Antara Nyata Dan Ilusi

ketakutan...

Saat ini ali dan prilly sudah berada di kampus dan berjalan beriringan menuju ke ruang kelas. Tapi ruangan yang di pakai dosen kali ini bukan ruang yang biasanya. Ruangan ini terletak di lantai dasar bagian paling ujung dekat dengan ruangan bekas laboratorium yang sudah lama tidak di pakai lagi, bagi prilly ruangan itu terasa sangat mencekam karena banyaknya makhluk-makhluk sebangsanya yang sangat mengerikan menurut prilly tapi tidak untuk ali, di tambah lagi suasana yang masih sangat sepi hanya ada ali sebagai manusia karena teman-teman kelas ali belum ada yang datang terlebih lampu penerangan lorong dan di setiap ruang sudah di matikan. Sikap ali yang hanya cuek tak perduli keadaan sekitar saat mendapati keadaan tersebut seperti tak melihat apa-apa kecuali prilly yang bersamanya.

Tapi ketika ali melihat prilly yang meringkuk ke lantai menundukkan kepalanya bertanda bahwa prilly ketakutan karena mulai didekati oleh banyak hantu yang mengerikan bahkan menjijikkan, ali langsung bertindak mendekati prilly dan menyuruh hantu-hantu tersebut pergi dan memperingati agar tidak mendekati prilly lagi.

"Prill, loe nggak papakan?" Tanya ali yang khawatir melihat prilly menangis dan memejamkan matanya, "Udah jangan nangis dong, mereka udah pergi" sambung ali lagi dan duduk lebih dekat lagi dengan prilly untuk memastikan bahwa hantu cantik itu bisa tenang, rasanya dia ingin sekali memeluk dan menenangkan prilly disaat seperti ini tapi apa daya dia hanya bisa melihat prilly tanpa bisa menyentuhnya.
"Iya tuhan, jika aku boleh meminta sesuatu yang sudah jelas tak mungkin, aku ingin sekali bisa menyentuhnya, memeluknya, menggenggam tangannya dan menghapus air matanya di wajah cantiknya, bahkan saat ini rasa sakitnyapun juga sakitku" gumam ali dalam hatinya dengan mata yang berkaca-kaca dan mulai ingin mengarahkan tangannya mengelus rambut panjang prilly berharap doanya terkabulkan.

***
Apakah ali bisa menyentuh hantu cantik prilly????