Makan Bersama

515 43 5
                                    

"Hah.. " Kejut Xavier.

"Hei, mengapa kau terkejut? Aku tidak mengejutkan mu" Ujar pria berbadan besar disamping Xavier.

"T-tidak, selama kita menjadi teman sebangku jarang sekali kita mengobrol haha" Kekeh Xavier.

"Hm, iya juga tapi kau mau makan bersama tidak denganku? Dikantin" Tawar Fredrinn.

"Boleh" Xavier berdiri dan menghampiri Fredrinn.

"Kau tinggal dimana? " Tanya Fredrinn.

"Jalan Cendrawasih, nomor 12" Jelas Xavier.

"Rumah ku tak jauh dari sana, aku bisa berkunjung, boleh? " Tanya Fredrinn sambil tersenyum.

Jantung Xavier berdebar.

"Boleh, berkunjung saja. " Xavier menahan senyum nya.

Sesampainya mereka di kantin, Xavier mencari tempat duduk dan duduk disana, ramai suasana disana.

"Kau disini dulu, aku pesan kan makanan" Fredrinn berjalan menuju salah satu tempat namun ia berbalik.

"Apa makanan kesukaan mu? " Tanya Fredrinn.

"Apa saja, pesankan aku apa saja aku akan mengganti nya nanti" Ucap Xavier.

"Ah, tak usah aku yang traktir hari ini" Fredrinn berjalan menjauh dan memesankan makanan.

Tak lama setelah itu Fredrinn kembali dengan makanan ditangan nya.

"Ini, aku pesankan kau nasi goreng, aku bingung harus pilih apa" Ucap Fredrinn.

"Hm, tak apa" Xavier memakan makanannya dengan tenang.

"Kau mengingatkan ku pada Fray" Ditengah kesunyian mereka, kini Fredrinn membuka suara.

"Siapa Fray? " Tanya Xavier.

"Kekasih ku dulu, dia seorang beta dan belum sempat aku mengenalkan nya ke ayah dia sudah pergi lebih dulu" Ucap Fredrinn.

"Kau pasti akan menemukan yang lebih baik lagi Fredrinn, mungkin... Fray bukan jodoh mu" Nasehat Xavier, sakit hati? Tentu saja, orang yang ia suka diam diam bercerita tentang orang yang ia suka terlebih lagi itu kekasih nya.

"Ya, sebelum dia pergi dia memberikan ku kompas ini, katanya dia pergi ke mana arah kompas ini mengarah"

"Dan aku akan mengejar Fray nantinya" Lanjut Fredrinn.

Xavier semakin bungkam, untuk menyatakan cinta nya kepada Fredrinn kini semakin sulit, mengingat Fredrinn yang kini masih mencintai orang lain.

"Ya.. Fray pasti menunggu mu Fredrinn" Xavier kini menunduk, ia berdiri dan pergi dari sana.

"Aku akan ke toilet sebentar" Xavier pergi ke arah toilet dan menangis, semakin dewasa dia semakin dia sensitif, ia sering menangis akan hal kecil.

Tok.. Tokk.. Tokkk.

"Ada orang? " Suara cempreng milik orang bersurai pirang.

"Sebentar" Xavier menghapus air matanya dan keluar.

Ia melihat Yin yang kebingungan.

"Kau menangis? Dasar omega" Ucap nya.

Xavier menunduk dan membasuh mukanya.

"Diam kau dasar beta" Balas Xavier.

"Huu omega lemah" Ejek Yin.

Xavier pergi dari sana dan melihat gedung sekolah nya.

'Nyatakan itu sekarang.. Atau nanti? ' batin Xavier.

Tak jauh dari toilet ia mihat Fredrinn berdiri menunggu nya.

A Short Xavier's Sad Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang