BAB 3

3.4K 175 4
                                    


"M maaf ayah.." Ucap Beomgyu, air mata nya membasahi pipi yang sangat mulus itu.

"Ayah mungkin bisa memaafkan mu soal ini tapi kesalahan mu melebihi ini, kau berkelahi di sekolah,kau sering ke club, kau pikir ayah tidak tau!"

"A aku tidak melakukan itu ayah, sungguh" ucap Beomgyu sambil memegang tangan ayah nya.

"BELAJAR DARI MANA KAMU BERBOHONG!" Teriak Jaehyun

"Ayah dengarkan penjelasan ku dulu..." Ucap Beomgyu dan Jaehyun menghempaskan pegangan itu.

Beomgyu terhempas ke arah meja dan pala nya terbentur oleh siku meja.

"Akh.." Rintih Beomgyu kesakitan, tangan nya memegang pala nya yang sakit dan melihat tangan nya berlumuran darah. Pandangan Beomgyu memburam dan pingsan

"BEOMGYU!!" Teriak Jaehyun panik

Taeyong yang baru keluar dari kamar nya terkejut melihat darah yang keluar dari kepala Beomgyu.

Taeyong segera menghampiri Beomgyu yang pingsan dan berlumuran darah. Jaehyun membawa Beomgyu kerumah sakit dan diikuti oleh Taeyong.

Dirumah sakit.

"Jae.. Apa yang kau lakukan?!" Tanya Taeyong Histris.

"Aku tak sengaja menghempaskan nya dan terkena meja" ucap Jaehyun dengan muka yang tidak berekspresi sama sekali.

Taeyong tak bisa menahan air matanya lagi dan berujung ia menangis.

Jaehyun menarik tangan Taeyong agar menangis didalam pelukannya. Tak lama dokter keluar dari ruangan ICU.

Taeyong melepaskan pekukannya dan bertanya kedokter.

"Dok gimana keadaan anak saya?!" Tanya Taeyong.

"Pendarahannya sudah saya berhentikan jika tidak dibawa secepat mungkin..... Huft.. sebentar lagi putra tuan dan nyonya akan segera sadar tolong jangan diberi tekanan terlebih dahulu." Ucap dokter menjelaskan.

"Terima kasih dok, apa saya boleh masuk" tanya Taeyong

"Tentu, kalau begitu saya permisi."

Taeyong lemas melihat putranya terbaring lemas dan memakai alat untuk bertahan hidup. Taeyong duduk dekat kasur Beomgyu berbaring, memegang tangan Beomgyu dan mengelus punggung tangan nya lembut.

"Ugh..." Rintih Beomgyu dan perlahan membuka matanya.

"Beomgyu!" Pangil Taeyong dan segera menekan tombol untuk memanggil dokter.

Tak lama dokter datang dan mengecek kondisi Beomgyu.

"Keadaan nya baik tak ada masalah juga, apa kau ingat siapa kedua orang disamping kanan mu?" Tanya dokter.

Beomgyu mengangguk pelan.

"Baikalah tak ada masalah"

"Dok kapan anak saya bisa pulang kerumah?" Tanya Jaehyun

"Setelah dia menghabiskan 2 kantong infus, kuharap dia tidak banyak bergerak agar darah tidak keluar dari tangannya, dan tidak ada tekanan agar cepat pulang." Jelas dokter.

"Baik, Terima kasih" ucap Jaehyun.

"Sama sama, kalau begitu saya permisi." Ucap dokter dan pergi dari ruangan itu.

Hanya ada keheningan diruangan itu. Tak lama Taeyong memulai pembicaraan.

"Beomgyu, apa Beomgyu lapar?" Tanya Taeyong. Beomgyu hanya menggelengkan kepalanya.

"Beomgyu, bubu mohon jangan mendiami bubu." Mohon Taeyong.

"Kan sudah kubilang dia semakin tak sopan" sela Jaehyun

"Jae.. Sudah, dokter kan bilang agar Beomgyu tidak diberi tekanan dulu" ucap Taeyong.

"Iya, kalau gitu kita pulang, kasihan Huening sendiri." Ucap Jaehyun.

"Tapi Beomgyu sendiri" ucap Beomgyu

"Beomgyu sudah besar dia bukan anak kecil lagi, jangan terlalu memanjakan nya. Huening masih kecil dia perlu kamu." Ucap Jaehyun.

"Tapi aku juga perlu kalian.." Batin Beomgyu

"Huft.. Beomgyu, bubu tinggal tak apa kan?" Tanya Taeyong

"Tak apa bubu, Beomgyu sudah biasa kok, benar kata ayah Beomgyu sudah besar dan kuat" ucap Beomgyu, walau sangat perlu kedua orang tuanya.

"Ya sudah, bubu pulang ya. Cup." Ucap Taeyong dan mencium sekilas kening Beomgyu.

Jaehyun dan Taeyong meninggalkan Beomgyu sendiri, lagi.

Beomgyu kecewa sangat kecewa padahal dia berharap agar Taeyong menemani nya namun tidak, seperti nya tak ada lagi yang peduli terhadap nya.

Beomgyu menangis histris, bantal sudah sangat basah sebab air matanya, dipikiran Beomgyu sangat campur aduk, dia sedih sangat sedih, walau adik nya yang membuat kedua orang tuanya berubah tapi Beomgyu tak menyalahkannya.

"Akhh..." Rintih Beomgyu kesakitan sebab kepala nya merasa nyeri dan pusing.

Alat disamping Beomgyu berbunyi, suara itu membawa dokter keruangan Beomgyu. Dokter mengecek seluruh kondisi Beomgyu. Untung saja tak ada hal serius.

"Anak yang malang, bagaimana bisa orang tua nya meninggalkan dia sendiri disaat sakit seperti ini." Resah dokter.

"Kalian pergilah aku akan menemani anak ini" ucap dokter menyuruh perawat untuk pergi meninggali nya.




"Ughh.. Siapa dia.?" Tanya Beomgyu dalam batinnya.

"Emm.. Kau sudah bangun rupanya" ucap dokter dengan nada yang sedikit serak sebab baru bangun.

"Kau dokter?"

"Ya, apa ada yang tidak enak dikepala mu? Seperti pusing atau nyeri?" Tanya dokter.

"Tidak, kau menemani ku disini?" ucap Beomgyu

"Hmm.. Satu hal kau mungkin tidak bisa pulang hari ini juga kau membuat dirimu kritis lagi. Dan orang tua mu juga sudah ku kabari jadi tidak perlu kahwatir."

"B baiklah terima kasih, Kau sangat c cantik" gugup Beomgyu

"Iya kah, haha.. Banyak orang yang berkata seperti itu bahkan pasien ku sendiri juga" gurau dokter itu

"Tapi sungguh kau cantik,siapa nama mu?" Tanya Beomgyu

"Baiklah aku memang cantik, nama ku Na Jaemin, kau bisa memanggilku hyung jika kau mau" ucap Jaemin

"Baiklah hyung!" Senang Beomgyu

"Kau tersenyum lebih indah" ucap Jaemin sambil tersenyum.

"Hehe.." Cengir Beomgyu

"Baiklah aku tinggal sebentar"

"Eum.."

"Jangan kemana mana ya!" Ucap Jaemin sambil berjalan keluar.

"Ya!" Balas Beomgyu

Setelah Jaemin pergi, Beomgyu asik dengan hp nya.

.....

Lama Beomgyu menunggu namun Jaemin tak kunjung kembali, Beomgyu bosan dan memutuskan untuk bejalan disekitar rumah sakit.

Ditaman rumah sakit

"Wah! Ternyata disini lebih cantik dari pada taman didekat rumah"

Beomgyu sangat menikmati udara dan pemandangan yang indah itu.

Sesorang menghampiri Beomgyu dengan seseorang yang tinggi disampingnya, Beomgyu tau seseorang sedang menghampiri diri nya, Beomgyu segera berjalan menuju kamar nya langkah kaki Beomgyu semakin cepat, Beomgyu takut kalau itu orang jahat. Orang tersebut juga semakin berjalan cepat menyusul Beomgyu.
Beomgyu terburu buru memasuki ruangannya dan segera menutup pintu namun tertahan oleh orang tersebut, orang tersebut membuka paksa pintu itu.

"Aaaaa" teriak Beomgyu

TBC....


JUNG BEOMGYU || Jung's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang