57 ?!

5.5K 383 23
                                    

- happy reading -
.
.
.

Edward mulai tertarik pada Cleon sejak dirinya bertemu untuk sekian kalinya, tapi pada saat itu dirinya masih memiliki rasa pada Hayyan dan hanya menaruh ketertarikan saja ada Cleon, tidak lebih.

Waktu terus berlalu hingga Edward pun memantapkan hatinya untuk segera move on dari Hayyan karena ia melihat dengan mata kepala sendiri Hayyan sudah bahagia dengan pilihannya.

Ia mulai berkenalan dengan beberapa wanita yang emang tertarik padanya tetapi itu semua tidaklah berhasil, dirinya terus dibutakan oleh wajah Hayyan dan hatinya masih ada Hayyan.

Hingga suatu hari, Edward yang sedang lelah dan ingin meminum caffein pun pergi ke Cafe dimana dulu Hayyan berkerja dan juga ada alasan lain, ingin bertemu dengan Hayyan.

Sesampainya di Cafe, ia bertemu dengan orang yang selalu berdampingan dengan Hayyan ataupun Enzi, yaitu Cleon.

Awalnya dirinya tidak tau bahwa orang di sebelahnya itu adalah Cleon saat itu menoleh ke samping dan tak sengaja mereka saling bertatapan.

Cleon menatap wajah Edward tidak suka, mengapa demikian? dikarenakan Cleon tidak suka dengan Edward yang terus mengejar Hayyan yang dimana dia sudah tahu bahwa Hayyan sudah milik Enzi seutuhnya dan juga menjadi boss untuk dia jaga.

Edward hanya menatap biasa saja, dia tidak perduli dengan Cleon yang membencinya tanpa alasan jelas.

"Ini pesanan anda." Ucap seorang kasir memberikan totebag berisikan minuman dan juga struk belanjaan.

Cleon menerima pesanannya dan langsung pergi begitu saja. "Orang aneh." Ucap Edward pelan.

Entah kenapa hari ini adalah hari sial bagi Edward, pekerjaannya yang terus menumpuk, meeting terus-menerus, dan dia tidak bertemu dengan Hayyan di Cafe dan ternyata dia sudah mengundurkan diri dari sana.

"Sial, aku akan susah untuk bertemu dengan Hayyan." Keluh Edward, ia merebahkan tubuhnya di sofa.

"Aku sangat merindukannya.." Edward menutup wajahnya dengan lengan hingga ia tertidur di sofa kamarnya sendiri.

---

Hingga hari-hari terus berjalan, Edward sering menyibukkan dirinya sendiri dengan bekerja tanpa henti terkecuali pada malam hari, ia melakukan itu dengan alasan ingin melupakan Hayyan dan menyibukkan diri.

Meskipun dengan alasan saja, tapi dirinya benar-benar sibuk sekali. Dan sedikit demi sedikit dirinya mulai melupakan Hayyan tetapi ia juga kadang masih memikirkan Hayyan.

Hayyan cinta pertamanya, susah jika harus berusaha melupakan orang pertama yang mengisi hidup kita.

"Tuan Edward, 10 menit lagi kita akan meeting dengan client." Ucap sekretaris Edward saat memasuki ruangan.

"Baik, sediakan ruangan rapat segera." Edward berdiri dari duduknya dan mempersiapkan diri untuk meeting di perusahaannya.

Ia berjalan bersamaan dengan sekretarisnya ke lift untuk menuju lantai atas dimana meeting akan diadakan. Sesampainya dilantai yang dituju, mereka masuk keruang meeting yang sudah siap dan tinggal menunggu client saja.

Beberapa menit kemudian, pintu ruangan meeting terbuka dan menampilkan seseorang masuk yang bisa dibilang ia adalah client Edward sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang