12

2.4K 122 26
                                    

"Hhoonie...teruskan lebih dalam...yaaa betul..hgggh disitu hoon.." dia masih naik turun di atas pangkuanku.
Sekarang kami melakukannya di sofa single dikamarku. Kami berdua melangsungkan ronde ke 2 malam ini, tidak perlu di ragukan soal stamina, karena aku adalah Alpha dominan dan Sunoo sedang dimasa heat nya. Dia mungkin tidak bisa mengendalikan rasa ingin mendominasi malam ini.

"Baiklah sayangku. Aku akan menurutimu." Dan ini sudah cum ke sekian kali nya Sunoo, benar benar kekasihku itu termasuk hebat.
"Hhggg sun.. jangan di jepit. Sulit sekali kalau kau jepit Sun."
"Nikmat Hoonie..nikmat..." ucapnya sambil menyurai rambutku yang penuh dengan keringat.

"Oppaaa... cium aku..."
aku menggeleng.
"Tidak bisa Sun, aku bisa melukai mu, lihatlah taringku belum sempurna hilang." Jawabku sambil memilin putingnya. Dia resah dengan penolakanku, namun dia tidak habis ide untuk menaikkan gairah kita berdua.

"Jilat aku hoon kalau begitu..aku ingin jilatan mu..."
Aku pun menurutinya. Aku menjilat leher yang penuh dengan keringat dan ada bekas gigitan ku, lalu turun ke dada.
Putingnya kembali mengeras. Sangat cantik.

"Aaaaaahhhh....hghhhhhh....parkk....sunghoooon."
"Ini enak hgggghhhhhg.."
"Penismu sangat besar hyungg, aku suka sekali penismu."

Sunoo tiada hentinya merancau memuji kejantananku, aku tersenyum bangga bahwa kekasihku sangat puas dengan pelayanan yang ku berikan.

"Kim, ini saatnya." Aku mulai menggenjot lubangnya dengan cepat, bahkan Sunoo sudah berteriak untuk berhenti, namun aku seperti tuli.
Rasanya bola pelir ku sudah sangat penuh, sampai sampai ingin memuntahkan putihnya lagi lebih banyak.

"Hyungggg...ini enakkk."
"Kau juga enak Kim Sunoooo. Kau hanya milikku!!!!!"

Teriakan itu mengakhiri ejakulasiku, aku memuntahkan sperma ku di dalamnya. Ini sangat enak, bagaimana penisku masih menyatu di tubuhnya.

"Hangat hoonie..sperma mu tidak ada yang mengalahkan... kau memang Alpha kesayanganku." Dia mengecup bibirku lalu menjilat telingaku kembali.

"Kau tidak lelah sayangku?" Aku mengelus pipinya, namun wajahnya masih memerah dan tentu saja sayu.

"Tidak, aku masih menginginkan dirimu."
Aku langsung menangkup wajahnya dan menciumnya dengan beringas, disela sela ciuman dia tersenyum. Aku kemudian mengangkat dirinya dan mengajaknya ke balkon, tetap dengan penyatuan yang tidak terlepas dan sambil berciuman panas.

"Hoonie, ini dingin." Dia semakin mengeratkan pelukannya denganku.
"Bukankah kim sunoo ingin merasakan sesuatu yang berbeda?" Dia tersenyum sangat manis.

"Tentu..kau ingin gaya apa Hyung?"

--------------------------------------------------------

Jam sudah menunjukkan pukul 03:00 KST dini hari dan aku masih terjaga sambil mengerjakan berkas namun tidak meninggalkan Sunoo yang tertidur sambil memeluk tubuhku.
Tidak ku sangka stamina Sunoo jika sedang heat benar benar membuatku kewalahan, untung saja aku termasuk alpha dominan jadi tidak akan kesusahan meladeni nya. Bagaimana tidak, kita melewati 6 ronde sekaligus tanpa berhenti.

Tiba tiba aku teringat oleh garis jahitan di perut Sunoo, dia tidak pernah mengatakan apapun kepadaku. Sepertinya besok aku harus bertemu dengan salah satu hyungnya untuk bertanya perihal ini.

Drrrt drrrtttt drrrt

Suara ponsel di nakas ku bergetar, sengaja aku tidak mengaktifkan suara di handphoneku agar Sunoo tidak terbangun. Nama Heeseung tertera di layar.

Fearless [ Sunoo x Sunghoon - SunSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang