tujuh

483 36 2
                                    

Happy reading zeyenkk💗💗

"arrggg!!!"

Teriakan itu membuat semua orang terheran. Mereka tau betul itu adalah suara Yoo Jung.

Akibat penasaran, mereka berniat mencari keberadaan Bu park dan Yoo Jung berada.

Setelah menemukan Bu park dan Yoo Jung, betapa terkejutnya mereka melihat sebuah senjata yang tak jauh beda seperti milik mereka.

Bukan, bukan senjatanya yang membuat mereka terkejut, namun sebuah potongan tangan yang melekat pada senapan itu.

"astaga!!"

"itu tangan seseorang!!"

"kenapa ada disini?"

"apa itu sungguhan?"

Teriakan dan ocehan dari mereka, mendeskripsikan bahwa mereka kini sangat ketakutan, bahkan Bu park sedang memeluk Yoo Jung yang bergetar ketakutan.

"sebenarnya apa yang telah terjadi?"
Tanya seo ha dalam hati.

Bu park melangkah maju, meninggalkan anak muridnya dibelakang. Kimchi yang menyadari itu, menahan Bu park agar tak melanjutkan langkahnya.

"aku harus memeriksanya" Bu park melepaskan tangan kimchi yang menahannya.

"Bu park" panggil kimchi, namun tak dihiraukan.

"Bu Eun young" panggilnya sekali lagi.

"bagaimana jika itu bolanya!" Ucap kimchi menaikkan nada suaranya.

Seo ha menatap kimchi saat mengatakan itu. Sementara yang lain masih sibuk dengan dunianya sendiri.

"Young Hoon tewas, karena bola itu!!"

Teriakan kimchi membuat mereka terkejut untuk kedua kalinya. Banyak yang bertanya tanya tentang itu.

"benarkah?"

"young Hoon meninggal?"

"kupikir dia pergi"

Seo maju ke tempat kimchi, lalu memegang lengannya.

"Kim Chi Yeol, apa yang terjadi?" Tanya seo ha.

Belum sempat kimchi menjawab, teriakan Bu park terdengar terlebih dahulu.

"semuanya lari!!"

Akibat teriakan Bu park, sebuah makhluk berdatangan. Entah itu makhluk apa, kecil, berwarna ungu seperti bola yang diatas sana, serta suaranya seperti tikus?

Bu park mengambil senapan yang tergeletak di sembarang tempat, lalu menembak makhluk itu. Tembakannya kurang tepat sasaran, namun ada juga yang mengenai bola itu, hingga hancur.

Bu park terus menembak, lama kelamaan pasti pelurunya akan habis. Bu park tak bisa apa apa sekarang. Ia berbalik menatap anak murid muridnya sendu, seakan ini adalah waktu terakhirnya melihat anak muridnya.

Tanpa ada yang menyadari, makhluk itu sudah menempel di belakang punggung Bu park, lalu makhluk itu menusuk hingga menembus dada Bu park.

Mereka menutup mulut shock saat melihatnya. Seo ha sendiri saja mematung melihat itu.

"Lari ..." Kata terakhir Bu park sebelum menutup mata.

Seo ha terduduk lemas, ia tak sanggup melihat ini semua. Apa Bu park akan meninggalkan mereka?

Teriak histeris terdengar kembali dan bola bola makin banyak berdatangan.

Seo ha masih mencerna semua apa yang terjadi. Kimchi menyadari itu, lalu menarik tangan seo ha dan membawanya lari.

Akibat kepanikan, mereka banyak yang terpisah, berlari tak tentu arah. Yang dipikiran mereka saat ini adalah, menghindari bola itu.

Kimchi masih setia memegang tangan seo ha, takut terlepas. Kimchi membawanya ke salah satu ruangan, Il ha dan Yoo Jung mengikut di belakang.

"Yoo Jung!"

"mwo?" Tanya kimchi, saat seo ha menyebut nama Yoo Jung.

Kimchi mengikuti arah pandang seo ha, yang ternyata disitu ada Yoo Jung yang terjatuh.

Il ha, kimchi, dan seo ha dengan cepat menolong Yoo Jung sebelum bola itu menemukan mereka, namun saat ingin berlari, tiba tiba ada yang menahan kaki il ha dari bawah.

Sosok perempuan dengan banyak darah di wajah serta seragamnya. Sepertinya ia anak pelatih juga.

Seo ha ingin mendekat, mamun kimchi menariknya kembali.

"jangan" larang kimchi.

Tak lama perempuan itu memuntahkan darah dari mulutnya. Il ha mundur saat melihat bola yang muncul di belakang perempuan itu.

Sebelum bola itu menyerang mereka, ada seseorang menembak bola itu.

Letnan Lee.

Yoo Jung menangis. Jujur saja, mereka merasa lega, namun tetap saja mereka masih takut.

"kalian semua baik baik saja?" Tanya letnan Lee lebih mendekat.

Yoo Jung tambah menangis mendengar pertanyaan itu. Letnan Lee menatap anak pelatihnya, mulai dari kimchi yang terjatuh sambil menangis pelan, Il ha dengan tatapan kosongnya, Yoo Jung yang sudah menangis keras, seo ha yang menatap letnan Lee berkaca kaca.

Letnan Lee membuang nafas, ia merasa sakit melihat keempatnya seperti itu.

"bagaimana dengan yang lain?" Tanya letnan Lee, namun dijawab gelengan dari keempatnya.

Letnan Lee berinisiatif membawa mereka ke tempat aman, disana ada yang lain juga, tapi tak seluruhnya.

Mungkin masih ada yang terpisah.

Letnan Lee menyuruh mereka naik bergabung dengan yang lain. Mereka saling menanyakan keadaan.

"seo ha, apa kau Baik baik saja?" Tanya Soo Cheol, saat menyadari seo duduk disampingnya.

Seo menjawabnya dengan anggukan lesu.

Jun hee menangis dan mengadu kepada letnan Lee.

Letnan Lee meletakkan telunjuknya di bibir, tanda menyuruh mereka diam agar tak ada bola yang mendengar mereka.

Letnan Lee menatap mereka satu persatu, banyak yang mata sembab dan hidungnya merah, karena baru sudah menangis.

Letnan Lee mengatakan, bahwa ia akan mencari anak lainnya.

"pak" panggilan seo ha membuat aksi letnan Lee terhenti, lalu menatap seo ha bertanya.

"hati hati" bukan tanpa sebab seo ha mengatakan itu, ia sedikit khawatir pada bola, bola itu sangat ganas untuk siapapun. Tadi saja banyak tentara yang mati.

Ya, saat kimchi membawanya berlari, seo ha memang melihat kesana kemari untuk berjaga jaga, namun secara tak sengaja ia mendapati banyak tentara yang tergeletak tak bernyawa.

______________

Letnan Sudah berhasil membawa mereka semua dengan selamat.

Seo ha mengalihkan tatapan ke lain arah, ia tak ingin melihat jasad Bu park di depan, meskipun sudah ditutupi kain.

Namun seo ha tidak tahan, akhirnya ia menangis seperti yang lain, tapi tak mengeluarkan isakan. Hanya air mata yang terus mengalir melalui matanya.

Jang Soo tiba tiba merengkuh pundak mungil seo ha.

Jang Soo dan seo ha berada di ujung. Mereka bersebelahan dan Jang Soo menyadari bahwa seo ha menangis tanpa suara. Ia tak tega, ia membawa seo ha pada rengkuhannya agar sedikit tenang.

"yang kalian lihat hari ini adalah, bola yang jatuh dari atas langit. Bola bola yang terpisah itu, menyerang orang orang" letnan Lee memperjelas.

"dan melahapnya" lanjutnya.

"kalian sedang dilatih, untuk membunuh bola bola itu, tapi ...

______________

Segini dulu!!

Makasih yang udah baca.

Lopyuu💗💗

Salam dari wife taeman💍💖

DUTY AFTER SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang