Pulang Ke Rumah

1.8K 129 26
                                    

"Appa, apa tidak sebaiknya kita menerima hubungan mereka?" Tanya clare park.

"Apa yang harus kita terima?"

"Dia mencintai lisa, sayang.."

"Bagiku lisa tetaplah seorang perempuan meskipun dia sudah merubah bagian dari dirinya." Jawab mason dengan pelan.

"Tapi rosie mencintainya tanpa memandang apakah dia laki laki ataupun perempuan. Kau sendiri pun dengar tadi rosie berkata ingin menikah dengan lisa, bagaimana jika mereka nekat? Bagaimana jika rosie hamil?" Ucap clare dengan rasa khawatir.

"Appa, kita sudah tua, sedang rosie dia masih panjang perjalanan nya, apa appa ingin dia menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya, atau menjadikan hidup rosie menderita?"

Mason membuang nafas, dadanya terasa dihimpit beban berat.

"Baiklah, sekarang kita ke apartemen nya.." ucap mason, mengalah pada ego nya, mengalah pada hatinya.

***
***

Appa dan eomma chayeoung melesat menuju apartemen tempat lisa dan anak nya berada.

Sedang di apartemen, chaeyoung membuncah bahagia, lisa kembali kepelukan nya, saling bersatu padu.

"Sayang, bagaimana kalau kau hamil?" Tanya lisa dengan khawatir.

"Hamil juga hamil anak mu..." Jawab chaeyoung dengan enteng.

"Hashht... Bukan itu, maksudku jika appa mu marah..?"

"Makanya kau harus cepat menikahiku lisa, kapan?" Desak chaeyoung.

Lisa terkekeh...
"Kenapa kau jadi tidak sabar sih?"

Chaeyoung tidak menjawab, kembali mendekat kebibir lisa dan melumatnya.

Bukan tanpa alasan chaeyoung ingin memiliki lisa, cintanya pada lisa tumbuh semakin kuat sejak dia tau fakta bahwa lisa adalah orang yang di inginkan nya, orang yang di jatuh cintai lewat aroma kopi meski pada saat itu dia tidak tau siapa pembuatnya.

****
****
****

Pintu apartemen diketuk saat chaeyoung sedang mandi, bersiap mencari makan siang bersama lisa.

Lisa Dengan terburu menuju pintu.
Tubuhnya menegang saat dia tau dari cctv, orang tua chaeyoung kemari.

"Appa, eomma silahkan masuk, chaeyoung sedang mandi.." ucap lisa sopan dan kemudian mempersilakan duduk.

"Appa, eomma, aku tidak pandai membuat minuman. Dan disini hanya ada air putih juga kopi instan...."

"Tidak usah lisa, air putih saja..." Ucap ibu chaeyoung..
Sedangkan ayah chaeyoung diam seribu bahasa, memandang datar pada lisa.

"Baik, tunggu sebentar appa, eomma..." Ucap lisa sopan, menuju kitchen..

Tepat pada saat melewati kamar, chaeyoung juga keluar dan langsung mendekap lisa dari belakang.

"Sayangg..... Kangen....!!" Ucapnya manja.

Lisa menelan ludah dengan tubuh tegang.
Tidak chaeyoung sadari jika kedua orang tua nya ada disini dan melihat tingkah anaknya tersebut.

"Chaeng...." Lirih lisa pelan, tetapi dengan cepat chaeyoung memotongnya.

"Kenapa kau tegang sekali sih??" Tanya chaeyoung, memutar tubuh dihadapan lisa, memandang dengan aneh.

Tapi baru lisa mau menjawab, chaeyoung sudah menyumpal mulut lisa dengan satu kecupan dibibirnya.

Lisa tersentak dan mendorong chaeyoung dengan pelan.
"Chaeng... Lepas...!! Ada orang tuamu.." ucap lisa dengan cepat.

"Hahh??!!"

"Ekhm..." Ayah chaeyoung berdehem...

Lisa melewati chaeyoung begitu saja, mengambilkan air minum untuk kedua calon mertua nya.

Chaeyoung mengekor lisa dari belakang, wajahnya merah padam, malu!!!!

"Appa, eomma, maaf aku tidak tau ...." Lirih chaeyoung pelan..

"Sejauh mana hubungan kalian?" Tanya ayah chaeyoung tanpa basa basi.

Chaeyoung merapat pada lisa, mengenggam tangan nya erat, takut jika orang tuanya melukai hati lisa lagi.

"Chaeyoung, lisa? Kenapa diam saja?" Mason kembali bersuara dengan nada tegas.

"Appa, izinkan aku menikah dengan chaeyoung..." Lirih lisa pelan.

Tak ada jawaban dari orang tua chaeyoung.

"Kami akan menikah, dengan atau tanpa persetujuan appa dan eomma, kami tetap akan menikah." Ucap Chaeyoung tiba tiba, membuat ibunya menghela nafas.

"Anak ku.. apa cara yang kau lakukan itu bagus?" Tanya eomma melempar pertanyaan.

"Aku harus bagaimana eomma, harus dengan cara apa lagi? Appa tetap tidak menyetujui hubungan ku dengan lisa, dulu katanya tidak menghasilkan keturunan, sesama jenis, sekarang sudah berbeda, kenapa kalian masih tetap saja..."

"CHAEYOUNG!!!" bentak mason menggelegar membuat chaeyoung semakin mengeratkan genggaman tangannya pada lisa.

"Appa, maafkan chaeyoung..." Lirih lisa pelan.

"Lisaaa??" desah chaeyoung tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.

"Kau membela orang tuaku?" Tanya chaeyoung.

"Bukan begitu chaeng, kau harus menghormati nya, mereka orang tuamu, yang melahirkanmu, yang membesarkan mu, yang melindungi mu..." Ucap lisa pelan, berkata dengan hati hati.

"Segeralah menikah, aku tidak mau sesuatu terjadi pada anak ku..." Ucap mason , seketika membuat lisa dan chaeyoung tersentak saling berpandangan.

"Appa? Benarkah?" Tanya chaeyoung tidak percaya.

"Ya, kalian berdua harus segera menikah sebelum terjadi bahaya, dan pulang lah kerumah, appa tidak ingin kau membawa anak ku jauh jauh dari eomma nya, lisa!!" Ucap mason .

"Malam ini kalian harus pulang kerumah kami..." Ucap ibu chaeyoung menimpali.

Detik berikutnya kedua anak dan orang tua tersebut saling berpelukan , mengucapkan terimakasih.. dan bersiap menuju rumah chaeyoung dengan lisa yang mengendarai mobilnya.

5 hari lagi... Mereka sepakat menikah dengan tertutup!!!

Di paris !!!

..
..
..
..
To be continue....

POSESIF, OBSESI, PSYCHO ~ (CHAELISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang