CAHAYA 20

1.9K 99 1
                                    

Setelah bangun dan mengambil wudhu gadis cantik berbalur mukena pink itu langsung membangun kan suaminya yang masih tertidur pulas.

" Kak' bangun kak' katanya pengen berubah karena Allah, kok masih malas-malas" Ucap cahaya sambil menggoyang kan tubuh suaminya.

" Iy-a istri " Lanjut Elgar yang sudah duduk diatas ranjang dengan mata tertutup.

Dirinya langsung bangkit menuju kearah kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah itu dirinya langsung keluar dan cahaya selalu berbinar terhadap Elgar karena wajah lelaki itu selalu berseri ketika kena air wudhu.

" ayo istri, ngapain melamun?" Tanya Elgar yang sudah berdiri, tapi cahaya selalu memperhatikan dirinya.

" astaghfirullahalazim ngak kak' kakak ganteng banget MasyaAllah " Ucap cahaya tersadar akan lamunannya. Elgar yang mendengar nya hanya bisa geleng-geleng sambil terkekeh kecil.

Shalat tahajjud yang tidak bisa terlupakan, Elgar pertama kalinya mengimani shalat tahajjud bersama istrinya.

Setelah melaksanakan shalat sunnah tahajjud mereka berdoa dan sungguh Elgar yang memimpin doa nya, yang membuat cahaya semakin tidak percaya terhadap suaminya. Bacaannya benar dan lancar semakin membuat cahaya terisak dibelakang, dengan mukena pink yang bagian nya basah akibat menyerka air mata yang turun dari mata indahnya karena begitu bangga terhadap suaminya.

Setelah membacakan do'a, Elgar menoleh kebelakang yang dimana cahaya menangis sesegukan karena melihat perubahan suaminya.

" Istri?" panggil Elgar sambil mendekati cahaya dan duduk di depan gadis itu.

" ka-k'' hiksss... " Tanpa aba-aba cahaya langsung memeluk Elgar yang membuat lelaki itu terheran-heran terhadap tingkah istrinya.

" Ada apa istri?" Tanya Elgar berusaha menenangkan istrinya yang sedang terisak.

Cahaya tidak menjawab sepatah kata pun, dirinya menenggelamkan wajah nya didada bidang milik Elgar.

" Istri? Lo kenapa? Apa gue nyakitin lo? Tolong jawab istri " Tanya Elgar sambil membalas pelukan cahaya.

" kak" Cahaya mulai mendonggakkan kepalanya kearah Elgar.

" kamu kenapa nangis?" Tanya Elgar sambil menagkup wajah istrinya dengan kedua tangannya.

" Ka-k' kakak berguru sa-ma siapa?" Tanya cahaya dengan wajah yang begitu sembab.

" Pas gue udah bisa menjadi suami yang baik buat istri baru gue bilangin siapa yang ngajarin gue selama ini" Jawab Elgar sambil memeluk tubuh cahaya.

Cahaya dengan tenang di dalam pelukan Elgar, sampai tibanya waktu shubuh mereka berdua melaksanakan shalat shubuh berjamaah, setelah itu Elgar tidak tidur lagi melainkan mengikuti kegiatan sang istri.

Cahaya turun kebawah dan membuka semua pintu yang ada dirumah itu, Elgar hanya mengamati kegiatan istrinya yang setiap pagi-pagi buta sudah membuka semua pintu rumah, entah ada tamu? Tapi tidak satupun orang yang bertamu.

" Istri" Panggil Elgar sambil duduk di atas kursi.

" iya kak'' Jawab cahaya yang sedang membuka penutup jendela dapur.

" Ngapain kamu pagi-pagi buka semua pintu bareng jendela?" Tanya Elgar sambil membuka toples berisi cemilan.

" Kak' membuka seluruh rumah pada waktu sesudah shubuh dapat mempermudah rezeki kak, malaikat Mikail lebih suka orang yang membuka pintu rumah nya pada waktu setelah shubuh tepatnya sebelum terbit fajar kak, karena waktu ini adalah waktu pembagian rezeki, dan masuknya angin shubuh itu dapat membuat rumah semakin tenang, aman dan banyak lah kak'' Jelas cahaya sambil memotong beberapa sayuran dan daging.

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang