Pukul 12.30, Haechan baru saja kembali ke kelasnya setelah ia mengikuti Olimpiade Matematika di sekolah sebelah Pikiran Haechan saat ini sedang campur aduk, sedih, ovt, bahagia Ia overthinking karena takut ia salah mengisi jawaban saat Olimpiade, Haechan bahagia Karena ia bisa ikutan Olimpiade lagi setelah bertahun lamanya, ia juga sedih karena keluarga, teman dekatnya, dan pacarnya tidak mengucapkan kata "selamat ulang tahun" Yap hari ini Haechan berulang tahun yang ke 17 tahun
Tadi pagi ketika sebelum berangkat sekolah mae Ten dan daddy John hanya mengucapkan kata "semangat yaa! Kamu pasti bisa ngerjain soal Olimpiade nya" hanya itu, semangat untuk itu saja Haechan pun bisa Saat sampai di sekolah Renjun, dan Jeno yang kebetulan sekelas dengan Haechan pun menjauhi nya ntah karena apa Saat ia bertemu dengan Jaemin di toilet, "hi Jaem" sapa Haechan, namun sayangnya sapaan itu diabaikan oleh Jaemin Haechan juga heran, ia tidak melihat Mark sama sekali di area sekolah, bahkan saat Haechan mencari nya sampai ke kelasnya Mark tetap tidak ada
Time skip
Waktu telah menunjukkan pukul 17.30, Haechan baru saja sampai di rumah nya Hari ini dia benar-benar capek Baru saja Haechan melangkahkan kakinya kedalam rumah nya, ehh tiba-tiba gelap karena lampunya tiba-tiba mati Haechan dengan cepat mengeluarkan ponsel nya dari saku celana sekolah nya dan menyalakan senter dari ponselnya Haechan berjalan dengan hati hati saat menaiki tangga untuk pergi kekamar nya
|CANDU|
*cklekk* suara pintu kamar Haechan terbuka Haechan merasakan keanehan dari dalam kamar nya karena gelap, padahal Haechan tidak pernah mematikan lampu kamar kalau ia sedang pergi ke sekolah, atau pergi main bersama temannya
Haechan dibuat terkejut lagi dikala lampu kamar tidur tiba-tiba nyala dan ia juga di kejutkan oleh suara konfeti "Selamat ulang tahun Haechan" ucap semua orang yang ada di ruangan itu
Haechan ternyata di surprise-in sama mae Ten, daddy John, Jaemin, Renjun, bang Hendery, Jeno dan Mark "Ayok tiup lilin nya sayang" ucap Mark, tapi Haechan malah tiba-tiba nangis dan menutup telinga nya "Chan, kamu kenapa? " tanya Renjun "Mae.. " lirih Haechan sambil menangis Dan ternyata keluarga Haechan baru ingat lagi kalau si bungsu itu punya trauma dengan suara ledakan konfeti/balon/semacamnya "Ohh astaga, maaf kan mae.. Mae lupa kalau Haechan takut dengan suara itu" ucap Ten sambil memeluk Haechan Mark, Renjun, Jeno, Jaemin baru tau kalau Haechan memiliki trauma dengan suara seperti itu
"Maafin aku Chan.. Aku gak tau kalau kamu takut dengan suara seperti itu" ucap Mark dengan menyesal "T-tidak apa apa kok M-mark, ini bukan salah mu" kata Haechan dengan sesegukan karena habis menangis Haechan maju kearah Mark yang sedang memegang kue lalu make a wish dan meniup lilinnya "Selamat ulang tahun sayang" ucap Mark sambil mencium kening Haechan dan mendapatkan balasan punggung nya di cubit oleh Hendery "Selamat ulang tahun adikku! Abang kangen banget lohh sama kamu" kaya Hendery sambil tersenyum "Yaiyalah abang aja nginep mulu di apartemen bang Xiaojun" ucap Haechan sambil memukul pelan bahu Hendery "Pibesdeyy bestie kuhh, makin cantik aje nih yee" ucap Renjun "Hbd Chan" ucap Jaemin dan Jeno barengan "Selamat ulang tahun anakku" ucap Ten sambil mencium pipi sebelah kanan Haechan "Happy birthday my son" ucap Johnny sambil mencium pipi kiri Haechan "Thank you all" ucap Haechan sambil tersenyum "Yasudah sekarang kita potong kue dan makan malam bersama untuk merayakan sweet seventeen Haechan" ucap Ten "Temen temennya Haechan ikut makan juga yaa" sambung Ten "Emm maaf tante tapi kami bertiga harus pulang duluan, ada urusan soalnya" tolak Jaemin dengan lembut "Lah Jaem, Jen, Njun secepat itu kah? Udah mau balik aja" ucap Haechan "Iya nih maaf yaa, tapi kita bertiga ada urusan mendadak" kata Renjun "Ohh iya gapapa kok, kalau mau pulang duluan mah silahkan aja" ucap Haechan sambil tersenyum "Serius nih? " tanya Jeno "Iyaa ciyuss" kata Haechan "Humm yaudah deh kalau begitu.. Tante, om, bang dery, Mark, Haechan kita bertiga pamit duluan ya" ucap Renjun "Yoo, tiati yaa" kata Haechan
. . . .. . . . . . . lanjut di next chapter yaa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
