menghampiri Albert yang sedari tadi memperhatikan nya dari sofa ujung ruangan.
"Baby.. jangan takut. Dia gurumu sekarang coba percaya dulu dengan nya nanti baru baby putuskan mau tetap dia yang mengajarmu atau ganti, oke" Albert mencoba membuat kesepakatan.
Al sedikit tertarik dengan penawaran itu
"Daddy janji akan lindungi Al kalau dia jahat? Daddy janji akan ganti dia jika dia berusaha untuk menyakiti Al?"
"Daddy janji baby, tidak ada yang bisa menyakitimu"
Al melihat langsung pada mata yang menatapnya tanpa keraguan.
"Mau coba?" Lanjut Albert
"Oke"
Selama pendekatan, sekitar 2 jam Al berusaha untuk tidak takut dengan guru privat nya_Namanya Erlin. Al memanggilnya bu Er agar lebih mudah dan Mrs. Erlin? Tidak mempermasalahkan nya.
Skip
Malam hari di ruang makan Valcavano
Semua anggota keluarga sedang makan malam bersama
"Daddy, jadi besok Al bisa langsung belajar ya?" Ucap ceria Al
"Iya babyy.."
"Kalau memang baby sudah merasa nyaman dengan Mrs Erlin" lanjut Albert lembut sembari membersihkan mulut putra bungsunya yang sedang makan itu.
"Gimana de, Mrs. Erlin baik kan?" Tanya Axhelion
"Hmm.. iya baik, Al suka" angguk semangat Al
"Baik banget, bu Er kasih Al boneka dinosaurus"
"Nanti Al kasih liat bonekanya ke abang, karena bonekanya ada di kamar. Al mau habisin ini dulu ya" lanjut Al sembari melanjutkan acara makan malamnya yang lezat itu.
Gemessss 😆
Semua yang di ruangan itu merasa bahagia, Kesayangan mereka sedang dalam keadaan yang senang.
Don't Forget vote and komen :)
Biar aku semangat up cerita nya 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldian (on going)
Teen FictionHanya tentang anak laki-laki yang ingin hidup Karya asli penulis,, slow up dan hanya untuk mengisi waktu. Semoga terhibur ^^ Karya pertama, masih belajar Don't Forget Follow me :) Cover: Internet 280523-