keajaiban yang nyata

14K 966 3
                                    

"Ya tuhan, jika aku boleh meminta sesuatu yang sudah jelas tak mungkin, aku ingin sekali bisa menyentuhnya, memeluknya, menggenggam tangannya dan menghapus air mata di wajah cantiknya, bahkan saat ini sakitnyapun juga sakitku" gumam ali dalam hatinya dengan mata berkaca-kaca dan mulai ingin mengarahkan tangannya mengelus rambut panjang prilly berharap doanya terkabulkan.

Seketika ali merasa bahwa tangannya menyentuh sesuatu tetapi dia tidak yakin dengan apa yang dia rasakan pada telapak tangannya saat ini.

"Prill.." panggil ali lagi dengan nada yang sangat lembut. "Prill, buka mata loe..gue disini" sambung ali lagi mencoba menenangkan prilly yang masih saja menangis, prilly yang mendengar perkataan ali yang begitu lembut menghangatkan hatinya langsung mendongakkan kepalanya dan menatap mata indah ali yang berada hanya beberapa senti dari wajahnya. Ali yang melihat mata prilly sembab masih penuh dengan air mata, pelan namun pasti mengarahkan tangannya kembali untuk menghapus air mata yang ada di wajah cantik prilly.

Keduanya langsung kaget dan membuat hati mereka secara langsung mendesir. Perasaan yang keduanya simpan rapat-rapat selama ini pun semakin kuat karena keajaiban ini.

"Prill gu..guee.." ucap ali yang terbata-bata dan tak sanggup melanjutkan kata-katanya karena gugup, tak percaya, bercampur bahagia sebab saat ini dia bisa menyentuh prilly, membelai wajah cantik prilly dan menghapus air mata prilly sesuai tujuan awalnya.

Terdiam cukup lama sibuk dengan pikiran masing-masing, akhirnya keduanya pun langsung berpelukan, seakan menyalurkan bentuk rasa sayang mereka tanpa harus mengatakannya.

Entah apa yang ada di pikiran mereka saat ini seakan tak ada perbedaan di antara keduanya, seperti pepatah yang mengatakan Cinta Telah Membutakan Segalanya. Lama mereka berpelukan sambil menangis bahagia sampai saat ali mendengar hpnya berbunyi tanda telepon masuk, tanpa melepas pelukan keduanya ali mengambil hp yang ada di saku jaketnya lalu mengangkat telepon yang ternyata dari kevin.

"Iya, kenapa?" Tanya ali.

"Dosen nggak masuk bro, buruan pulang loe, gue dan yang lain ada di rumah loe" ucap kevin dari seberang sana. Mendengar hal itu ali langsung memutuskan telepon mereka dan melanjutkan acara pelukannya dengan prilly seakan takut jika di lepaskan akan membuat dia tak bisa menyentuh prilly lagi.

"Prill gue sayang sama loe.." kata ali di sela-sela pelukannya dengan prilly, prilly yang sebenarnya juga memiliki perasaan yang sama dengan ali hanya mampu diam karena prilly cukup tau diri saat ini, prilly tak ingin menyakiti ali tentang kenyataan bahwa dia dan ali memiliki alam yang berbeda tapi disisi hatinya yang lain dia juga tak ingin kehilangan ali, kehilangan rasa sayang dan cinta ali.

"Gue harap ini bukan mimpi prill, gue sekarang bisa nyentuh loe, meluk loe, gue seneng dengan keajaiban ini" kata ali semakin mengeratkan pelukannya. "Gue mohon sama loe jangan pernah nangis lagi, gue akan selalu melindungi loe" sambung ali lagi dan prilly tetap diam tak bisa munafikkan perasaannya bahwa dia sangat menikmati pelukan ali saat ini.

Dalam perjalanan pulang hanya keheningan dan kecanggungan yang terjadi di antara keduanya, keadaan dimana sama persis di saat pertama kali mereka kenal dan bertemu hanya bedanya perasaan dalam hati dari keduanya yang berubah saat ini.

Sampai saat ali membuka suara, "prill loe marah sama gue?" Tanya ali pelan dan masih terus menggenggam tangan prilly tapi prilly tetap bungkam. "Prill, please jangan diemin gue, gue nggak minta balesan dari perasaan gue ke loe, gue hanya minta loe tetep disisi gue, selalu sama gue" tutur ali pelan memohon pada prilly sambil menahan air matanya yang ingin jatuh kembali. Mendengar perkataan dari mulut ali yang seperti menahan tangis. hati prilly seakan sakit tak ingin rasanya prilly melihat ali seperti ini. Prilly tau ali bukanlah laki-laki yang mudah menangis tapi kenapa hanya karena seorang hantu ali sampai menitikkan air matanya.

Ali menepikan mobilnya lalu memegang kedua pundak prilly agar menghadap kepadanya, "prilly liat gue.." tutur ali sambil mengangkat dagu prilly agar melihatnya.
"Sebelumnya maaf ali, tapi kita beda..." ucap prilly di sertai linangan air mata.

"Gue sayang sama loe, gue juga cinta sama loe bahkan rasa nyaman hadir di saat gue deket sama loe, mungkin keajaiban ini dimana sekarang gue bisa nyentuh loe, peluk loe, ngapus air mata loe, menggenggam tangan loe adalah jawaban dari perbedaan kita, gue yakin suatu saat kita bisa ngapus perbedaan ini, gue akan buktiin kalo perasaan gue ini bener-bener serius" jelas ali yang langsung dapat pelukan erat dari prilly, ali yang sudah tak mampu lagi menahan air matanya akhirnya menangis di pelukan prilly. Lama mereka berpelukan dan saling menenangkan lalu ali mengangkat dan mengarahkan wajah prilly agar melihatnya menatap matanya semakin dekat sampai kening dan hidung keduanya saling bersentuhan dan......

Antara Nyata Dan IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang