puisi biasa

0 0 0
                                    

Dulu, aku sempat jatuh cinta. Sejatuh-jatuhnya pada semesta yang senang melukis senja dan arunika diangkasa sana. Bahkan pernah, aku bermimpi menjadi astronot untuk melihat nyata bulan dan bintang serta galaksi yang katanya selalu berdampingan.

Aku senang mengira-ngira bagaimana angin dihitung, bagaimana cara paling nikmat menikmati nafas yang katanya hanya sebentar. Sampai suatu ketika aku mengerti bagaimana pohon dengan enjoy-nya menikmati hidup, bagaimana air dengan gembiranya mengalir, dan bagaimana tanah dengan lapangnya menerima.

Aku rasa semesta selalu mengajarkan kepada diri ini, tentang bagaimana caranya berbagi bahagia. Bahagia yang seperti apa? Yang seperti bahagia, yang tidak perlu didefinisikan tapi ku yakini nyata rasanya.

Bahagia  seperti percakapan matahari pada langit, langit pada atmosfer, atmosfer pada bumi, bumi pada semestanya, tak luput sang Rahman dan rahim pada abd-nya.

Bukankah hidup ini sangat enjoy dan nikmat? Tentu saja sangat. Sekali lagi aku bilang, sangat.

Aku sering menemui diri-ku meruweti perkara-perkara yang sangat sepele, se-sepele memikirkan tanggapan orang lain mengenai hidupku.

Sebenarnya, kita hanya perlu memperbaiki kacamata yang kita pakai dalam memandang setiap persoalan yang terjadi. Karena sejatinya hidup ada untuk dijalankan.

Coba sadari, setiap detiknya  kita selalu berhadapan dengan waktu yang terus berjalan maju, tidak mundur. Maka perkara-perkara yang lalu tidak perlu dipikirkan secara berlarut-tanpa henti. Karena kita hidup dimasa sekarang, bukan dimasa lalu.

Dan kita akan hidup dimasa depan, maka kita siapkan dari sekarang. Jadi, fokuslah terhadap yang sekarang agar kamu bisa menikmati hidupmu. Berhenti merasa terbebani oleh masa-lalu. Kemudian mengerti apa itu makna bahagia sejati.

Hidup senikmat itu, sesederhana kamu menyederhanakan semua perkara dan prosesmu didalam pikiranmu. Duniamu adalah dunia nyata, senyata yang kamu pikirkan.

Back to topik, aku menyukai senja dan arunika , juga segala perkara yang menyangkutinya. Termasuk pencipta dan ciptaannya .

Adam Kartiko Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang