SEMANIS ES KRIM

18.7K 146 0
                                    

Laura berusaha memejamkan matanya agar cepat tidur tapi tetap saja tidak mau tidur.

Laura merasakan hawa panas baru kali ini dia berada di kamar bersama pria selain ayahnya.

Pikiran kotor terus menerus mendatangi isi kepalanya. Laura membalikkan tubuhnya dengan posisi telentang.

Dia melirik kesamping ada pria gagah yang sudah tertidur pria itu terlihat tampan dan gagah.

Laura kembali membalikkan tubuhnya dengan posisi miring dia berusaha mencari kenyamanan untuk cepat tidur.

Hatinya sedih karena rindu dengan ibu dan ayahnya dan Laura juga merindukan kamar tidurnya yang sangat nyaman.

Entah mimpi apa Laura sebelumnya hingga bisa sampai terjebak disini.

Laura tersentak kaget ketika merasakan tangan yang kokoh berusaha untuk memeluknya dan sedikit menarik tubuh Laura.

Tubuh Laura menjadi sangat dekat dengan tubuh Aldan bahkan Laura bisa merasakan hembusan nafas Aldan dilehernya.

Jantung Laura benar-benar seperti akan meloncat tubuhnya menjadi panas saat Aldan memeluknya dari belakang.

"Apa yang sedang bapak lakukan"
Laura berusaha berbicara meskipun suaranya terdengar jelas jika dia sedang gelisah dan tidak nyaman.

"Saya ingin memeluk mu" bisik Aldan didekat telinga Laura hingga membuat tubuh Laura meremang.

Laura meremas seprai saat tangan nakal Aldan mengelus lembut perut Laura.

Nafas Laura semakin tercekat ketika tubuhnya didekap oleh Aldan dia bisa merasakan detak jantung Aldan.

Laura memejamkan matanya saat Aldan menciumi leher Laura. Laura ingin sekali menghentikan kegiatan Aldan tapi dia takut.

"Pak" Laura sangat terkejut saat merasakan tangan Aldan meremas payudaranya hingga Laura menahan tangan Aldan yang berada di payudaranya.

Aldan menghentikan kegiatannya dia baru sadar jika wanita yang ada dihadapannya sekarang adalah istri kecilnya.

"Maafkan aku. Aku hanya ingin memelukmu" Aldan merasa bersalah karena terlalu buru-buru tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia sekarang benar-benar merindukan sentuhan dari seorang wanita.

Laura berusaha untuk tetap tenang dia tau yang dilakukan Aldan tidak salah hanya saja Laura belum siap.

Laura sedikit terkejut saat merasakan ada sesuatu yang mengganjal di dibagikan belakang. Laura menelan ludahnya jangan bilang jika yang mengganjal itu adalah adik kecil Aldan.

Entah sejak kapan Laura sudah masuk dalam dunia mimpinya dia tertidur pulas dalam dekapan hangat Aldan.

Laura melihat sekeliling ruangan kamar sudah tidak ada Aldan pasti dia sudah bangun sejak tadi.

Laura melihat jam dinding matanya membulat. Oh astaga ini sudah jam 9 pagi Laura bangun sangat telat.

Bagaimana bisa pertama kali bangun dirumah suami dia malah bangun telat.

Laura segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sudah cantik dan rapi Laura turun tapi belum sampai lantai bawah Laura mendengar suara tangis anak kecil.

Melihat kedatangan Laura para pelayan membungkuk memberi hormat.

Laura tersenyum manis dan mendekati jio yang sedang menangis. Pelayan yang menjaga jio menjelaskan jika jio ingin makan es krim.

"Jika jio ingin makan es krim kenapa tidak diberi"

"Tapi maaf nyonya tuan Aldan melarang tuan muda jio makan es krim. Karena tuan jio sudah makan dua es krim Minggu ini."

Oh astaga peraturan macam apa ini jio masih kecil dan makan es krim itu wajar asal ada batasnya.

Laura menggendong jio menuju arah kulkas dia membukanya tapi tidak ada es krim disini.

Laura membuka ponselnya lalu tersenyum.

"Sabar ya sayang es krimnya bentar lagi datang"

Jio langsung tersenyum bahagia dia segera memeluk tubuh Laura dan mencium pipi Laura.

Laura melihat ekspresi wajah penjaga jio yang terlihat gelisah dan takut karena jio akan makan eskrim.

"Kau tenang saja ini tanggung jawab ku kau tidak akan dimarahi" ucap Laura tersenyum berusaha menenangkan penjaga jio.

Jio makan es krim dengan lahap dia pasti sangat senang. Laura memesan cukup banyak es krim ada yang berukuran kecil sedang dan besar.

Laura memakan es krim bersama jio rasanya sangat manis jio terlihat semakin menggemaskan saat makan eskrim.

"Apa yang sedang kalian lakukan"

Laura menoleh kearah suara dia melihat Aldan dengan ekspresi wajah dingin saat melihat jio makan es krim.

Aldan menatap tajam wajah penjaga jio "bagaimana bisa jio makan es krim"

Laura dan beberapa pelayan cukup terkejut mendengar suara Aldan.

Laura jadi sedikit takut tapi ini sudah resiko. "Aku yang memberikan jio es krim"

Aldan menatap wajah Laura dengan ekspresi datar "apa mereka tidak memberitahu mu"

"Aku memaksa karena aku merasa kasian melihat jio menangis ingin makan es krim dan itu normal untuk anak kecil"

"Dia bisa sakit jika kebanyakan makan es krim"

Laura memejamkan matanya sebentar berusaha untuk tenang dan jangan takut saat menghadapi Aldan.

Ide nakal keluar dari otak laura dia tersenyum dan mendekati Aldan. Laura memegang tangan Aldan.

Dengan jantung yang berdegup kencang "duduklah dulu" Laura mengajak Aldan untuk duduk.

Laura merayu jio agar menghentikan kegiatan makan es krimnya dan jio menurut. Laura menyuruh penjaga jio membawa jio bermain sebentar.

Dimeja makan hanya ada Laura dan Aldan. Jantung Laura sudah tidak karuan takut campur canggung jadi satu.

Laura menyendokkan es krim dan menyodorkannya pada Aldan "cobalah pak ini sangat manis"

Aldan menatap wajah Laura dengan tatapan dingin entah apa yang sedang dipikirkan istrinya ini.

Aldan menerima suapan es krim dari Laura. Laura tersenyum manis dia ikut makan es krim.

Aldan menatap wajah Laura yang sedang menikmati makan es krim. Dengan rasa takut dan canggung Laura berusaha untuk tetap tenang dan berusaha makan es krim dengan santai.

Saat Laura ingin menyuapi Aldan es krim lagi Aldan tidak merespon dia hanya menatap wajah Laura.

"Bapak harus mencobanya sekali lag" Balum juga Laura meneruskan kata-katanya bibirnya sudah disambar oleh bibir Aldan.

Aldan melumat lembut bibir Laura rasanya manis dan dingin karena efek es krim yang sedang dimakan oleh Laura.

Mata Laura membulat sempurna karena mendapat sentuhan mendadak sentuhan lembut hingga membuat Laura menjadi panas dan terbuai.

Tubuh Laura diangkat keatas pangkuan Aldan. Laura pasrah karena permainan bibir Aldan membuat Laura menjadi tidak bisa berkutik.

Ciuman yang awalnya lembut menjadi panas dan menggairahkan hingga mereka lupa jika mereka sedang berada diruang makan.

Penjaga jio melotot saat melihat tuannya sedang bermain panas. Jio yang masih kecil tidak tau apa-apa.

"Mamah" mata jio segera ditutup oleh tangan penjagaannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HOT DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang