part 29.

3K 75 16
                                    

Part 29.

Kubuka mataku perlahan seluruh tubuhku sakit, sinar matahari menerobos masuk dari jendela. Ruang pemulihan, entah berapa lama aku di sini Love bagaimana dirimu? Tepat sebulan kita berpisah, cepatlah bangun dari tidurmu, jangan pernah menyerah untuk kembali pada kami.

Tertatih aku berjalan mendekat ke jendela, melihat pemandangan di luar taman besar yang mengelilingi seluruh tempat pelatihan ini. Sebuah tempat yang steril dari dunia luar, hanya segelintir petinggi keamanan negara tercinta ini yang tau.

SAOI gumamku dalam hati. Kemarin aku terhantam bandul besi yang diayunkan oleh traktor, seharusnya aku menghindarinya tetapi aku melamun saat itu, aku menceritakan pada kalian saat-saat terakhir pertemuanku dengan Love.

Apa kalian ingin tau seperti apa pelatihan yang kami jalani? Bukan hanya ketahanan fisik yang kami peroleh, tetapi juga ilmu pengetahuan, penguasaan berbagai bahasa di dunia. Aku menikmati jika sedang menjalankan tugasku untuk menyamar.

Ketukkan di pintu membuatku menoleh, Instrukturku, Profesor S. Alexander. Pria asing dengan rambut hitam dan mata hijau, aku melipat tanganku di dada, memalingkan mukaku kejendela.

"Untuk kesalahanmu, kamu saya tugaskan menjalankan misi pertama" ujarnya tajam.

Aku menyeringai.

"Apa untungnya bagiku, Tuan?" Tanyaku datar.

"Kau....jangan pernah membantahku!!!" Ujarnya keras.

Aku hanya menggerakkan bahuku malas, lalu berjalan kearah ranjang.

"Tuan tau, jika mempercayakan sebuah misi pada Junior, yang masih latihan sangat dilarang, lalu apa yang aku dapatkan jika aku menerimanya?" Jawabku dingin.

Dia melotot mendengar jawabanku, aku tersenyum miring.

"Aku akan menaikkan levelmu, jika misi ini berhasil, jika tidak kamu diskor karena membuat kesalahan di lapangan"

"Take it or not?" Tanyanya.

Aku merenung, lalu mengangguk, ini saatnya aku mempraktekkan semua yang aku pelajari, kataku dalam hati. Malampun datang, Prof. Alex datang dengan tas di tangan, aku mengambilnya lalu berjalan ke kamar mandi. Kutatap bayanganku di cermin, dress bahan kulit ular membalut tubuhku, sampai di atas lutut, sepatu boot heels juga berbahan sama.

Kutata rambutku dengan gelombang besar di bawahnya, juga make up tebal, tidak terkecuali soft lens warna hitam untuk menyembunyikan mata hijauku.

Setelah selesai aku melangkah keluar, terdengar siulan dari arah pintu, aku melihatnya sambil memiringkan kepalaku, tersenyum sinis. Prof. Alex menyodorkan jaket tebal ala Korea, berwarna coklat dengan delapan kancing yang panjangnya sampai di lutut. Aku merapihkan tali pinggangnya.

"Ready?" Tanya Prof. Alex.

Aku mengangguk, lalu masuklah seorang wanita, dia langsung tidur di ranjangku. Pesawat Jet membawa kami pergi, aku merapatkan jaketku erat, udara dingin Pesawat membuatku mengigil. Prof. Alex menyodorkan paspor padaku, kuraih lalu kulihat. Aku mengangguk mengerti.

"Ingat Sleeper jika misi ini gagal, kami akan meninggalkanmu" Ujar Prof.Alex.

"Tidak akan gagal Prof, nyawaku taruhannya" Ujarku dingin.

Tidak lama kamipun mendarat. Kami langsung menuju Limosine yang parkir tidak jauh dari hanggar. Aku mengamati dan menghapalkan setiap jalan yang kami lalui, ini adalah pelajaran yang kami dapatkan.

Kamipun sampai pada sebuah bangunan, aku menatapnya aneh, sebuah stasiun Cable Car, di depan kami, udara dingin menusuk tulang, angin malam benar-benar dingin.

Andini-Marriage With Complicated Disaster.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang