lima

473 43 4
                                    

         Happy reading zeyenkk💗💗

Kelas dimulai. Sekarang ada guru yang menjelaskan materi di depan, anehnya Seo ha tidak mengerti sama sekali, bahkan ia mengantuk mendengar penjelasannya. Karena rasa kantuknya tak bisa ia tahan, akhirnya ia memilih tidur. Ia membaringkan kepalanya di lipatan tangannya, lalu mulai menutup mata.

Seo ha tidak tahu apa lagi yang terjadi selanjutnya, tapi ketika ia terbangun, ia mendapati teman temannya sedang berusaha membangunkannya.

"seo ha ya, bangun, kita akan segera melakukan latihan" ucap Yoo Jung.

Perlahan pasti mata itu terbuka, akibat suara suara yang mengganggunya. "eoh? Apa sudah jam latihan?" Seo ha terlihat bingung.

"iya benar, jika kau kelelahan, kita bisa mengatakannya kepada letnan Lee untuk tidak ikut dulu" ucap Yoo Jung lagi.

Seo ha berdiri dan bergegas ke lapangan, diikuti oleh yang lain. Seo ha tidak mau, teman temannya terlambat ke lapangan berakhir dimarahi letnan lee, dan itu semua karenanya. Para lelaki tidak ada, mungkin mereka sudah berada di lapangan.

Sesampainya di lapangan, mereka langsung disuruh menjalankan latihannya. Berbagai macam latihan yang berat dan melelahkan, tidak kebayang menjadi tentara sangat sulit.

Seo ha terbaring di tanah, berusaha menghindari kawat kawat di depannya ini. Setelah melewatinya, ia memukul ban pakai senapannya sekuat mungkin, melampiaskan kekesalannya.

Latihan kedua, mereka membuat lingkaran saling berjarak, dan letnan Lee di tengah sedang berbicara sesuatu.

"satu ...

"dua ...

"tiga ...

Mereka melakukan tiarap hingga ke duduk, begitu seterusnya, ini sunggu melelahkan.

"shibal" seo ha terus menahan umpatnya agar tak terdengar, ia sudah bergetar menahan berat badan tubuhnya yang hanya diganjal dengan satu tangan dan kaki, ia melakukannya berulang kali, wajar saja jika dia sudah tidak bisa menahan tubuhnya.

Hingga letnan Lee memberi istirahat pada mereka, mereka pun duduk dengan nafas terengah engah. waktunya kimchi memulai record dan me record.

"apa yang kau rasakan seo ha?" Tanya kimchi.

"rasanya semua menjadi sial, termasuk muka mu yang jelek kimchi. Arggg! Aku ingin mati saja. Apakah aku boleh menembaknya? Jika saja ada peluru dalam senapan ini"

Kimchi mengelus dadanya sabar, kenapa menjadi ia yang kena imbas kesalnya seo ha.

"cih lemah!" Ejek Taeman.

Rasanya tambah tambah kesal, saat mendengar suara buriq Taeman. Ia menatap Taeman tajam, namun perlahan tatapan tajam itu tergantikan dengan tatapan penuh makna disertai senyuman licik.

"pak Lee, Taeman ingin menambah leti-- mhh

Mata Taeman membola, ia mengetahui apa ucapan selanjutnya yang akan ia ucapkan, maka dari itu, ia dengan sigap membekap mulut seo ha. Seo ha yang tidak terima, memukul tangan Taeman keras.

Plak!

"aww! shh" ringis Taeman.

"mungkin kau yang lemah, dipukul begitu saja langsung mengaduh" cibir Seo ha.

"mungkin ini sakit, tapi aku memaafkan mu, karena kau yang tercantik disini"

Seo ha menatap teman aneh, rasanya tidak nyambung dengan ucapan taeman. Tak lama kemudian, Taeman mendapat semprotan ilahi dari Jun hee dan so Yoon.

"tutup mulutmu, kita muak mendengarnya!" Kompak mereka berdua.

_____________

Saatnya melanjutkan latihan, mereka kembali ketempat. Latihan kali ini adalah cara menembak dengan benar,
Menggunakan senapan dan benda bundar putih di ujung senapan itu, jika terjatuh kala menembak, maka belum berhasil.

DUTY AFTER SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang