BAB I

1.3K 32 2
                                    

• kamis 23 Juli

05.37

Rebeka grebian terbangun karna suara gaduh dikediaman nya. Dengan mata yang masih mengantuk rere mencoba bangun dari tidurnya, perlahan berjalan menuju keluar dari kamarnya. Siapa yg berkunjung sepagi ini dan kenapa pembantu di rumah ini sampai ribut sekalii.
Tangga terakhir sudah rere pijak dan dia dapat melihat jelas siapa tamu yg berkunjung ke rumahnya sepagi ini. Jantungnya berdegup kencang, napasnya tak bisa dia kendalikan, hatinya seketika sesak, badannya seketika mematung dia tidak menyangka bahwa "orang itulah" yg akan datang. Bukan datang tapi KEMBALI.

Flashback on -->

Dua tahun lalu, tanggal 12 Januari hari dimana bertambahnya usia rebeka grebian.
Malam itu nomor tak dikenal menghubungi nya meminta untuk bertemu di restoran hotel di kota itu. Rasa penasaran menghantui nya, bertanya-tanya siapa pemilik no tidak dikenal tersebut.

" Baiklah mari kita temui, berpikir seperti ini tidak akan menjawab pertanyaan yg ada di kepala ini " ( batin rebeka )

Perjalanan menuju tempat yg ditentukan tidak terlalu jauh hanya perlu waktu 45 menit. Mencari meja kosong dan tempat yg strategis, baiklah di sana tepat yg pas, tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu tersembunyi.

30 berlalu si penelpon tidak kunjung datang.
" Sial gw dikerjain " ( batin rebeka ) saat dilanda rasa kesal, seorang pria menghampiri mejanya. Pria tinggi dengan pakaian rapi layaknya seorang direktur sebuah perusahaan terkenal, rambutnya yg tersisir rapi, serta matanya yg melihat tajam ke arah manapun yg dia lihat, membuat nya tampak seperti jelmaan dewa ataupun malaikat. Tatapan para pengunjung tak lepas darinya banyak yg terpesona,dan berbisik² bahkan hendak menghampirinya. Pria tersebut terus berjalan menuju meja rebeka, membuat rebeka agak salah tingkah. Saat tepat didepan meja rebeka pria tersebut tanpa basa basi langsung menyodorkan sebuah surat kontrak kepada rebeka, langsung duduk setelah nya.

Penasaran dengan isi surat tersebut rere langsung membaca tanpa mempedulikan orang di depannya.

" Ini apa maksudnya?? "

" Sesuai yg tertulis dalam surat kontrak tersebut, saya BARA ELVYAN meminta anda untuk menikah dengan saya "

" Maaf tapi lu bukan tipe pasangan yg gw mau, apalagi untuk dinikahi "

" 60M masih kurang? "

" Gw bukan orang yg haus atau butuh uang atau hal lainnya "

" perjanjian sudah dibuat beberapa bulan lalu, bersama kedua keluarga yg bersangkutan, jika perjanjian dibatalkan maka pihak yg melanggar akan membayar denda serta memberhentikan bisnis yg merupakan milik pihak yg melanggar "

" Jika anda tidak percaya silahkan ditanyakan kepada orang tua anda atau orang² yg ada didalam kontrak tersebut "

" An*in* bunda ngga pernah bilang soal ini " ( batin rere )

" Saya juga tidak tertarik bersama anda, jika bukan karna perjanjian ini saya tidak akan pernah menghubungi anda "

" Anda pikir saya kekurangan wanita??. Jangan terlalu berharap banyak dengan pernikahan ini, kita hanya perlu melangsungkan pernikahan hanya itu, setelah itu terserah ingin melakukan apapun "

Setelah mengatakan itu pria bernama bara tersebut langsung pergi meninggalkan rebeka yg masih melihat surat kontrak tersebut. Rasa kesal, sedih,tidak percaya, dan penasaran bercampur jadi satu.

" Baj*ngan "

• 23 maret

Dua bulan setelah kejadian itu, hari inilah hari yg paling memuakkan sekaligus menjadi awal penderitaan yang rebeka rasakan. Hari ini hari pernikahan
REBEKA GREBIAN DAN BARA ELVYAN.

Acara yg meriah, tapi hanya kedua keluarga dan beberapa kerabat yg diundang, tidak ada sahabat, teman, ataupun orang penting lainnya. Walaupun demikian acara tetap berjalan dengan baik dan berakhir malam hari tepat pukul 10 malam.

-- 22.26

Rebeka yg tengah melamun dikejutkan dengan bantingan pintu kamar yg dia tempati, Bara yg baru masuk langsung melempar surat percerai kepadanya.

" Gw udah urus semua, lu cuma tinggal nunggu 1 tahun paling lama, keluarga Kita ngga akan ada yg tau tentang ini "

" Lu bebas ngapain aja semau lu dan gw juga punya hak yg sama, diantara kita tidak ada hubungan apapun mulai besok "

" Gw pernah bilang jangan berharap banyak pada pernikahan ini, lu bebas mau gunain uang mahar untuk apapun, dan kompensasi nya akan gw transfer besok, jangan pernah bilang soal ini kepada siapapun termasuk pada orang tua kita "

" Selamat lu bebas sekarang, mau jual diri yaa silahkan gw juga ngga akan peduli walaupun lu mau mati sekalipun "

" Lu cuma wanita yang bisa gw bali pake uang "

Rebeka masih diam seperti tidak menghiraukan apapun yg bara katakan, beberapa detik kemudian bara pergi keluar dari kamar entah mau kemana kali ini. Menit demi menit berlalu terlihat airmata yg sama sekali tidak ada niatan untuk keluar akhirnya mulai meluncur begitu saja.

Pernikahannya hancur beberapa menit setelah pernikahan itu baru saja selesai, pernikahan ini bahkan tidak pernah dia bayangkan pernah terjadi pada orang manapun.

" Ba*j*ngan, pria bre*gs*k "

Perlahan rere mulai menghapus airmata nya, setidaknya dia masih bisa bebas dan tidak terikat pada pria yg sempat dia nikahi.

" Baiklah saatnya mulai hidup seperti rebeka grebian yg tebih dari sebelumnya, ini juga tidak akan pernah terjadi lagi. Sakit hati ini tidak akan pernah terulang lagi "

.....













Hii semuaa maaf kalau masih banyak yg kurang karna ini cerita pertama yg aku buatt, berawal dari imajinasi ku dan malah jadi tertarik untuk bikin ceritanya lewat wattpad inii.

TERIMAKASIH BANYAK ^^

OBSESSION MY EX HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang