Semenjak kejadian di UKS tadi, Renjana menjadi lebih pendiam dan sensitif. Entah apa yang di pikirkan olehnya
"Ris, kira-kira Renjana kenapa ya?" Tanya Jordan
"Emang Renjana kenapa? Gue liat biasa aja" Ucap Charis ya
"Beda tau, dia jadi lebih pendiem"
"Lah bukannya dari dulu gitu ya? Coba lo samperin gih." Jordan mengangguk, ia pun mulai berjalan menuju bangku Renjana.
Nampak, Renjana tengah memainkan benda pipih yang menampilkan layar sebuah permainan.
"Ren"
"Hm, ada apa?"
"Eumm, aku boleh bergabung?"
Renjana mengernyitkan dahi bingung. Tumben sekali Jordan ingin bergabung bersamanya, biasanya ia akan bersama Charis seharian. Namun kini, ia malah sebaliknya
"Boleh, gabung aja" Jordan pun mengangguk kemudian mengambil kursi di samping bangku Renjana.
"Tumben kamu ga sama Charis, Dan."
"Eee... aku lagi pengen sama kamu saja"
"Aaa, begitu."
Hening
"Kamu gak sama Haendra, Ren?"
Renjana mengerjapkan kedua matanya. Ia harus membalas apa?!
"A-ah itu. . ."
Brakk!
Baru ingin menjawabnya, dobrakan pintu dari seseorang membuat keduanya tersentak kaget.
Ah, Haendra rupanya.
Setelah mengagetkan orang, Haendra langsung saja berjalan menuju bangku dan di lanjut oleh Haendra yang tidur dadakan, entah itu benar atau tidak.
Kini Renjana yang bertanya-tanya
'Mengapa Haendra menjadi seperti itu?
'Apakah Haendra marah karena kejadian tadi?
Apakah ia harus menghampiri Haendra? Baiklah ia akan menghampiri nya!
Ia bangun dari bangku nya dan berjalan ke arah Haendra.
"Haend-"
"Brisik, gue ga mau di ganggu."
Omongan langsung saja di potong oleh lawan bicaranya. Hal itu membuat Renjana semakin merasa bingung
Ia khawatir jika kedepannya ia akan menjadi orang asing.
"maaf"
/Flashback
"Kalo ada apa-apa jangan ragu buat cerita ke gue, Ren. Gue bakal selalu dengerin"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHYA RENJANA | Ft. Huang Renjun
FanfictionCAHYA RENJANA Terkadang dunia memang tidak adil dan tak sepenuhnya indah namun, pasti ada kebahagiaan yang akan hadir dihidup seseorang. Tetapi, akankah hal itu datang kepada dirinya? "Maaf ayah...maaf sudah membuat ayah malu..." "Maaf aku selalu me...