Part 32, Love Pov.

4.4K 45 6
                                    

Aku lagi bosen dan eneg edit Andini jadi alur biasa untuk di cetak jadi aku refresh dulu ke sini. Mumet eaa...

Aku mau nulis Part Bayu. Karena lagi kangen sama dia. Lee Min Ho #lebay_alay wakakakka

Aku share dulu buat yang kangen sama Love...

Bayu Pov.

Pagi ini jadwal ketemu dosen pembimbing Skripsi lagi kosong. Sambil menikmati sarapan di cafe apartemen aku memandang ke luar jendela. Di lobi apartemen terlihat seorang gadis tinggi berkulit putih dengan rambut lurus panjang sepinggang.

Cantik.

Terlihat dia berjalan kikuk di belakang seorang pria bule.

Hans? Ah bener Dia. Agen CIA yang membelot. Siapa gadis itu? Anaknyakah? Biarkan saja Bayu. Jangan ikut campur urusan orang.

Setelah sarapan aku kembali ke kamar. Dalam lift bersama dengan beberapa orang yang mengangkat barang.

"Penghuni baru?" Tanyaku pada satpam yang ikut dengan kurir barang.

"Iya Pak, sebelahan." Jawabnya.

Aku mengangguk, lift berhenti dan mempersilahkan mereka keluar lebih dulu. Di lorong aku mengamati mereka.

Mungkin menyapa penghuni baru ide yang bagus.

Setelah kesibukan memindahkan barang terlihat selesai aku melangkah ke sana. Mengetuk pintu pelan. Hening.

Mungkin mereka tidur.

Saat berbalik aku mendengar suara isak tangis.

Siapa yang nangis?

Dengan mengendap aku mencari asal suara tangis. Gadis itu menangis. Dia terduduk di lantai dapur sambil terisak.

Kenapa menangis? Apa yang Dia lakukan sampai membuatmu seperti ini Cantik?

Suara lift dari kejauhan membuatku keluar dengan cepat dari apartemennya. Sebelum menutup pintu apartemenku sempat terdengar Hans yang bicara di ponsel.

"Dia gundikku Isabel! Tidak lebih! Berhenti cemburu!"

Brengsek kau Hans. Takkan kubiarkan dia menangis lagi.

***

"Woy serius banget sih. Udah sampe mana skripsinya?" Tanya Reno.

Dengan malas aku menutup laptop dan melihat padanya, "Bab terakhir setelah itu siap sidang."

Reno mengangguk, "Udah tau ada cewek kece mahasiswi baru?"

"Kece standar lu maksudnya? Bukan tipe gue."

"Buset dah, yang ini kelas lu Bro, bidadari...nah tu dia." Katanya sambil menunjuk ke depan.

Kulihat arahnya menunjuk, seorang gadis dengan rambut sepinggang sedang menarik kursi lalu duduk memesan makanan di kantin ini.

Gadis menangis. Dia di sini?

Tepukan keras di bahu membuatku meringis, Reno menyeringai lebar.

"Apa gue bilang, tertarik?" Ujarnya memelankan suara.

"Siapa dia?" Bisikku.

Reno tertawa terbahak. Gadis itu menatap kami. Saling menatap seperti ini aku melihat mata hijau redup yang sangat cantik.

Cantik kau jodohku.

Tak ada senyum di wajahnya, begitu datar. Membuatku ingin melindungimu. Dia bergegas pergi.

Andini-Marriage With Complicated Disaster.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang