8

2.2K 151 23
                                    

Park Sunghoon POV

Setelah obrolan ku dengan Jay hyung, aku sedikit kepikiran. Bagaimana aku mengatakan kepada Sunoo tentang ini, aku tidak ingin menyakitinya. Ah membicarakan Sunoo, aku sudah rindu saja dengannya. Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 KST, aku lalu mengambil handphone ku dan mencari kontak 'Kim Sunoo' lalu mulai melakukan panggilan. Cukup lama dia tidak mengangkat. Akhirnya suara itu..

"Yeobseo.." ah.. suara yang ku rindukan.
"Sun.. bagaimana hari ini Sun?" Tanyaku. Lalu ku dengar suara Sunoo seperti merebahkan dirinya dikasur.
"Cukup lelah, aku harus bisa memastikan bahwa pembukaan cabang baru di Jeju ini bisa berdampak besar. Ah ssajangnim, apakah sudah menerima email laporanku?" Aku mengangguk. Padahal aku sedang melakukan panggilan telfon dengannya. Entah kenapa senyumku tidak luntur.
"Sudah Sun. Apakah team Legal memperlakukan mu dengan baik?"
"Tentu saja. Kim Jongin-nim sangat baik kepadaku. Kau tidak usah khawatir Hyung. Ah apa kau sudah meminum obatmu?"
"Belum. Aku masih dikantor dan belum makan malam jadi aku belum minum obat itu."
"Waeyooo? Kenapa kau susah sekali di atur hyung."
Aku terkekeh. Bagaimana dia tetap menggemaskan padahal hanya mendengar suaranya saja.

"Sun.. aku merindukan mu.."

Tidak ada tanggapan. Aku mendengus. Tidak lama aku mendengar kekehan dari Sunoo.

"Hyung.. aku juga." Suaranya terlihat malu-malu. Tolonglah tuhan, jika dia yang akan di jodohkan denganku, aku akan berjanji melakukan bulan madu selama setengah tahun dengannya.
"Kau membuatku gila Sun."
Dia masih terkekeh. Gemas sekali. Ingin rasanya ku peluk dirinya sekarang, lalu aku mendengar suara bel di ruangan Sunoo. Berkali kali dan Sunoo sepertinya mencoba untuk berdiri.

"Hyung ak--"
"Jangan dimatikan. Aku ingin tau siapa yang malam malam berani menganggu Sunoo-ku."
"Hmm baiklah. Tunggu ya hyung. Aku menuju pintu dulu."

Lalu terdengar suara Sunoo menjawab "nee tunggu", suara pintu lalu terbuka.

"Hai Kim.."
Aku mendengar suara pria dan suara itu tidak asing bagiku. Apa benar itu suara Lee heeseung?
"Ah annyeonghaseyo Heeseung-nim."
Tanpa sadar aku udah mengeratkan kepalan pada tanganku.
"Apakah kau sibuk malam ini Kim? Aku ingin mengajakmu untuk melihat pantai disekitar sini. Mau?"

Aku menggeram tertahan. Karna sambungan masih tersambung, aku mencoba untuk berdeham. Dan sepertinya Sunoo dan Heeseung menyadari itu.

"Hmm ssajangnim, bagaimana jika hyung menunggu di lobby. Mungkin aku harus mandi terlebih dahulu."
Wah.. Kim Sunoo benar benar ya.
"Baiklah, aku juga minta maaf karena mengganggu mu sedang bertelefon. Ku tunggu setengah jam lagi ya Kim."

Dan pintu hotel pun tertutup.
"Sun, apakah kau serius untuk pergi dengannya?"
Suara helaan terdengar.
"Aku tidak mungkin menolaknya sunghoon hyung."
"Lalu aku? Bagaimana denganku?"
Kekehan Sunoo terdengar jelas.
"Kau kenapa hyung? Hahaha hyung, jika kau memang rindu denganku. Kau bisa saja datang kesini bukan? Hahahaha."
"Jika aku melakukan itu? Kau ingin memberiku apa huh?"
Tidak ada jawaban. Hening.
Sial, kenapa aku harus memancing dia disaat aku merasa cemburu.

"Mungkin...aku akan membantumu untuk mengurangi ruth mu."

aku terkejut! Tidak. Ini benar benar membuat degupan jantungku tidak karuan. Sunoo benar benar pintar membuat jantungku berdegup kencang.
"Hahahaha aku bisa saja kesana. Kau kan tau aku CEO perusahaan ini. Namun akan berbahaya jika aku kesana disaat ruth ku lagi seperti ini. Aku harus melindungimu Sun."
Memang, semudah itu aku bisa kesana kesini, tapi aku harus bersikap profesional. Aku tidak ingin Sunoo merasa di kekang dengan ke egoisan ku. Aku memang awam untuk hal cinta seperti ini, tapi aku tidak ingin karna kelakuanku dia malah menjauh.

"Baiklah hyung. Aku akan kembali secepatnya. Aku akan menceritakan apa saja yang terjadi diantara aku dan Heeseung-nim. Kau pulang ya? Kabari aku jika kau sudah pulang."

Fearless [ Sunoo x Sunghoon - SunSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang