37

55.6K 4.7K 188
                                    

- happy reading -
.
.
.

"Jawab Enzi!" Abhiseva menggebrak meja keras hingga seluruh ruangan terdengar.

Enzi menatap datar kearah ibu dan ayahnya. Ia sangat santai sekali sekarang.

"Hayyan sedang mengandung anak kami dan aku tidak menghamili siapapun selain Hayyan."

Ucapan pernyataan dari Enzi membuat seluruh anggota keluarga terdiam membantu dan menatap Enzi dengan Hayyan tak percaya.

"Bisa kamu ulang Enzi?" Pinta Isabella untuk memastikan kebenaran yang ia dengar.

"Benar bu, aku mengandung anak kami dan sudah berjalan 2 bulan." Kini Hayyan pun ikut membuka suara, ia tidak ingin ini jadi salah paham lagi.

Semua anggota keluarga terdiam sejenak.

Isabella berdiri, menghampiri Hayyan dan memeluk Hayyan erat dengan perasaan yang penuh bahagia.

"Ibu senang mendengar kabar ini." Tanpa sadar air mata Isabella turun membasahi pipinya. Hayyan tersenyum manis sembari membalas pelukan sang mertuanya.

Shella dan Assifa pun ikut bergabung, mereka saling berpelukan dan mengucapkan selamat kepada Hayyan.

"Selamat untukmu Enzi." Ucap Alex dan diangguki kepala oleh Rafael.

"Selamat menjadi seorang ayah Enzi." Abhiseva ikut angkat suara.

Enzi hanya membalas dengan anggukkan kepala dan menengok kearah para istri-istri yang sedang berpelukan penuh kebahagiaan.

"Selamat kak." Galen yang sedari tadi diam kini juga membuka suaranya, ia sedikit merasa cemburu tetapi senang bahwa Hayyan dan saudaranya Enzi akan memiliki seorang keturunan.

Enzi hanya membalas ucapan Galen dengan berdeham saja.

"Kita punya keponakan baru lagi!" Seru Shella saat melepaskan pelukan.

Isabella ikut melonggarkan pelukannya, ia mengecup lembut kening Hayyan dengan penuh kasih sayang pada seorang anak. Hayyan tersenyum sangat lebar pada Isabella dan mengucapkan terima kasih.

"Tidak sia-sia begadangmu Hayyan." Rayu Assifa dengan berbisik pelan di telinga Hayyan.

Seketika pipi Hayyan memerah merona dan menatap jengkel kearah Assifa yang telah mengejeknya ini.

"Jangan menggodaku kak."

Assifa terkekeh geli dan mengucapkan kata maaf tanpa bersuara.

"Hayyan." Panggil Abhiseva.

Hayyan yang terpanggil pun menengok kearah ayah mertuanya dan menghampirinya.

"Selamat untukmu nak, berbahagialah selalu." Abhiseva menggelus penuh lembut kepala Hayyan dan mengecup kening Hayyan.

"Terima kasih banyak ayah." Hayyan tersenyum penuh haru. Abhiseva yang paham dengan keadaan Hayyan pun memeluk Hayyan dengan sayang.

Hayyan menangis dalam pelukan sang ayah mertua, ia benar-benar senang dan terharu hari ini. Keluarga barunya sangat menyayanginya dan menerima dirinya apa adanya, tidak memandang kasta atau apapun.

Alex dan Rafael juga mengucapkan selamat pada Hayyan.

Hayyan melonggarkan pelukannya pada Abhiseva dan mengucapkan terima kasih padanya.

Galen berdiri dari duduknya, ia memukul meja makan dengan sedikit keras. Ia berjalan menghampiri Hayyan dengan menghentak-hentakkan kakinya kasar.

Anggota keluarga yang melihat perlakuan Galen termasuk Enzi langsung menghampiri Hayyan dan melindungi Hayyan.

ZIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang