Penantian..

13.9K 969 17
                                    

**Auto POV"

"Kamu gila ali, apa yang kamu kerjakan sampai kamu pergi ke jerman? Apa kamu mau lihat mama mati mengambang di bathtub kamar mandi? Huh??" Ujar mama ali via telepon saat ali menjelaskan keberadaannya di jerman sekarang. Sebab ali memang belum sempat ijin pada mama atau papanya tentang keberangkatannya ke jerman, karena kedua orangtua ali sendiri tidak ada di rumah melainkan di paris untuk menghadiri acara wisuda kakaknya.

"Udah dech ma, nggak usah sok dramatis gitu -_-", ali akan segera pulang ma, lagian mama dan papa juga belum pulangkan dari pariskan? Lalu bagaimana kabar kaia?" Tanya ali.

"Minggu depan kita akan pulang, dan mama minta saat itu juga kamu sudah ada di rumah menjemput mama,papa dan kaia di bandara, dan kabar kakakmu dia akan segera bertunangan dengan ryan" jelas mama ali.

"Iya iya iya, tapi ali nggak janji, syukurlah kalo begitu sebab ali juga akan segera menyusul kaia"

"Apa maksud kamu ali"

"Ali juga akan meminta mama dan papa melamarkan seorang gadis untuk ali secepatnya ma, iya sudahlah nanti kita bahas lagi di rumah, bye mama sayang" jawab ali santai dan langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Saat ini ali berada di kantin RS sekedar membeli kopi untuk pereda rasa kantuk yang menderanya, semalaman ali tak tidur menjaga kekasihnya yang tak juga membuka matanya.

"Nak ali, kenapa hanya meminum kopi, makanlah dulu" perintah papa prilly yang ternyata mengikuti ali ke kantin.

"Nggak perlu om, ali belum lapar" jawab ali sopan.

"Atau kamu ingin istirahat dulu, om bisa menyuruh rio untuk mengajakmu istirahat di apartemennya"

"Nggak perlu om, lagian ali ingin terus menjaga prilly" tolak ali dengan halus dan papa prilly yang mendengar jawaban dari ali hanya tersenyum tak menyangka putri tercintanya bisa mendapatkan laki-laki yang begitu baik bahkan sangat sangat baik dan sopan serta tampan sebagai nilai plusnya.

***

"Sayang, kamu terlalu capek iya karena mengikuti aku terus? Sampai kamu nggak mau bangun-bangun. Aku sangat merindukanmu baby" jelas ali yang saat ini sudah duduk di sisi tempat tidur prilly.

"Aku sayang kamu, bahkan rasa sayang aku lebih dari apapun bahkan nyawaku tak ada artinya jika kamu tak ada disisiku. Sayang cepatlah bangun aku selalu menunggumu" lanjut ali lagi lalu berdiri sedikit menunduk mencium kening prilly lama. "Aku mencintaimu baby"

***

Ali mulai tertidur karena memang dari kedatangannya 2 hari yang lalu sampai malam ini dia tak tidur sedikitpun bahkan makan pun tak teratur. Prilly mulai menggerakkan-gerakan kelopak matanya bertanda dia akan segera sadar lama kelamaan dia membuka matanya merasakan tangannya yang terasa berat di liriknya ternyata ada seseorang yang menggenggam tangannya tapi laki-laki tersebut terlihat tertidur.

Pelan-pelan di tarik tangannya tersebut lalu di pindahkan untuk mengusap lembut puncak kepala seorang laki-laki yang selama ini memebuatnya merasa bahagia.

Sampai tiba-tiba pintu ruangan terbuka, disana berdiri kedua orangtua prilly serta rio. Dengan rasa bahagia serta terkejutannya mereka langsung sedikit berlari mendekat ke ranjang prilly.

"Sayang, kamu sadar nak? Alhamdulillah ya allah" Seru mama prilly dengan mata berbinar penuh kebahagiaan dan rasa syukur, tapi seketika mereka bertiga diam saat menerima instruksi dari prilly yang menempelkan jari telunjuknya pada bibirnya, agar tidak berisik dan membuat ali, laki-laki yang tertidur pulas dengan muka lelahnya disisi ranjang prilly dengan posisi duduk bangun dari waktu istirahatnya.

"Jangan berisik ma, nanti pangeran ily bangun" perintah prilly sedikit malu-malu sambil terus mengusap lembut kepala ali.

Kedua orang tua prilly tersenyum bahagia melihat prilly yang sudah sadar dan tersenyum malu seperti itu.

Sedangkan rio kakak prilly. "Kakak akan panggilkan dokter dulu untuk memeriksa kondisimu" sahut rio tak terbantahkan dan berlalu pergi.

*************************************

Yee akhirnya bisa next juga, ,
GJ iya?? Maafkanlah

Selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankannya.

# Irma Maria

Antara Nyata Dan IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang