CAHAYA 19

1.7K 101 1
                                    


              [SELAMAT MEMBACA]

Seperti biasa setelah selesai masalah perkampusan mereka berkumpul di warung mpok yati, yah meskipun warung nya ngak spek restoran bintang lima tapi ramai nya beeh' ngak bisa dikalahkan, warung itu selalu ramai ketika Elgar dan teman-temannya berada disana.

" Sabtu? Hari ini terakhir si El' berangkat kampus bareng kita'' Ucap arfan tiba-tiba sambil menghitung hari menggunakan tangannya.

" Kenapa lo? Sawan?" Tanya Denis yang baru saja melahap makanannya.

" Iya lah kutu babi"

" Lo beneran kena sawan?" Tanya Denis memastikan.

" Bukan asu, benarkan si El' hari ini terakhir berangkat bareng kita? "

" Kenapa?" Tanya dion.

" Setelah itu gue berangkat bareng istri!" Jawab Elgar datar dengan mata yang fokus ke layar ponsel.

" Maksud lo senin ini?" Tanya Denis.

" hem'! Jawab Elgar dengan deheman.

" Dirumah ada istri, disekolah ada istri, tidur bareng istri mandi bareng istrmhpp----- Lepas tangan lo bau amis"!

" Makanya diam!" Ketus arfan.

" El' ngomong-ngomong lo udah bikin kami ponakan belum? Tanya arfan sedikit melihat ke arah Elgar yang sedang mendiami diri.

" Belum?" Jawab nya datar.

" Jujur amet sih lo?" Tanya Denis.

" Kalau ngak jujur dosa! " jawab nya semakin membuat teman-temannya geleng-geleng.

" Bikin lah cepat, ngak sabaran banget gue nanti anak lo manggil gue auncel! " Kata arfan dengan raut wajah tidak sabaran.

" Kawin lo terus cetak sendiri!" Suruh Elgar datar dan langsung beranjak pergi dari tempat tongkrongan.

" Lo mau kemana?" Teriak Denis

" Pulang!" Jawab nya yang sedang memakai helm full face nya.

" Kami ikut?'' Ucap arfan yang sudah berlari menghampiri Elgar.

" Ngak usah, kalian pergi kerumah gue serasa keluarga gue pengen pindah rumah!" jelas nya ketus dan langsung melajukan MOKE nya.

'' Kalau punya teman kek si El' minimal stok kesabaran ngak usah setipis tisu belah 7 , dikumpul-kumpul aja kesabaran nya buat ngadepin bos biadap kek si El'!" Jelas Denis sambil mengelus punggung sahabatnya yang menyedihkan.

                         ***

Elgar melajukan motornya dengan kecepetan tinggi, mulai sekarang dirinya membawa MOKE bersama nya, karena dirinya ngak yakin mahesa bisa merawatnya.

Sesampainya dirumah ia langsung ke garasi untuk menyimpan kuda besi kebanggaan nya. Setelah itu ia mengetuk pintu rumah seraya memberi salam.

" Tok' Tok' istriii asalamualaikum!" Ucap Elgar dibalik pintu.

" Waalaikumsalam'' Suara lembut dari balik pintu jelas terdengar.

Ceklek' pintu terbuka memperlihatkan gadis cantik dengan sweater coklat, rok hitam, dan hijab silver. Elgar menatap istri nya dengan penuh rasa kasihan, terdapat beberapa titik keringat dibagian wajah cantik nya.

" Kak? Kakak kenapa? Ayo masuk" Ajak cahaya sambil menarik tangan Elgar untuk meyalami setelah itu menarik kedalam.

" Istri berhenti?" Ucap Elgar tiba-tiba.

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang