Oh No...

17.1K 1K 3
                                    

Setelah sekian banyak prilly mendengar penjelasan tentang kehidupannya yang sekarang dari sahabat barunya nana bahwa ini adalah kehidupan alam bawah sadarnya saat tubuhnya mengalami masa koma.
"Na, apa mungkin arwah aku ini bisa masuk kembali kedalam tubuh aku?" Tanya prilly saat nana selesai menjelaskan semua kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika prilly ingin hidup kembali seperti sedia kala.
"Gue nggak tau prill, loe coba aja dulu" ujar nana yang duduk tepat di samping prilly.
"Tapi aku takut kalo ternyata nanti kenyataannya kontrak hidupku terganti seperti ini" jawab prilly sedih.
"Udah dech loe coba aja dulu, dan loe denger iya, jangan nangis lagi depan gue, jijik gue liatnya tau nggak, lagian nih iya nanti yang ada hantu yang lain liat dikira gue ngapa-ngapain loe lagi" Ujar nana dengan nada juteknya.

Kini prilly sudah mulai menuju ke ruangan Operasi tepat dimana tadi dia melihat tubuhnya di tangani oleh dokter. Tapi dia melihat di depan ruangan tersebut sudah tidak ada anggota keluarganya lagi,
"Apa mungkin mama,papa dan kak rio sudah pulang?" Batin prilly saat menyadari bahwa orang yang didepan ruangan tersebut bukanlah anggota keluarganya melainkan orang lain yang tidak dia kenal.

Tanpa pikir panjang prilly langsung masuk kedalam, tapi dia bingung kenapa tubuhnya tidak ada di ruangan ini apa mungkin sudah di pindahkan ke ruangan lain atau ternyata dia sudah benar-benar mati dan di bawa pulang untuk di makamkan.

*Prilly POV*

Berbagai pertanyaan mendera otakku kembali, aku benar-benar takut mengalami ini semua. Aku masih tak mau putus asa kuputuskan untuk mengelilingi beberapa ruangan ini sampai aku berhenti ketika melihat arwah seorang laki-laki berdiri tepat di samping tubuh laki-laki yang saat ini sedang di operasi oleh dokter-dokter spesialis.
"Kenapa??" Tanyaku padanya tapi dia hanya diam. "Apa yang kamu alami?" Lanjutku lagi padanya dan dia tetap diam membelakangiku masih tetap terpaku menatap tubuhnya sendiri.

Sampai ketika "gimana..?" Tanya nana dengan nada keras mengagetkanku dan tak sengaja aku mendorong arwah laki-laki tersebut dan di saat bersamaan para dokter yang sedang menangani pasien tersebut mengatakan "Selesai.."

Aku kaget dan aku lihat arwah laki-laki tadi sudah tidak ada, mungkin aku tak sengaja mendorongnya tadi dan membuat dia kembali kedalam tubuhnya.

"Tidak ada na, mungkin memang aku harus tetap seperti ini untuk menjadi sahabatmu" jawablu sedih sambil berjalan keluar dan menundukkan kepala.
"Udah deh jangan mulai lagi nangis-nangisnya" tungkas nana dan sambil mengekoriku keluar dari ruangan tersebut.

***

Tak terasa sudah sebulan aku menjalani kehidupan seperti ini yang menurut manusia tak logis, tapi memang inilah adanya. Nana sahabat jutekku itu juga selalu setia bersamaku, Sesekali di juga menolongku saat aku dipulang ganggu oleh hantu-hantu yang mengerikan menurutku tapi tidak buat nana.

Aku juga mulai menikmati hidup seperti ini, meski kadang merasa sedih. Tapi kadang nana juga mengajakku melakukan hal-hal konyol yang juga menurutku sedikit menghibur. Seperti kemarin ketika ada petugas kebersihan mengepel lantai nana mengajakku mengerjainya dengan menumpahkan ember yang penuh dengan air dan otomatis menyebabkan beberapa orang yang sedang berkunjung dan petugas itu sendiri jatuh terpeleset, karena aku juga sedikit memiliki sifat usil ku angkat ember yang sudah tidak ada isinya dan kujatuhkan tepat dikepala petugas kebersihan tersebut. Sontak kejadian tersebut mengundang tawa banyak orang yang melihat dan juga para hantu. Meski kadang juga bosan karena nana tak pernah mengajakku keluar dari rumah sakit ini karena beberapa alasan yang menurutku aneh, tapi dengan sedikit mengajak para petugas atau orang berkunjung bermain ala-ala aku sedikit menghibur juga.

Bangku taman rumah sakit, iya disinilah sekarang aku berada sambil melihat beberapa orang yang datang atau pergi dari rumah sakit, sampai pandanganku terpaku pada seorang laki-laki yang menurutku wajahnya tak asing lagi. Iya aku pernah bertemu dengannya tepat sebulan yang lalu di dalam ruang Operasi.

Aku sempat ingin mengejarnya tapi mengingat perbedaan alam kehidupan yang ada ku urungkan niatku.

Saat ku lihat dia lagi, sepertinya dia mendekat ke arahku, "hloohh kok dia seperti melihatku sih, tatapannya benar-benar ke arahku, apa mungkin dia bisa..."

***

Antara Nyata Dan IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang