chapter 5

1.8K 152 2
                                    

Typo bertebaran:)

_______________

Perth kembali kerumahnya setelah dua hari, pria itu memejamkan matanya saat hendak memasuki rumah itu

Ceklek

"Tuan muda" sapa wanita paruh baya itu

"Bibi"

"Akhirnya anda pulang, tuan besar dan tuan muda kecil sangat menghawatirkan anda" ujar nya

Perth hanya mengangguk kecil, lalu melanjutkan langkahnya

"Aku keatas dulu bibi"

"Silahkan tuan"

Perth berjalan di menuju kamarnya, namun sebelum itu ia melihat pintu kamar adiknya. Ia merindukan adik kecilnya

Ceklek

Pandangan pertama yang Perth lihat adalah ayahnya dan pria cantik itu tengah duduk di pinggir ranjang adiknya yang tengah tertidur

"Perth!" Seru Zee saat melihat anak sulung nya telah pulang. Pria itu lantas menghampiri nya

"Kau kemana saja? Ayah mengkhawatirkan mu" tanya nya

"Adik sakit?" Tanya nya tanpa membalas pertanyaan ayahnya itu

Zee menghela nafas, mencoba memahami anaknya

"Dia tidak mau makan selama kau pergi" balas pria itu, lantas Perth menghampiri adik nya. Disana sudah ada pria cantik yang ayah nya kenalkan tempo lalu

Perth sedikit melirik, namun langsung ia alihkan pada adiknya yang tertidur dengan palster penurun panas yang tertempel rapih di kening kecil itu

Lama keheningan melanda, akhirnya Perth membuka pembicaraan menatap kedua pria dewasa yang kini tengah duduk di sofa kecil yang ada dikamar adik nya

"Ayah, maaf sudah berlaku kekanak-kanakan. Aku akan mencoba menerimanya, tapi beri aku waktu" ujar nya, membuat Zee dan Nunew tersenyum lega

Zee menghampiri anaknya

"Terimakasih, ayah tidak akan terlalu memaksakan mu. Hanya saja tolong hormati ia sebagai orang yang lebih tua darimu" ujarnya seraya memeluk anaknya

.

.

.

.

Chimon tengah menikmati waktunya dikantin, matanya menatap sekeliling

"Apakah masih sakit?" Gumam nya

Lalu detik kemudian ia tersadar, kenapa juga ia harus memikirkan orang mengesalkan seperti Perth itu fikirnya

"Kau kenapa?" Tanya dunk

"Tidak"

"Dimana first?" Tanya chimon sat melihat temannya kurang satu orang

"Tentu saja sedang bersama kekasihnya" ujar Pawin yang sibuk dengan buku novelnya itu

Chimon mendengus, temannya yang satu itu benar-benar bucin sekali fikirnya

"Apakah kalian pulang sekolah ada waktu senggang?" Tanya Pawin seraya menutup bukunya

"Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama"

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang