empat

561 44 1
                                    

         Happy reading zeyenkk💗💗

Siang berganti malam. Seo berniat keluar, untuk menyendiri sebentar.
Gadis itu duduk disebuah kursi panjang,
Menarik nafas panjang, lalu menghembuskan.

Diam, diam dan diam, hanya itu yang dilakukan seo ha, namun hatinya berbeda. Hatinya terus menyebut nama seseorang, cinta pertamanya.

Sesaat kemudian, pundaknya disentuh. Seo ha tersentak, saat merasakan sentuhan itu, ia menoleh dan melihat sosok tinggi nan tampan di belakangnya, Wang Taeman.

"apa yang kau lakukan?" Tanya taeman, ikut duduk disamping seo ha.

"tidak ada, hanya bosan"

Seo ha menoleh, menatap taeman yang ternyata Taeman juga menatapnya.

"kau sendiri, apa yang kau lakukan?"

Lelaki itu menaruh jari telunjuknya di dagu, seolah sedang berpikir, namun ujung ujungnya jawabannya hanya
"tidak tau" jawab Taeman.

Seo ha menghelah nafas kasar, menurutnya Taeman sangat menyebalkan.

"ada apa?" Tanya taeman.

"kau menyebalkan" jawab seo ha.

Taeman menggeleng dengan jawaban seo ha "maksud ku, kau ada masalah?" lanjutnya.

Seo ha menoleh terkejut, bagaimana Taeman bisa tau?

"tidak ada, sok tau kamu" seo ha berusaha memalingkan tatapannya agar tak berkontak dengan Taeman.

"seo ha ya, aku tidak suka gadis yang sering berbohong"

"memangnya aku peduli?"

Taeman menghelah nafas, berusaha untuk sabar dengan gadis keras kepala di sampingnya ini.

"Seo ha, aku tau kau ada sesuatu, tidak mungkin kau keluar hanya karna bosan, aku tau kau seo ha, kau tidak suka udara dingin. jika kau ada masalah Jangan dipendam, ceritalah" pinta Taeman lembut.

Seo ha lagi lagi menoleh, melihat raut serius dari wajah seorang Wang Taeman, tandain, Wang Taeman. Baru pertama kali seo ha melihat sisi taeman yang satu ini, tidak seperti biasa yang menampakkan tingkah serta rupa konyolnya.

Seo ha menatap taeman tepat pada iris matanya, tatapan taeman sangat dalam pada seo ha, dan seo ha menyadari itu.

Mata seo ha berkaca kaca, ia kalah. Entah dorongan dari mana, ia menurunkan kepalanya bersejajar dengan bahu taeman, ia bersandar di bahu taeman.

"aku merindukannya"

"aku rindu dengan appa hiks" Isaknya.

Taeman diam, memberi kesempatan seo ha untuk melanjutkan ucapannya.

"kenapa dia pergi begitu saja, sementara aku dan eomma sedang berusaha keras untuk bertahan hidup. Appa bilang, dia pergi untuk mencari nenek, tapi aku rasa dia berbohong taeman" jelas seo ha.

Terlihat jelas seo ha menahan isakannya. maka dari itu, taeman mengambil alih untuk memeluknya, lalu mengusap punggung seo ha pelan.
Kalah lagi, seo ha menangis sejadi jadinya, masa bodoh dengan imagenya.
Ia Wang taeman, lelaki serta orang pertama yang melihatnya menangis.

Beberapa menit, seo sudah tak seperti tadi, Ia lebih tenang sekarang. Taeman melepas pelukannya, dan melihat wajah lucu seo ha, bawah matanya dan hidungnya merah, membuat taeman tertawa lebar.

"cih! baru saja aku mau memuji mu, karena kau gentle, tapi taeman yang konyol sudah kembali"

"benarkah? Aku gentle?" Tanya taeman dengan ekspresi menyebalkan.

"wahh! apa kau seo ha, aku tidak yakin jika seo ha bisa menangis" ucap Taeman sambil mengangguk anggukan kepalanya, seakan mengerti.

Seo ha mendelik, lalu mengalihkan tatapannya ke depan. Melihat itu taeman tertawa keras, sangat lucu jika menjahili gadis di sampingnya.

"ayo kembali. sebentar lagi, makan malam tiba"

Taeman menarik pergelangan tangan seo ha, dan menariknya masuk menuju tempat makan.

_____________

Seusai makan malam, para murid
putra/i kembali ke asrama masing masing.

Di dalam asrama putri, seo duduk memperhatikan teman temannya yang memakai skincare, kecuali Nara, yujung, Bora, dan Aesol.

Boom!

Seo ha dan yang lainnya terkejut mendengar suara itu, seperti ada yang jatuh diluar sana.

"apa itu?" Tanya so Yeon.

"tidak tahu, ayo lihat" ucap seo ha.

"hei tunggu! bagaimana jika itu bolanya?"

Ucapan so Yoon membuat mereka terkejut bukan main. Jika benar itu bola, apa yang akan terjadi?

"mari kita lihat sendiri" ajak seo ha.

"tidak boleh, kata pak Lee, tidak ada yang boleh keluar dari asrama" peringat Yoo jung.

"Yoo Jung ah, sekali ini saja ya?" Ucap seo ha memohon.

Yoo Jung menghelah nafas sabar. Teman temannya sangat susah diatur, harus butuh kesabaran extra tiap hari untuk mengaturnya.

"tetap tidak boleh seo ha, apa kalian ingin memegang tiang lagi?"

Pertanyaan Yoo Jung, membuat semuanya terdiam. Mereka dengan sigap duduk di kasur, seolah olah merasa trauma dengan hukuman tadi, padahal itu bukan apa apa jika menjadi tentara.

Tiga puluh dua menit berlalu, tidak ada percakapan antara mereka lagi. Mereka sibuk dengan urusannya. Seo ha sendiri sibuk dengan rasa penasarannya, seo ha punya firasat buruk tentang bola itu, ia mengira, mereka latihan militer disebabkan bola itu.

"seo ha, kamu baik baik saja?" Tanya Nara, disebelah kasur seo ha.

Seo ha menoleh terkejut "eoh? Ah ya, aku Baik baik saja" jawabnya sambil tersenyum manis.

"sebaiknya kalian tidur sekarang, atau kalian akan dihukum lagi dengan pak Lee jika terlambat besok pagi" omel
Yoo Jung.

Mereka pun menurut dan mulai bergelut dengan alam mimpi.

_____________

Keesokan paginya, mereka pergi ke kelas. Sebelum jam pelajaran dimulai, mereka menyempatkan diri untuk berkumpul dan mengobrol.

"jadi suara keras itu adalah bola yang jatuh?" Tanya so Yoon.

"anak anak kelas 12 memberi tahuku, bahwa gymnasium hancur" ucap yeon Jo.

"jika itu menghancurkan gedung, berarti dampaknya besar" hee rak menimpali.

Hening, mereka sedang berpikir tentang bola itu. Namun tiba tiba, hee rak berdiri dan berteriak, membuat semua orang terkejut, bahkan Jun he menampar hee rak, saking kesal.

Mereka memilih untuk duduk dibangku, ada juga yang pergi keluar kelas.

"kau baik baik saja?" Tanya Taeman pada seo ha.

"ya aku baik baik saja" entah kenapa, seo ha menjadi canggung. Mungkin sebab yang semalam.

Taeman ingin menyusul young Shin, tapi sebelum itu, ia mengelus rambut
seo ha seraya tersenyum menenangkan.
Seo ha membeku, ia menatap Taeman yang sudah pergi bersama young Shin.

Jangan lupa vote!🌟

Maapkeun ya gess, kalau ceritanya ga sesuai sama ekspektasi kalian, soalnya sama sama belajar.

DUTY AFTER SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang