HAPPY READING!
Varsha menatap pantulan dicermin, membasuh mukanya. Tiba-tiba pintu di buka, seseorang masuk kedalam toilet dan mengunci pintu.
"Kasian banget ya, yang disalahin karna gak becus main volly"
"Miris"
Varsha menghela nafas, "Kak, bisa gak satu hari aja jangan ganggu hidup aku, emang kakak gak cape terus-terusan ganggu aku?" Ucapnya tegas. Namun ucapannya malah ditertawakan.
"Varsha, lu itu bodoh atau gimana sih? Gue gak bakalan cape ganggu hidup lu, sebelum hidup lu ancur berkeping-keping" sahutnya dengan menunjuk-nunjuk kearah muka Varsha.
"Kenapa sih kak? Aku kan gak pernah bikin salah sama kalian, kok kalian terus-terusan ganggu hidup aku" ucapnya sendu.
"Cengeng banget lu, gak usah nangis! Gak mempan buat kita gak gangguin lu" jawabnya dengan mendorong tubuh Varsha, sehingga punggungnya terbentur keras dinding kamar mandi.
Awshh
Plakk
"Gak usah berharap kalo kita bebasin lu gitu aja dan gak ganggu hidup lu lagi!" Tekan Letta, dengan menjambak keras rambut Varsha, dan membenturkan kepala Varsha ke tembok.
"K-kalian j-jahat! Hiks" ucapnya terbata-bata karna menangis merasakan sakit sekujur tubuh atas perbuatan kakak kelasnya.
"Kalo kita jahat lu mau apa? Hah? Lu mau penjarain kita? Atau lu mau ngadu ke kepsek? Itu gak mempan buat gue!" sarkas Kaila yang melihat Varsha nampak kacau, dan membuatnya menyeringai merasa senang dengan perbuatannya.
"Hiks..hikss" tangisannya tak bisa dihentikan. Sebenarnya ia ingin terlihat baik-baik saja, namun disisi lain ia memang sangat cengeng dengan hal kecil yang menyakitinya.
"Diem deh, dasar cengeng lu!" Ucap Letta dengan menendang keras kaki dan menginjak tangan Varsha.
"L-lepasin hiks, s-sakit" tangisnya dengan memohon.
"Ck, Gitu aja sakit" ketus Letta, dengan menendang kembali kaki Varsha yang terlihat membiru.
"Guys keknya kita keterlaluan deh sama dia" sahut Rissa kasihan melihat penampilan Varsha yang berantakan, apalagi ditambah kaki Varsha yang membiru seperti itu. Rissa memang berteman dan sering mengikuti Letta dan Kaila kemanapun untuk membully orang-orang yang mereka tindas, tapi untuk kali ini ia merasa iba kepada Varsha.
"Lu kok belain dia sih? Udah biarin aja, adik kelas kayak dia itu harus dikasih pelajaran!" ucap Letta dengan melipat kedua tangannya didada.
"Udah kita cabut aja yuk, panas disini" ajak Kaila. Mereka pergi dari toilet. Dan menyisakan Varsha dengan isak tangisnya yang belum mereda.
Dengan susah payah Varsha berdiri kearah pintu, namun ternyata pintunya dikunci dari luar, ia panik dan menggedor-gedor pintu. Mencoba beberapa kali namun nihil hasilnya. Tak ada seorangpun yang menyahutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS GEEKY GIRL [HIATUS]
Ficção AdolescenteIni tentang kisah seorang gadis cupu yang selalu dipandang sebelah mata oleh banyak orang hanya karna penampilannya yang selalu seperti kutu buku. Sifatnya yang terlalu baik dan lugu juga membuat dia selalu dimanfaatkan. Bersabar, menunggu, dan men...