Enambelas

420 60 8
                                    

Taehyung duduk canggung di ruang tamu apartement nya. Menatap bingung pada Seokjin yang sedang memberikannya tatapan tidak kalah bingungnya. Seokjin, duduk di seberang Taehyung dengan melipat ke dua siku tangannya.

"Masih tidak mau cerita, dia itu siapa ?!." Seokjin mencoba mengintimidasi.

Suara helaan nafas terdengar kasar. "Dia itu suamiku, Hyung.... berapa kali lagi aku harus katakan, agar kamu bisa percaya." Taehyung mulai frustasi. Pasalnya, sudah hampir sepuluh kali Seokjin melontarkan pertanyaan yang sama dan juga sudah dijawab Taehyung juga dengan jawaban yang sama. Lalu~apa yang membuat Seokjin masih tidak percaya.

"Lalu, kemana saja dia selama ini ?." Sekarang ganti Namjoon yang bersuara dengan pertanyaannya. Sebenarnya ada apa dengan orang-orang hari ini, kenapa semuanya jadi gemar bertanya.

"Ehem." Jungkook mencoba mengambil atensi. "Selama ini aku selalu ada bersama dengan Taehyung. Hanya saja, mungkin yang dikarenakan oleh sesuatu, kita belum dipertemukan."

Seokjin mencoba untuk percaya. Tapi kenyataannya tetap sulit. Alasan macam apa itu ?

Namjoon dan Seokjin datang pagi-pagi, karena Taehyung meminta untuk mengantarkan Taeby pagi. Dan betapa terkejutnya Seokjin juga Namjoon, ketika menemukan Taehyung sedang tidur dengan tubuh yang telanjang dan dipeluk dengan seseorang yang juga telanjang. Bau menyengat dari orang yang usai bersenggama pun menguar menusuk indera penciuman Seokjin.

"Apa kamu sering datang menyelinap kesini ?."

"Ya ?."

Jungkook mendadak kikuk menanggapi pertanyaan dari Namjoon. Menyelinap ? Menyelinap seperti apa ?

"Kami sering datang berkunjung kesini, dan sekalipun tidak pernah melihatmu." Timpal Seokjin. Dan sepertinya perdebatan ini masih akan berlangsung lama.

"Hyung.... bukankah kalian masih harus pergi bekerja. Bagaimana kalau kita lanjutkan nanti saja tanya jawabnya." Taehyung mencoba mengusir Namjoon dan Seokjin. Mengambil alih menggendong Taeby. Dan Jungkook dengan muka tanpa dosanya telah membukakan pintu agar Namjoon dan Seokjin bisa segera keluar.

"Ingat ya.... urusan kita belum selesai." Ancam Seokjin, sebelum dia benar-benar terusir keluar dari rumah apartements Taehyung.

Room 27

Ruangan apartement yang sekarang telah dipenuhi oleh suara gelak tawa dari bayi dan juga Daddy nya.

Taehyung tersenyum di sudut sana, memandang dengan binar kegembiraan. Jungkook telah hadir menjadi nyata untuknya. Dan Taehyung berharap, dia tidak sedang berhalusinasi saat ini.

Suara gemericik air pancuran di pantry dapur menjadi bukti bahwa Taehyung sedang menyibukkan diri membereskan perabot bekas mereka makan. Usai Seokjin dan Namjoon pergi, Jungkook dan Taehyung segera menyiapkan sarapan untuk mengembalikan tenaga mereka.

Apakah ini akan menjadi salah satu akhir cerita yang bahagia ? Tentu saja ! Memangnya mau berharap apalagi selain akhir yang bahagia. Banyak yang sudah berkorban dan dikorbankan disini. Dan sudah saatnya Jungkook dan Taehyung bahagia secara nyata menghadap dunia.

"Apakah pekerjaanmu masih lama ?." Jungkook melingkarkan lengannya pada pinggang kecil milik Taehyung. Mengecup tengkuk, dan menyalurkan rangsangannya. Sampai kapanpun, Jungkook adalah setan meshom atau yang biasa dikenal dengan Incubus. Jadi yang ada di dalam pikiran Jungkook hanyalah seputar hormon saja.

"Harusnya aku sudah selesai beberapa menit yang lalu. Tapi berkat ada yang menggangguku, maka pekerjaanku pun jadi tertunda." Taehyung nyaris membanting piring yang sedang dicucinya. Jungkook dengan gerakan gesit dan cekatannya telah menelusupkan tangan kanannya masuk kedalam kaos Taehyung, dan.....

"Eunghhh~." Taehyung terus berjengit terkejut setiap kali niple nya dipilin dan diremas. Dan acara mencuci perabot pun sepertinya akan berlangsung lama dari biasanya.

Sang buah hati sudah tertidur pulas setelah selesai sarapan dan setelah sempat bermain sebentar dengan sang Daddy. Satu bayi Incubus telah lahir. Bayi yang mungkin akan menjadi penerus Jungkook nantinya.

Jungkook belum ada niatan untuk mengakhiri permainannya. Dia terus memberikan pijatan afeksinya pada niple Taehyung kanan dan kiri secara bergantian. Dan di belakang sana, kecupan basah pada tangkuk Taehyung semakin membuat tubuh Taehyung meremang.

Kaki jenjang Taehyung sudah berdiri lemas tak bertenaga, seiring dengan cairan percum yang sudah mulai bocor pada penisnya. Taehyung~ semakin berat menarik nafasnya.

"Kau menyukainya kan sayang. Setiap aku menyentuhmu, kau selalu menyukainya." Ucap Jungkook sensual. Membuat telinga Taehyung berubah menjadi merah padam.

Desiran darah pada tubuh Taehyung semakin mendidih. Dan Taehyung yakin jika sebentar lagi, dirinya akan kembali membuka lebar kakinya. Mengangkang agar bisa mendapati diri Jungkook di dalam lubangnya.

"Aku selalu menyukai setiap kali kamu menyentuhku, bahkan ketika aku tidak tahu dan tidak bisa melihatmu, aku tetap menyukai setiap kamu menyentuh dan lalu menyetubuhiku."

Taehyung sudah tidak kuat lagi menahan birahinya. Letupannya mungkin akan datang sebentar lagi. Seluruh tubuhnya sudah memanas, dan lubang senggamanya sudah berteriak lapar. Dia memutar tubuhnya dan bersitatap dengan dominannya.

 Dia memutar tubuhnya dan bersitatap dengan dominannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuhnya disentak dan di dudukkan di atas pantry. Bibir pun sudah saling bertaut. Memeta tiap rasa manis yang ada disana. Dan mencecap tiap saliva yang tertukar.

Jungkook melesakkan lidahnya, mengoyak kerongkongan Taehyung dan membelitkan lidahnya. Mengejar kepuasannya dengan berperang lidah bersama dengan Taehyung.

Terengah bersama, mereka saling menderukan nafasnya yang saling memburu. Jungkook dan Taehyung menjeda cumbuan bibir mereka sebab oksigen telah mulai menipis.

Menatap Taehyung penuh damba, Jungkook menggerakan buku jarinya menyapu pipi halus Taehyung.

"Aku mencintaimu Taehyungie~. Cinta yang berdasar akan rasa, bukan cinta yang berdasar akan napsu. Mungkin akan terdengar lucu bagimu, aku mengatakan hal ini, mengingat aku adalah makhluk Incubus. Tapi satu yang perlu kau ketahui ! Ketika aku menyetubuhimu waktu itu, itu adalah musim kawin pertamaku. Dan aku menjatuhkan pilihanku padamu. Pilihan pertama dan juga terakhir."

Taehyung mengangguk. Haru. Dan itu lebih terdengar lucu ketimbang pernyataan Jungkook barusan. Terharu bisa dicintai oleh Incubus. Astaga..... ini sangat menggelikan.

"Terimakasih sudah mencintaiku. Aku tidak punya apa-apa untuk diberikan padamu. Aku hanya punya hati yang tulus dan juga tubuh yang mulus. Apakah itu bisa diterima ?."

Siall !!

Penis Jungkook seketika mengeras, dan lubang senggama Taehyung langsung berdenyut-denyut. Mereka sudah siap meledakkan birahinya. Dan bercinta di dapur, sepertinya akan sangat menyenangkan untuk di coba. Di hentak dari belakang, atau ditusuk di atas meja pantry. Tinggal pilih saja. Jungkook sudah siap dan Taehyung telah pasrah.




Bersambung......

Pati, 10 Juni 2023

Hallo dear... end disini nggak ya... masih mikir aku heheeee

Room 27 [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang