14. Perpisahan selamanya

763 81 22
                                    

"Gaboleh gitu lan Lo harus percaya kalau Lo bisa hidup lebih lama" ucap kosta untuk membangkitkan semangat hidup lana yang mungkin sudah memudar

Lana pun hanya membalas nya dengan senyuman. Kosta menemani lana selama seharian penuh, Sampai langit pun mulai gelap.

"Good night lan" ucap kosta menatap ke arah lana

"Good night juga kosta" ucapnya

Kosta dan Lana pun tertidur kosta yang duduk sembari tertidur di samping ranjang lana untuk selalu menemani nya.

. . .

Pagi datang dengan sinar matahari yang kembali menyinari bumi, cahaya sang mentari sudah masuk melalui celah-celah jendela pantulan nya yang masuk kedalam ruangan kosta hingga membangun kan nya.

Kosta yang melihat lana masih tertidur hanya membiarkannya
"Kamu kayak nya masih capek ya?yaudah istirahat aja dulu aku gabakal ganggu kok" ucap kosta pada lana yang masih diam tanpa respon.

Waktu terus berjalan sampai jam penunjukan pukul 9.00 kosta yang sudah menyiapkan makanan untuk lana dari rumah sakit tetapi lana masih belum bangun. Kosta pun terpaksa membangunkan nya karna makan adalah hal yang wajib agar tubuh kita tetap berenergi.

"Lan, makan dulu" ucapnya sembari memegang tangan nya untuk mencoba membangun kan lana tetapi masih tidak ada respon sedikit pun dan tangan lana yang terasa dingin.

Kosta dengan panik mengecek denyut nadi lana dan tak ada denyut yang terasa. Kosta pun mulai berteriak histeris dengan air mata nya yang sudah berjatuhan dengan deras.

"LANNNNNN LANN BANGUN!!!JANGAN TINGGALIN GUE INI GA MUNGKIN KAN?!JANGAN
BERCANDA SAMA GUE LAN" teriak nya dengan histeris hingga mengejutkan orang orang di dalam ruangan nya.

Para dokter pun datang dan segera bergegas untuk mengecek keadaan lana dan di pastikan lana sudah beristirahat untuk selamanya

"Innaalillahi Wainnaa ilaihi Roji'un" ucap dokter tersebut

Orang tua lana pun sama tak bisa bisa menahan kesedihannya mereka semua histeris hanyut dalam kesedihan.

"Lan kamu kenapa ninggalin aku duluan?" ucap kosta dengan lemas sembari memeluk nya dalam tangisan yang terus mengalir

Tiba tiba langit mengemuruh turun hujan dari langit dengan petir yang menyambar bahkan semesta pun seolah tahu ketika hati kosta sedang sakit.

Para grup inti kedmon pun mulai berdatangan untuk menemani kosta yang sedang tidak baik baik saja.

Kosta yang masih sangat tidak terima setelah terus terusan menangis di depan jasad Lana tiba tiba pingsan.

Kosta pun di baringkan di sofa ruangan Lana orang orang mencoba untuk membangun kan kosta dengan mata nya yang sudah membengkak akibat terus terusan menangis.

"Kosta, aku bakal selalu ada buat kamu walaupun tubuh ku sudah tidak bernyawa tetapi bayangku bakal selalu ada buat kamu" ucap Lana dengan pakaian nya serba putih dengan seluruh tubuh yang seperti akan transparan

"Lan?aku ingin selalu bertemu dengan mu walaupun hanya mimpi" ucap kosta sembari mencoba untuk memeluk nya untuk terakhir kali nya tetapi pelukan itu punah ketika tubuh kosta tidak dapat menembus bayang lana karna sekarang mereka sudah berbeda dunia.

Kosta pun tersadar dari pingsan nya dengan setengah sadar kosta mengingat mimpi yang baru saja terjadi ketika Lana masuk dalam mimpi nya.

"Kosta tenang" ucap salah seorang grup inti kedmon

"Kita bakal berusaha selalu ada buat Lo" sahut salah seorang anggota kedmon

"Ini takdir sudah kehendak tuhan, kita bisa apa?" Sahut nya

Tak ada sahutan apa pun dari Kosta ia hanya terdiam dengan mata yang sudah membengkak sedang melamun.

Jasad Lana pun dibawa ke rumah Lana dan diumumkan kematian nya.

"Kamu kenapa pergi duluan??" Tanya nya dalam hati di depan jasad Lana dengan air mata yang terus berjatuhan

"Aku suka kamu lana, tenang di sana. Maaf aku telat lan, Aku baru bisa bales cinta kamu saat kamu udah gaada" ucapnya dalam hati kepada jasad Lana yang sudah tak bernyawa

"Jika obat rindu adalah pertemuan, bagaimana aku mengobati rasa rindu ku sedangkan aku dan kamu yang sudah berbeda alam."
- Kosta -

Kosta Kecmanovic | Dejavu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang