Tak terasa sudah 25 hari umat muslim menjalankan puasa. Kini nura dan teman-teman SMA ku sedang buka bersama di salah satu kafe.Ada Aini, Nurul, dan Anisa masing-masing dari mereka membawa pacarnya dan Nura sendiri yang tidak punya pacar. Sungguh rasanya kesepian, tapi yasudahlah sapa tau jodoh nya spek cowo fiksi ye kan.
"Masih sendiri aja nih ukhtii." Ejek Nurul. Emang nura dari dulu sering di panggil ukhti padahal dalam bahasa Arab ukhti artinya perempuan. Tetapi mereka menilai seseorang yang agamis di panggil ukhti ntah lah, aku juga sudah biasa.
"Enggak, saya bertiga."
"Dimana?"
"Ini di samping. Ada di kanan kiri."
"Siapa sih, jangan-jangan kamu selama mondok temanan sama hantu ya."
"Yuhh pala lu somplak. Orang aku sama raqib, Atid yang selalu menjaga saya kemana pun saya pergi."
"Ye eleh, sama cowo dong, iya ga yang." Jawab Anisa dengan memegang lengan cowoknya.
"Iya yang."
"Cari cowo sana Ra, mumpung kita disini, banyak tuh cowo tinggal mileh."
"Gampang, doain aja habis wisuda kalian dapet undangan."
"Beneran? Emang udah ada calonnya?"
"Ya kalo sekarang belum ada. Hehe."
"Cah peko."
Dug dug dug
Suara bedug masjid terdengar, semua orang membatalkan puasa nya terlebih dahulu.
"Kalian mau solat gak?" Tanya nura kepada ke 6 orang itu.
"Ga dulu deh Ra, kamu aja."
"Iya, lagi dapet aku."
"Yang laki ga pada solat?"
"Engga mau nemenin pacar kita ye gak."
"Yoi dong."
"Yaudah serah kalian, jangan sampe di akhirat kalian ngadu ke Allah yang enggak-enggak."
"Iyee ustadzah."
Nura pun melangkah ke masjid kafe, melaksanakan solat magrib. Setelah solat aku pun kembali ke tempat meja yang aku duduki tadi. Sebelum sampai meja aku menabrak seseorang di depanku.
Bruk.
"Astaghfirullah maaf mas." Pinta ku kepada mas-mas yang nura tabrak.
"Iya gapapa."
"Sekali lagi minta maaf ya mas."
Lelaki itu hanya mengangguk dan lanjut berjalan.
"Kek pernah liat." Batin Nura. Nura pun melangkah ke meja yang temanku singgahi.
"Udah selesai ustadzah?" Tanya Aini. Nura hanya mengangguk kan kepala saja dan melanjutkan sesi makanku.
•
Nura POVDi saat perjalanan pulang, nura melihat mobil magok di pinggir jalan. Nura berinisiatif untuk menolongnya siapa tau butuh bantuan. Dan jangan tanya teman teman Nura, mereka sudah pulang bersama pacarnya.
Aku memberhentikan motorku tepat di depan mobil pria itu. Aku melihat pria itu mengotak atik mobilnya, aku pun melangkah untuk menemui pria itu.
"Kenapa mas?" Tanyaku kepada pria tersebut.
"Mobil saya mogok mba." Jawab pria itu tanpa melihat ke arah saya.
"Panggil montir aja mas" usul ku.
"Hp saya lowbat."
"Pakai hp saya aja." Aku menyodorkan hp ku kepada pria itu. Pria itu pun menoleh ke arahku.
DegZein POV
Saat aku perjalanan pulang, tiba-tiba mobil saya mogok. Sebelum mobil nya mogok, ia segera meminggirkan mobilnya di pinggir jalan agar tidak menggangu orang lewat.
Aku pun keluar dan melihat mesin mobil apa ada yang rusak. Ternyata busi nya yang bermasalah. Ia ingin menelpon temannya tetapi hp nya lowbat, dan beruntung nya ada seseorang yang mau menolongnya.
"Kenapa mas?" Tanya orang itu.
"Mobil saya mogok mba." Jawab saya Tanpa melihatnya.
"Panggil montir aja mas."
"Hp saya lowbat"
"Pakai hp saya aja." Wanita itu menyodorkan hp miliknya. Dan saat saya menoleh ke wanita ituu dan..
Deg
"Dia?" Batin ku melihat sosok wanita berada di depannya.
Zein pov end
"Mas, hello." Panggil aku sambil melambaikan tangan di depannya.
"Aneh banget sih, kek orang liat setan aja. Untung ganteng ni orang kalo engga udah saya tinggalin." Batin ku.
"Mas!!" Sentak aku.
"Astaghfirullah, Maaf." Ucap nya lalu menundukkan kepalanya.
Aku menghela nafas gusar. "Ini jadi pinjam tidak mas, kalau tidak saya mau pulang." Ucapku menekan kata 'pulang'
"Eh, jadi mba." Ucap pria itu sambil mengambil hp ku. "Ada pulsa nya ga ini mba?" Tanya nya
"Ya Allah mas! Kalo ga ada saya ga bakal kasih hp saya ke mas nya!" Kesel aku dan pria itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ngeselin banget sih, moga ada besok ga ketemu dia lagi." Aku bergumam dan masih di dengar oleh pria itu.
Setelah pria itu selesai menelpon, dia pun mengembalikan hp ku kepada ku. Ntah dia menelepon siapa, aku tidak peduli.
"Makasih mba."
"Iya, kalo gitu saya pamit ya mas. Mas hati-hati disini banyak demit. Apa lagi orang ganteng kek mas nya pasti demit nya pada suka."
"Hm" jawab pria itu dengan singkat.
"Huft. Saya pergi, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Nura POV end
Zein POV
"Lucuu pengen halalin deh." Ucap Zein melihat punggung wanita itu mulai menjauh.
"Astaghfirullah Zein, dosaa belum halal. Kira-kira kapan ya aku halalin?"
Zein POV end
Kapan nih enaknya ngehalalin orang yang kita suka? Kalau saya sih secepatnya ya keburu di mbat orang hehehe.
Makasih kaka udah membaca cerita gabut saya. Jangan lupa vote yaa, Babay ketemu di cerita selanjutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/343332957-288-k823083.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Find out about you
Fiksi Remajamenceritakan tentang seorang wanita yang kagum dengan seorang lelaki, tetapi ia tidak tau nama dan orangnya. NURAYSA PUTRI KHALISA nama perempuan yang mengagumi suara indah milik lelaki yang ia tidak ketahui identitas nya. start: 4 Juni 2023