"Bagaimana dengan putri saya, Mario?"
Mr. Grand, berdiri menatap matahari yang hampir terbenam. Dengan sebatang rokok yang berada diantara apitan kedua jarinya.
Mario pun sama halnya, ia menyesap rokoknya sebelum menjawab pertanyaan tuannya.
Kedua pria ini, saat ini sedang berada disalah satu tempat yang menjadi favorit bagi keduanya. Tempat yang berada diketinggian seribu kaki diatas permukaan laut ini.
Di bukit ini, mereka dapat secara langsung menyaksikan keindahan laut dari atas. Sama halnya dengan Ayumia, Mr. Grand pun menyukai laut.
"Nona,.. akan baik-baik saja selama masih ada saya tuan." Jawab Mario enteng.
"Saya tau itu.. tapi saya sangat berharap, putri saya bisa mengetahui sedikit dari seni bela diri.."
"Ajarkan dia menggunakan senjata.." setelah mengatakan itu, Mr. Grand menyesap rokoknya.
"Apakah masih ada masalah, tuan?"
Mr. Grand terdiam, pria yang sudah menginjak kepala empat itu masih saja terlihat tampan dan menawan.
"Yah.."
"Siapa lagi yang anda curigai? Bukankah.. Revan sudah menjelaskan semuanya?"
Mr. Grand beralih menatap Mario, "Dengarkan saya Mario.. Saya mengetahui semua hal, yang kamu anggap saya tidak mengetahuinya."
Mario terdiam, ia sedikit tersentak dengan jawaban tuannya.
"Termasuk penyakit omah?" Tanya Mario. "Apakah, penyakit Omah itu wajar? Apakah.. mengurangnya saham milik anda diperusahaan Glory, itu ada hubunganya dengan hilangnya beberapa berkas penting?"
"Kamu tau saham kita mengurang?" Tanya balik Mr. Grand.
Mario mengangguk, "Revan mengatakannya.."
Mr. Grand hanya tersenyum tipis dan mengangguk percaya.
***
Ayumi dengan riang memasuk sebuah kedai mini, kedai yang sudah ia berikan kepada Echa sahabatnya.
Ting..
Bunyi lonceng terdengar saat pintu baru saja terbuka. Kedai ini sudah mulai mempunyai banyak perubahan, Ayumi tersenyum tipis melihat perkembangan kedai ini.
"Ay..."
Ayumi mendengar panggilan itu, jauh beberapa langkah tepat dihadapannya.. berdiri seorang pria yang sukses membuat degub pada jantung Ayumi.
'Aku sudah tidak menyukainya! Tapiii..! Aku jatuh cinta setiap kali aku melihatnya.'
Pria itu melambaikan tangannya dengan sebuah senyuman, Ayumi tersenyum ketir. Bahkan, saat sudah memiliki yang lain pun.. rasa ini tetap ada untuknya.
"Maaf ya Mi, gue yang kasih tau ka Theo kalo lo mau dateng." Bisik Echa, saat Ayumi sudah mendekat.
"Gapapa Cha.." sahut Ayumi tipis.
"Oke, gue tinggal dulu ya.. banyak pesanan." Pamit Echa dan Ayumi mengangguk.
Ayumi menatap lagi pria itu, masih dengan sebuah senyuman khasnya.
"Udah lama ka?" Tanya Ayumi, Basa-basi.
"Baru ko mi," jawab Pria itu, pria yang sudah pasti kita kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy 2 (on going)
Teen Fiction"Pak.. Bapak ko bisa mau pacaran sama saya?" Mario memutar bola matanya, dia sudah menduga ujung dari topik ini adalah pertengkaran. "Menurut anda kenapa nona?" Ayumi terlihat berfikir, lalu tersenyum malu-malu. "karena saya cantik?" "jelas.." "...