Episode 10

1.4K 35 1
                                    

Hai guys author di sini
Jangan bosen bosen nunggu cerita ini ya
Ok jangan lupa vote dan comen biar author semangat:)





Kini mei sudah sampai di depan pintu  apartemen milik Lia tempat di mana dia dan sahabat sahabat nya biasa berkumpul

"Woi buka " ucap nya sambil terus menekan bel di situ

" CK udh nyet ribut banget Lo " ucap Vani yang sudah membuka pintu nya

" Hahaha sengaja " ujarnya tanpa merasa bersalah dan langsung masuk ke dalam

" Sabar sabar dia sahabat Lo " ucap Vani menenangkan dirinya agar tidak membunuh sahabat nya itu yang memiliki akhlak minus

" Lia woi setan Lo dia " teriak nya

" CK berisik Lo gue di sini " jawab Lia yang baru saja keluar dari kamarnya dan duduk di sopa ruang tamu

"Oh sory sory lagian Lo kenapa ha bisa kayak gini " tanya mei setelah duduk dan melihat beberapa luka lebam di wajah bahkan ada juga di tangan Lia

" abis tawuran ya Lo" sambungnya

" Nah tu tau lo" jawab Lia

"Beh ni anak aga gila emang "ucap nya dengan memasang wajah tak percaya yg di buat buat

" Dih baru tau Lo" timpal Vani yang sudah ikut duduk di bawah sopa

" Engga sih udah lah ahhahaha " ucapnya tanpa dosa

" Jadi bener Lo tawuran " tanya lagi

" Engga lah anjay kaga tawuran gue " jawab Lia

" Lah ini kenpa " tanya mei

" Dia tadi habis nyelamatin org yang mau di begal eh pas dia kira udh semuanya yang dia hajar ternyata masih ada satu lagi jadi lah gitu  tapi tenang aja dia menang ko jadi aman" jelas Vani panjang lebar

" Oooooh " jawab mei

" Lah anjay kek gitu doang gue dah cape jelasin panjang lebar " ucap Vani tak terima

" Lah terus gue harus apa kayang jungkir balik gitu " ujar mei

" Dah lah dah cape gue " pasrah Vani

" Ini Lo pada Dateng buat apa sih anjir ribut bet dah " ucap Lia yang sudah bosan dengan pertengkaran yang tidak jelas ini

" Ya ngeliat Lo lah masih hidup apa kaga" jawab mei

" Eh btw yang Lo selamatin cewe apa cowo " sambungnya lagi

" Cowo " jawab Lia

" Oh gimna lumayan kaga " tanya mei yang di anggukin oleh Vani

" Lumayan lah kenapa Lo mau " tanya Lia sambil menaikkan sebelah alisnya

" Boleh dah "

" Eh gila Lo udh punya tunangan klok lu lupa "ucap Vani mengingat kan

" Oh iya lupa gue hehe" ucap mei dengan cengengesan

" Oh iya ngomong ngomong tentang tunangan Lo itu gimana hubungan kalian " tanya Lia penasaran

" Ga gimna gimna sih ya intinya mah gue harus sabar sabar aja Sama tu anak " jawab mei dengan santai

" Lo ga pernah itu sama dia " kini gantian Vani bertanya kepada mei

" Itu apa cok " tanya mei

" Dih ga usaha sok polos Lo" ucap Vani dengan memutar matanya

" Oh itu kaga lah gue ga mau sejauh itu " jawabnya

" Iya deh iya jadi kapan Lo nikah sama dia " ucap Lia bertanya karena setau nya pernikahan sahabat nya ini tak akan lama lagi

" Lima hari lagi lah kalau gue ga salah" jawab mei setelah mengingat ngingat tanggal pernikahan nya

" Buset cepat banget Cok " ucap Vani tak percaya

" Lah mana gue tau anjay kan itu bokap gue yang ngatur sama ortu nya Arlan " ucapnya seadanya

" Oh gitu ya deh iya "

" Eh Lo pada bosen ga sih gini gini aja" ucap Lia

" Lumayan sih tapi kita mau ngapain juga emang Lo punya ide " ucap Vani bertanya

" Ada nih gimna kalau kita minum aja yuk " ucap Lia tanpa dosa

" Dih kaga betul ide Lo tapi boleh juga yuk di mna " ujar Vani seolah olah tak mau tak malah bertanya di mna

" Nah bener nih masa kita ke club' mager gue nih " ucap mei menimpali

" Di sini aja gue udh beli tadi pagi tu " tunjuk Lia kepada sekotak botol win

" Wah kayaknya memang ini rencana  lo ya " ucap mei

" hahah iya lah lagian sebentar lagi Lo udah jadi istri orang jadi kita harus happy happy sebelum Lo udh punya pawang resmi " ucap Vani

" Yuk lah apalagi" ucap Lia
















my arranged husband EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang