Jangan Sampai Kepergiannya Menyisakan Sesal di Dalam Dada

4 1 0
                                    

Bila kedatangannya tak sempat kau sapa, minimal kepergiannya tak menyisakan sesal di dalam dada.

Tentang Ramadhan

Padahal, banyak dari kita yang bahkan tak sempat menyapa ketika ramadan tiba, sebab terlalu sibuk dengan dunia dan segala pernak-perniknya.
.
Akhirnya, tak terasa ramadan sudah memasuki paruh ketiga. Sedang amal yang dikumpulkan jumlahnya tak seberapa, kalah telak dibanding angka korupsi yang kian merajalela.
.
Lantas, masihkah kita sempat berleha-leha?
Waktu semakin bergulir, sementara tilawah kita tak kunjung mencapai akhir.
Waktu semakin bergulir, sementara tarawih kita berlubang layaknya aspal yang hilang pasir.
.
"Tapi... rasanya ramadan kali ini agak berbeda, kurang terasa vibes nya"
.
Ketahuilah, sejatinya ramadan tak pernah berkurang sedikitpun keberkahannya.
Ia selalu dihiasi oleh pintu surga yang terbuka lebar, pintu neraka yang tertutup rapat, kemudahan berbuat baik dan malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
.
Keutamaannya selalu sama, bagi mereka yang berlomba-lomba memanfaatkannya.
Namun ia berbeda, bagi mereka yang enggan tuk menjalankan perintah di dalamnya.
.
Bila kemarin kedatangannya tak sempat kau sapa, minimal kepergiannya tak menyisakan sesal di dalam dada.
Bukankah ajal setiap kita sudah mengintai di depan mata?
Mari perbanyak amal!

Mari kita bertanya pada diri, rasa sedih atau bahagia yang menghampiri, menjelang kepergian ramadan di tahun ini? :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang