Duapuluh

344 37 6
                                    

Gukkie terengah dalam fantasy nya. Pikirannya sedang membawanya berlari jauh menerobos batas birahinya. Dia~ merutuk sepanjang pelajaran di sekolahnya sebab penisnya tak kunjung mau tidur juga.

"Jalang sialan !! akan aku hancurkan liang becekmu itu !!." Mulutnya terus mengumpat dan memaki. Tapi otaknya terus saja berputar mengajaknya berkeliling berwisata syahwat.

Gukkie tak dapat berkonsentrasi sepanjang pelajaran. Taeby benar-benar membuatnya frustasi. Bahkan ketika bel istirahat berbunyi, Gukkie pun lebih memilih pergi ke toilet untuk solo, ketimbang harus pergi ke kantin untuk makan.

Bayangannya seputar payudara milik Taeby yang terlihat kecil namun padat, dan jika diremas akan terasa kenyal dan membuat mabuk.

"Argghhh.... sebentar lagi, ayo....." Gukkie terus menggeram ketika puncak pada birahinya sudah hampir meluap. Entah sudah berapa kali dia pelepasan dalam satu hari ini, Gukkie, belum juga merasakan kepuasan.

Keringatnya mengucur, mengguyur sekujur wajah dan juga tubuhnya. Nafasnya tersengal dan deruan napsunya juga belum meredup. Gukkie tampaknya akan melakukan satu kali lagi solo hand job. Tapi....

"BRENGSEK !!"

Dia memekik marah. Dan berakhir menyiksa dirinya sendiri dengan beberapa kali menampar pipi putih nya, hingga kontras berwarna merah.

"Dia sangat mengganggu !." Frustasi Gukkie. Dia mencoba untuk menarik selimut tidurnya saja, ketimbang harus mengurut lagi penisnya. Batangnya itu, sudah perih dan lecet karena telah diperkosa seharian penuh, dan diperas habis spermanya.

Akan tetapi sepertinya niatan Gukkie untuk segera menjemput alam mimpinya ada sedikit gangguan.

"Terus sayang.... yeachhh lebih lembut."

Gukkie kembali menggeram. Tapi geramannya kali ini lebih nikmat dan lebih terasa nyata ketimbang yang tadi.

Ada bunyi decak dan sensasi basah yang hangat, yang Gukkie rasakan. Sepertinya, penisnya telah menemukan sarangnya.

"Taeby.... Argahhh." Gukkie tidak tahu, apakah ini fantasy atau ilusi. Yang pasti, dirinya kini tengah menikmati apa itu yang namanya dijamah yang sesungguhnya.

"Arghhh.... ngilu Taeby sayang..." Kelopaknya mengatup rapat, menyembunyikan binar dari mata yang memiliki warna iris hitam pekat. Namun mulutnya dibiarkan meracau dan terus mengeluarkan rapalan kotornya.

"Kau menyukai sentuhanku kan ?."

Suara lembut itu terdengar begitu nyata di indera rungu Gukkie, dan seketika memberikan tamparan padanya, bahwa ini bukanlah mimpi, ataupun delusi.

Susah payah Gukkie mencoba membuka matanya. Dan.... ohh shit...

Ini nyata~

Entah darimana datangnya wanita sialan itu, yang pasti, Taeby telah berhasil mengantarkan Gukkie pada pelepasan paling syahdunya. Memuntahkan spermanya di dalam mulut Taeby.

"Bagaimana rasanya ?." Senyum kemenangan Taeby tersungging penuh percaya diri. Dan Gukkie merekamnya dengan sangat jelas di bawah Taeby.

"Bagaimana kalau aku bilang rasanya biasa saja." Gukkie mencoba menyangkal, meski pada kenyataanya ia hampir gila di mabuk oleh Taeby.

Taeby duduk di atas perut Gukkie. Menindih gundukan yang masih setengah bangun. Tersenyum menggoda sembari menyibak kaos crop yang ia kenakan. Melemparkannya acak dan memamerkan payudaranya yang masih terbungkus bra.

"Sentuh !." Perintahnya. Dan Gukkie meneguk ludahnya dengan kasar.

"Lakukan !." Ulangnya. Dan setelahnya Taeby sudah tak memiliki kesadarannya lagi.

Room 27 [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang