Makin cringe saja book ini🙂
ーーーーーーーーーーー
Pagi harinya.
Matahari memaksa masuk kedalam kamar Xavier.
Xavier mengerjapkan matanya, ia mengusap matanya dan mukanya, ia mengambil air di nakas dan meminumnya.
Ia sepertinya terserang demam, ia meminta izin kepada guru yang mengajar sekarang.
Ia berdiri dan merasakan pusing yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
Ia berjalan pelan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya, mukanya terlihat berantakan.
Ia membersihkan diri dan keluar hanya menutup bagian bawahnya.
Ia melihat pantulan dirinya di kaca lemari, perutnya buncit tapi ia sudah jarang makan, sekalinya makan hanya sedikit.
"Apakah ini nyata? Haha... Perut ini terlihat aneh bukan? Sepertinya aku hamil anak alien" Gumam Xavier, ia mengambil baju dan memakainya.
Rata rata bajunya sedikit sempit karna perut nya membuncit, ia mengambil baju oversized dan memakainya, itu muat.
Ia keluar dan menghangatkan makanan sisa kemarin malam.
"Apakah aku harus cek? " Xavier mengambil ponsel nya dan memencet nomor "Melissa".
" Bisa kah aku meminta tolong? " Tanya nya.
"Wah, tentu saja apa itu? " Suara Melissa sedikit antusias.
"Anu, belikan saya testpack" Ucap Xavier sedikit malu-malu.
" Tunggu, untuk apa? Kau.. Kau hamil?!!
" Melissa kini terkejut."Iya kumohon belikan" Telepon dimatikan oleh Xavier.
---
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Xavier.
"Sebentar" Xavier membuka pintu dan melihat Melissa disana.
"Ini pesanan mu, tuan" Ucap Melissa.
"Haha, kau terlalu drama" Xavier mempersilahkan Melissa masuk.
"Anu, aku akan mencoba sebentar eu.. Tunggu ya" Xavier berjalan cepat ke arah kamar mandi.
---
Xavier memegang testpack itu yang menampilkan garis biru, dua garis.
"Tunggu.. Siapa? Siapa ayahnya.. " Xavier berusaha mengingat siapa yang pernah berhubungan dengannya, namun trauma nya tentang orang yang memperkosanya digang itu kembali muncul.
"A... Apakah mereka? T-tapi siapa? Yang mana.. Mereka ada lima" Xavier berusaha memikirkan hal hal lalu.
"Hah... Fredrinn.. Tapi, apakah dia mau bertanggung jawab? " Xavier mendudukkan dirinya di kloset.
Xavier mengutuk dirinya sendiri didalam.
"Hei cepatlah, apakah hasilnya belum muncul? Aku kebelet nih" Ucap Melissa sambil menggedor pintu.
Xavier membereskan semuanya, membuang testpack ke tong sampah.
"Hasilnya bagaimana? Kau Have sex dengan seseorang? " Ucap Melissa mengintimidasi.
"Tidak, takut saja" Melissa hanya meng- Oh saja.
Melissa masuk dan menyelesaikan buang hajatnya, ia melihat sekeliling dan matanya menangkap testpack itu.
"Loh, dia hamil? " Selesai membuang testpack dan membersihkan diri ia keluar dari kamar mandi menemui Xavier.
"Xavier, anu... Aku tak sengaja melihat testpack mu, kau hamil.. Dengan siapa? Dan ayo kita periksa " Ucap Melissa ragu-ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Short Xavier's Sad Story
RandomXavier sudah menaruh perasaannya kepada orang yang benar benar salah, Fredrinn bukan orang yang tepat untuk mengisi hati mungil nya. ----------------------------------------------- Tiba tiba kepikiran, kalo ada kata kata yang mirip dengan cerita or...