Kruuukk..
Ayumi menyentuh perutnya yang baru saja berbunyi. Sialan, ditengah jam pelajaran seperti ini perutnya malah mendemo meminta diisi.
"Cha.. gue laper.."
"Yah terus?"
"Kantin yuk.." ajak Ayumi dengan entengnya.
Echa melotot, apa-apaan Ayumi ini? Apakah ia tidak melihat siapa yang sedang mengajar didepan?
"Yakin lo? Liat siapa yang lagi ngajar." Ucap Echa sambil melirik kedepan dimana seorang guru tengah duduk santai sambil membaca buku.
Ayumi memajukan bibir, ia tidak bisa untuk menahan lapar lebih lama. Kepalanya akan pusing, penglihatan kabur, dan mual-mual.
"Ayolah Cha, laper gue..."
Echa menelan ludah, ia tak tega mendengar permintaan temannya, tapi.. disisi lain ia juga takut ketahuan. Tau sendiri bukan? Echa masuk sekolah ini dengan jalur prestasinya.
"Eh.. gue bawa roti ditas, lo mau?"
"Gak mau, otak gue udah ngebayangin makan baso pak Iwan.."
"Astaga..." Echa menghela nafas panjang.
"Ayolah Cha..." rintih Ayumi lagi.
"Yaudah ayok!" Pasrah Echa, dan Ayumi tersenyum kemenangan.
"Gue traktir lo kali ini Cha,." Ucapnya senang.
Echa memutar bola mata malas, "harus lah, masa gue terus yang traktir lo.!"
Ayumi cekikikan sendiri. "Ahaha.. sialan lo Cha.!"
"Dah sana izin."
Ayumi lantas mengangkat tangannya. "Pak?!"
Guru didepan itu menoleh. "Kenapa?" Tanyanya, the to point.
"Izin ke toilet pak.."
Guru itu menatap Ayumi seperkian detik, lalu mengangguk.
"Ayo Cha.."
"Ke toilet harus sendiri!"
Ayumi melotot terkejut, "tapi pak.. Echa juga sama mau ketoilet.."
"Yaudah gantian, kamu balik kesini lagi baru Echa ketoilet."
Ayumi dan Echa saling pandang-pandangan, peraturan macam apa ini?
"Oke deh sendiri.." gumam Ayumi lalu meninggalkan kelasnya, setelah menatap tajam guru itu.
"Mario sialan!" Umpatnya setelah berada diluar kelas.
Yah, guru itu adalah Mario. Guru yang sudah menyandang gelar the killer handsome, walah tatapan tajam dan nada bicara yang tegas. Hampir seluruh siswi disekolah ini mengidolakannnya.
Ah, mereka tak tau saja siapa pemilik pria itu. Ahaha..
"Hallo.."
Tiba-tiba seseorang berjalan disamping Ayumi dan menyapanya.
"Mau kemana lo, Mi?"
"Kantin yok, perut gue laper.."
"Boleh, traktir gue yah.."
"Gak!"
"Gapunya duit gue.. belum ditransfer sama bang Virgo."
"Heh! kadal! Kalo mau bohong tuh sekolah dulu mending... gue tau lo punya black card!"
"Mana ada... sok tau lo.." elak pria itu.
"Masa sih gaada?"
"Iyah seriusan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy 2 (on going)
Teen Fiction"Pak.. Bapak ko bisa mau pacaran sama saya?" Mario memutar bola matanya, dia sudah menduga ujung dari topik ini adalah pertengkaran. "Menurut anda kenapa nona?" Ayumi terlihat berfikir, lalu tersenyum malu-malu. "karena saya cantik?" "jelas.." "...