“Mau kamu apa sih, Ti?” tanya Randi, menatap tajam gadis yang tengah duduk di depannya ini, gadis yang tengah memainkan sendok di piring makanan itu menghentikan gerakannya, lalu mengangkat wajah dan membalas tatapan Randi yang baru saja datang dengan tatapan heran.
“Maksudnya apa, Ran?” dengus Tiana
“Mau kamu apa Tiana, Aku dengar, kamu hari ini gangguin anak orang lagi?” tekan Randi mulai kesal
“Oh ..., udah dapat pengaduan juga, tanya aja Vio sama Jean, mereka dengar sendiri kalau si Gia bilang dia ga sengaja nabrak,” ucap Tiana tak acuh, kembali mengangkat sendoknya, lalu menyuapkan sisa siomay terakhir ke mulutnya.
“Justru yang aku dengar dari si Nono, kamu memang sengaja nabrak Gia, dan tumpahkan kopi panas hingga tangannya melepuh, ga usah mengelak lagi deh, Ti? Mau sampai kapan kamu terobsesi sama Si Aldis, sampai tiap cewek yang deket sama dia, kamu gangguin? Bukannya kamu dapetin perhatian Aldis, malah Aldis semakin muak, dan benci sama kamu, terlebih yang kamu ganggu sekarang itu, Gia!” terang Randi, dia menyandarkan tubuhnya di kursi, kedua tangannya di lipat di bawah dada.
“Ada apa dengan Gia? Siapa dia sampai berpengaruh banget di hidup kalian?” selidik Tiana memandang Randi, satu dari empat orang cowok ganteng di kampusnya, Randi pula yang selama ini bisa dekat dengannya, mungkin karena Randi pernah satu kelas selama enam tahun di SD.
Randi yang di tanya seperti itu rasanya ingin menjawab sejujurnya, siapa Helgia. Namun janjinya kepada Haldis lah yang membuat dirinya bungkam dan bukan ranahnya pula untuk membongkar itu semua kepada Tiana.
“Karena Gia adik tingkat kita, ga seharusnya kamu perlakuan dia seperti tadi apalagi sampai membuatnya cedera kalau sampai keluarganya gak terima terus bikin laporan ke polisi, bukannya kamu sendiri yang rugi?” elak Randi, membuat Tiana terdiam. Ada benarnya juga ucapan Randi, karena Tiana belum tahu latar belakang Helgia, bisa saja gadis itu anak orang berpengaruh di Bandung ini terlepas dari kenapa keempat cowok ini terlalu peduli berlebihan kepada Helgia.
“Tapi, aku masih penasaran, apa hubungan si Gia gatel itu sama Aldis, kok bisa Aldis seakrab itu sama dia, jujur dia ceweknya Haldis kan?” Kesempatan sempurna untuk Tiana menggali informasi kepada Randi, karena dengan sendirinya lelaki ini menghampiri, biasanya selalu ada salah satu di antara ketiga temannya yang turut serta, atau ketika di chat pun dia tak pernah membalas kalau untuk pertanyaan satu ini.
“Bukan! sudahlah Tia, sekarang jangan lagi ganggu Gia ataupun cewek lain yang deketin si Al. Kalau kamu suka, ya caranya bukan caper nyari masalah. Tapi lebih baik kamu cari lelaki lain di luaran sana masih banyak kok cowok yang suka kamu, kamu gak usah cape-cape ngejar orang yang bahkan acuh sama perasaan kamu.” Randi berdiri dari duduknya, ketika melihat sosok Viona yang berjalan menuju arah mereka.
“Tapi aku sukanya Haldis,”lirih Tiana, Randi memutar matanya malas.
“Terserah, aku cuma mau bilang itu saja. Stop gangguin orang lagi hanya karena si Al, mana Tiana yang aku kenal dulu? kamu banyak berubah Ti. Satu lagi, jauhi Viona.” Randi menjadikan kedua tangannya tumpuan di ujung meja ketika dia mencondongkan badanya, agar bisa berbisik tepat di telinga Tiana, jujur wajah Tiana seketika memerah, baru pertama kali wajahnya sedekat ini dengan Randi. Tiana akui Randi ini tampan, bahkan dulu ketika SD Randilah cinta pertamanya, namun karena SMP dan SMA mereka berbeda selama enam tahun itu dia tak pernah di pertemukan dengan Randi, sekalinya bertemu ketika mereka MABA, tapi saat itulah Haldis yang kemana-mana selalu bersama Randi menjadi pusat perhatian barunya.
Randi berlalu sebelum Viona benar-benar mendekat. Sementara Tiana hanya bengong, melepas kepergian Randi.
“Lho, si Randi ngapain ke sini?” tanya Viona, berdiri di sebelah Tiana yang masih duduk terbengong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadulur
Fanfiction"Dulu aing anaknya polos, sampai aing bertemu ketiga sahabat laknat aing." -Haldis- "Harus aing akui, kalian membuat aing jauh lebih religius, tahu kenapa? Karena aing selalu beristigfar ketika bersama kalian. Astagfirllah, Haldis balikin sini lapto...