Pagi pun tiba, sinar mentari pun menerpa wajah Renjana. pintu pun masih dalam keadaan terkunci.
Perlahan ia pun terbangun dari tidurnya,
helaan napas yang dilontarkan terdengar berat.Bibirnya pucat, sungguh kepalanya sangat pusing.
Baju yang semulanya bersih, kini penuh dengan noda darah.
***
Pagi ini di awali dengan dua anggota keluarga yang sedang bersarapan pagi. mereka saling bercanda tawa ria. tetapi tidak untuk sang pria malang itu.
"Ayah"
Panggil nya."Iya, kenapa hm?"
"Anak itu kemana?, dari kemaren malem ga keliatan tu anak"
"Tak usah pedulikan dia, ia hanya pembawa sial"
"Baik yah.."
"Sebaiknya kau segera bersiap untuk berangkat ke sekolah"
Ia pun mengangguk paham.
"Tuan mengapa Renjana tidak ada di kamarnya?" Ucap dari salah satu ART.
"Dia ada diloteng"
Ucapnya dingin.Bibi Ani membelalakkan matanya kaget, sungguh ia sangat terkejut, ia buru-buru ingin menaiki tangga dan berjalan menuju loteng.
Namun, langkahnya terhenti ketika Cakra melarangnya untuk membukakan pintu loteng itu.
"Jangan. tunggu sampai mahendra pulang dari sekolahnya"
"Tapi Tuan-"
"Tak ada alasan lagi!"
"Sudah tidak usah membantah!""B-baik Tuan, saya meminta maaf atas perilaku saya yang kurang sopan.."
Cakra pun tak membalas itu,ia lalu pergi menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHYA RENJANA | Ft. Huang Renjun
FanfictionCAHYA RENJANA Terkadang dunia memang tidak adil dan tak sepenuhnya indah namun, pasti ada kebahagiaan yang akan hadir dihidup seseorang. Tetapi, akankah hal itu datang kepada dirinya? "Maaf ayah...maaf sudah membuat ayah malu..." "Maaf aku selalu me...