BAB IV

645 21 0
                                    


Sabtu 25 Juli

• 09.43

Rebeka kini tengah bersiap untuk pergi bersama gevan hari ini. Memakai sweater berwarna hitam dengan gambar Spongebob didepannya. Rok hitam yg panjangnya sampai lutut, dan rambut yg diikat.
Mengambil beberapa foto miror dan bergegas turun untuk menunggu gevan datang menjemputnya.

30 menit menunggu gevan tak kunjung datang.
Rebeka mengambil ponsel yg berada di dalam tasnya, berniat untuk menghubungi lelaki yg ia tunggu. Panggilan pertama tak terjawab, panggilan kedua juga tak terjawab, ketika hendak menghubungi lagi suara motor terdengar dari kejauhan semakin mendekat. Yaa siapa lagi kalau bukan gevan ya kan.

" Lu lama nunggu ree? "

" Mayan "

" Sorry ree gw ada urusan penting tadi, gw juga ngga sempat ngabarin "

" Ya sans aja "

" Yuk naik, bentar lagi mau mulai nih "

" Oke "


....

Rebeka kini sudah duduk menikmati pertandingan yg sedang berlangsung, dengan dua bungkus cemilan ditangannya. Pertandingan kali ini lebih lama dari sebelumnya, karna kedua tim sama² tidak mau kalah.

Tepuk tangan panjang penonton menutup pertandingan semifinal. Suara terompet sahut menyahut. Tim gevan menang dengan hanya selisih hanya tiga poin.

Rebeka memperbaiki anak rambut di dahi. Selesai sudah pertandingannya. Menghembuskan nafas pelan sambil tersenyum puas. Anggota tim yg menang menggendong gevan tinggi-tinggi di lapangan, bersorak senang karena kemenangan mereka dan masuk pertandingan final. Sementara para perempuan berlarian menuju tengah lapangan. Satu-dua membawa spidol, sambil berseru,

" Kak minta tanda tangannya dong....! "

Atau membawa tongsis, sambil berteriak

" Kakkk..... Please.... Foto bereng aku "

Rebeka menepuk dahi menatap tingkah mereka. Biasanya rebeka tidak sampai selesai melihat pertandingannya, karna hari² sebelumnya ia pergi selalu bersama sahabatnya, dan bisa pulang bersama kapan saja. Tapi kali ini dia hanya pergi bersama gevan, jadi harus menunggu sampai lelaki itu selesai.

" Kayaknya ini bakal lama deh, fansnya banyak gitu" batin rebeka.

Baiklah daripada menyaksikan gevan yg masih dikerubungi fansnya, rebeka melangkah keluar menuju parkiran motor. Hujan mulai turun deras, tempias air membasahi lorong parkiran. Sebagian penonton masih bertahan menunggu di aula, tim yg kalau sudah mulai beranjak meninggalkan tempat pertandingan.

Rebeka kini duduk di kursi yg disediakan diparkiran. Menatap hujan deras didepannya. Membosankan. Gevan masih belum selesai dengan fansnya sampai satu jam kedepan. Rebeka masih sabar menunggu sambil bermain game di ponselnya. Sampai sebuah mobil berhenti didepannya.

" Naik "

Ucapan itu lantas seketika membuat rebeka mengangkat kepalanya, suara yg sangat dikenal.

" Naik "

" Ngga " jawab rebeka pada mantan suaminya itu.

" Naik "

" Ngga "

" Mau dipaksa atau naik sendiri " tanya bara sedikit dengan penekanan.

OBSESSION MY EX HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang