'Enghh,~
Sosok itu mengerjap, mengumpulkan kesadaran perlahan. Cahaya terang dan aroma obat-obatan menyeruak di sekitar.
'Dimana lagi ini?' pikirnya. Kenapa setiap bangun dia berada di tempat yang berbeda.
"Kau sudah bangun?" sebuah suara menyambar pendengarannya.
Dia bergerak, mencoba bangkit. Seseorang dengan sigap membantunya duduk.
"Ini..?!" Dia berkata bingung.
"Ahh, kau berada di rumah sakit sekarang. Ada orang baik hati yang mengantarmu kemari"
Dia mengangguk. "Pukul berapa sekarang?" Tanyanya.
"Delapan pagi," jawab wanita berseragam perawat itu. "Kondisimu sudah lebih baik, kau hanya pingsan karena kelelahan. Aku sudah menyuntikkan obat padamu. Kalau butuh sesuatu, atau merasa sakit, panggil perawat dengan menekan tombol di atas nakas. Kau mengerti?"
"Terima kasih.." jawabnya.
Perawat itu mengangguk puas, "kalau begitu aku permisi. Beristirahatlah dengan baik dan jangan membebani pikiran mu!. Sampai jumpa" pesan sang perawat sambil berlalu keluar ruangan.
'Lalu sekarang apa?'
Dia berusaha mengingat apa yang sebenarnya sudah terjadi, atau tengah terjadi. Keningnya berkerut, apa yang bisa menyebabkan jiwanya berpindah tubuh seperti ini.
'Jadi bagaimana sekarang?'
[ting!]
[mendeteksi keberadaan yang tidak biasa disekitar Host]
Dia terlonjak, 'suara apa itu?'
[ting!]
[ini suara sistem]
'Sis.., tunggu! Apa?!!'
'Hei...,'
Sebuah suara lembut, sedikit serak dan tak jelas asalnya menggema disekitarnya. Suara yang berhasil mengagetkannya.
Matanya menyapu sekitar penuh kewaspadaan, mewanti-wanti akan apapun yang mungkin saja muncul tiba-tiba. Hawa dingin menjalari tulang punggungnya, membuat tubuhnya merinding.
'Tenanglah, aku tak akan menyakiti mu'
Sesosok transparan yang melayang tiba-tiba muncul tak jauh di hadapannya.
Dia mematung, benar-benar terkejut melihat sosok tersebut.
Siluet sosok di hadapannya itu memiliki paras yang cukup manis dengan rambut sebahu. Sosoknya mengambang di udara dengan gaun putih polos.
'Hell...' kata itu terlintas begitu saja di kepalanya. Entah kenapa sosok itu membawa kesan familiar dan dekat dengan dirinya
Sosok itu tersenyum lembut, tapi raut bersalah berkelebat di wajahnya.
'Apa aku melihat hantu?' kesadaran kembali padanya, berpikir bahwa dirinya melihat hal aneh seperti ini membuatnya tak bisa bergerak.
'Perkenalkan, aku Loufeya, pemilik tubuh yang sekarang kau tempati'
Hening sesaat..
Raut wajahnya berubah jelek seketika. "Kau bercanda?!!" Semburnya jengkel.
'itu...., maafkan aku. Aku tak bermaksud memanfaatkanmu dengan mengirimmu ke dalam tubuhku, ada alasan dibalik itu!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Athareza
Teen FictionWanita itu terbangun dalam tubuh yang tak dikenalnya. 'Apa-apaan ini?' Pikirnya. Tapi lupakan saja, yang tak dapat diterimanya adalah 'Kemana tubuh molek kebanggaannya?!' 'Kenapa pula dirinya ada dalam tubuh kerempeng jelek ini?' ...