17. Bayi besar

358 47 7
                                    

Setelah chaesa pulang, Kosta ikut pulang mengikuti nya di belakang.

"Kosta main epep yuk sama aku" ajaknya

Chaesa sebenarnya seperti bayi besar yang dewasa karna kelakuan nya yang di luar dugaan berbanding terbalik dengan penampilan nya.

"Dasar bocil epep"  ucapnya

"Ish, yaudah kalau gamau wle" pekiknya sembari mengeluarkan lidah dengan wajah yang ia jelek-jelekan . Ia pun berlari ke arah ayah kosta yang berada di ruang tamu.

"Ayah" panggil Chaesa

Ayah Kosta sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri dan ayah kosta pun sebaliknya ia menganggap Chaesa seperti anaknya bahkan mungkin lebih dari anak kandungnya sendiri.

Ayah kosta pun menoleh ke sumber panggilan "eh tumben, ada apa nak?"

Chaesa pun bercerita sembari bertanya dengan wajah melas nya terlihat seperti anak kecil yang menggemaskan

"Kosta gamau main epep sama aku, kosta benci banget ya sama aku? Aku mau pulang aja deh kalau gitu" gumam chaesa dengan wajah anak kecil sembari menunduk kesal

"Jangan gitu, Kosta cuman butuh beradaptasi sama kamu. Ayah nanti suruh Kosta buat main game sama kamu" ucap nya

"Yeyyy main main main!"

"Kostaa kesini" ucap ayah Kosta dengan sedikit berteriak

Kosta pun berjalan menghampiri ayahnya dan sudah melihat Chaesa di samping nya.

"Ada apa pah?" tanya kosta binggung

"Main sama chaesa, ga ada penolakan"

"Yeyyyy yeyy yey ayo main sama akuu, makanya kamu jadi orang jangan serem-serem dong wlee" ledeknya. Kata-kata andalan Chaesa terdapat kata wlee di akhir kalimat.

"Dasar bocil laknat!" kesal kosta menatap tajam ke arah chaesa heran, mengapa saat di luar ia terlihat keren dan dewasa tetapi ketika di rumah ia seperti bayii?? itu sangat mengejutkan.

"Cepat kosta turutin aja" sahut ayah kosta

"Iyah pa" jawabnya

"Cepetan, harus baik dong sama tuan putri"

"Tuan putri Mata Lo! Kayak nya lo pasien rumah sakit jiwa yang kabur deh"

"Wlee" ledek nya sembari berlari ke kamarnya.

"Cepetan kosta turutin aja ikutin sana" ucap ayah Kosta

"Iya-iya" jawabnya dengan wajah melas.

Sampai di depan kamar mereka Kosta mencoba membuka nya tetapi kamarnya terkunci dari dalam.

"Bocil laknat, buka pintunya nyusahin aja lo" ucap kosta dengan sedikit berteriak sembari mengetuk pintu.

"Bentar aku lagi ganti pakaian" gumam nya

Kosta pun menunggu nya di depan pintu kamar. Setelah beberapa saat Chaesa keluar dengan pakaian tidur tetapi dengan tema bergambar Elsa.

"Lo bener-bener mirip bocah dah, ngapain lo pakai baju Elsa" tanya kosta menatap Chaesa heran

"Biarin, aku kan suka elsa wle" ucapnya. "Cepetan sini main epep sama aku" gumam nya sembari menarik tangan kosta.

"Apasih lo pegang-pegang tangan gue, najis gue punya istri kelakuan bocil kaya Lo"

"Kamu ko jahat sih sama aku" gumamnya dengan wajah yang melas menunduk ke bawah dengan mata yang berkaca-kaca.

'Bisa kena masalah besar gue kalau sampai dia nangis' gumam kosta dalam hati

"Yaudah cepet mau main apa gue ga punya epep"

"Yaudah main permainan Elsa aja sama aku yuk, aku jadi Elsa kamu jadi orang yang ngasih efek salju ditangan ku"

"Terserah Lo" ucapnya dengan bola mata malas.

"Ini saljunya kamu pegang" ucapnya sembari memberikan salju mainan dengan wadah kepada kosta

"Mulai yah" ucapnya sembari menekan tombol video di layar handphone nya

"Ngapain di video gue malu"

"Gapapa, gabakal aku sebar ko"

"Ulang-ulang kamu nya jangan ajak aku ngomong dong"

"Y"

Chaesa mulai menekan kembali tombol video di layar handphone nya sembari menyalakan lagu Elsa di handphone satunya.

Chaesa pun berlari mengelilingi rumahnya untuk menghindari Kosta sembari menarik turun kan tangannya ke kanan dan ke kiri agar Kosta kesulitan untuk memberikan efek salju di tangan nya.

.
.
.

FOLLOW AKUN IG AUTHOR 👇

FOLLOW AKUN IG AUTHOR 👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kosta Kecmanovic | Dejavu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang