CAHAYA 34

1.4K 98 2
                                    

" Enak nggak?" Tanya Elgar saat melihat cahaya memakan dengan lahapnya.

" Hemm!" dehem cahaya tanpa menoleh ke arah Elgar.

Elgar yang melihat cahaya seperti sangat menikmati bolu buatannya,membuat nya penasaran dan langsung mencoba nya. Dan benar saja rasanya begitu lezat sampai si Pencoba terhipnotis dengan rasa nya.

" Enak banget istri"

" Iya kak, maka dari itu aku nggak jawab."

Cahaya terus memakan bolu itu sampai habis tak tersisa, Elgar yang melihat nafsu makan istrinya itupun langsung tertawa kecil, mungkin anaknya juga menikmati pikir nya.

                               ***

"Permisi' TOK, TOK." Elgar mengetuk pintu sebuah rumah dan ceklek, pintu langsung terbuka sempurna, memperlihatkan seorang perempuan yang menggunakan daster, yahh kira-kira udah lumayan tua.

"Iya ujang Elgar, mau apa atuh jang? Apa yang bisa saya bantu?" Tanya wanita itu, sebut aja tetangga mereka dan namanya kasih aja mpok titi.

"jadi gini buk, saya mau bertemu sama anak ibuk!" Ucap Elgar dengan badan yang masih setia berdiri.

"Si alif atuh jang? Emangnya ada apa atuh? Si alif ada bikin ujang Elgar keganggu?" Tanya mpok titi merasa tidak enak .

''Aduh bukan itu buk, saya mau ketemu alif ada bisnis yang sangat penting."

"Oh gitu ya jang, alif- ke sini dulu nak, keluar sebentar." teriak mpok titi.

"Apa mak?"

"Ini jang Elgar mau ngomong sesuatu sama kamu atuh alif?''

"Apa bang?" Tanya anak kecil itu.

"Coba liat mobil-mobilan kamu yang sering kamu mainin di depan rumah?" Tanya Elgar to the point.

"Mobil? Abang suka sama mobil-mobilan aku?" Tanya anak kecil itu.

"Iya cepetan nunjukkin!" Anak kecil itu langsung masuk ke dalam rumah dan mengambil mobil-mobilan nya.

"yang ini bang?" Tanya anak kecil itu sambil memperlihatkan Lamborghini mini berwarna merah.

"Boleh pinjem,?"

"Pinjem? Mau ngapain bang?" Tanya anak kecil itu.

"Bentar aja ya, nanti langsung di balikin,"

"Nggak boleh, aku nggak izinin," anak kecil itu langsung masuk kedalam rumah dan menutup pintu rumah,

"Bocil kematian." batin Elgar.

"Aduhh, gimana atuh jang, si alif nya nggak mau ngasih? Maaf ya?" mpok tati merasa tidak enak dengan sikap anaknya.

"Nggak papa buk, namanya juga anak kecil, kalau gitu makasih banyak ya buk, saya permisi dulu," pamit Elgar dan langsung bergegas pergi dari sana.

                                ***

"istri ayok!" Ajak Elgar yang sudah rapi dengan pakaiannya.

"Kemana kak?"

"Ada deh, ayo ikut,"

"Maaf ya kak, aku nggak bisa ikut, soalnya aku pusing banget terus muntah-muntah, nanti aku sakit dijalan gimana?"

"Huftt kalau gitu nggak papa deh istri."

"Aku boleh nitip sesuatu nggak sebelum kakak pergi?" tanya cahaya.

"Boleh, mau nitip apa?" Tanya Elgar yang sedang menyoprotkan parfum ke baju nya.

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang