Bandara

1K 86 26
                                    

Lisa dan jisoo melesat menuju bandara, dimobil lisa hanya terdiam seribu bahasa memandang jauh dalam  kekosongan.

"Aku hanya memiliki jisoo unnie sekarang, tapi jisoo unnie bukan chaeyoung... jika chaeyoung saja yang sangat kupercaya tapi dia tidak pernah mencintaiku, maka siapa lagi yang harus ku percaya untuk dekat denganku. Aom?? tidak tidak, bukan dia..."

Lisa mengingat sesuatu, aom tidak menghubunginya. 

Segera lisa membuka ponselnya,mengetik pesan kepada Aom,  "Hei, aku pulang keparis, maaf untuk kejadian malam itu.."

"Aku yang seharusnya minta maaf, lisa.." balas aom dan lisa tidak merespon nya.

***

"Lisa..." ucap jisoo pelan setelah sampai bandara dan belum turun dari mobilnya.

"Ya, unnie.. ada apa..?" Lisa tersenyum manis, meskipun darimatanya terlihat jelas dia menahan kesedihan.

"Lupakan yang chaeyoung katakan, dia sangat mencintaimu.." ucap jisoo dengan memegang  tangan lisa dan menatap dalam kepadanya.

***

***

LISA POV :

"Lupakan yang chaeyoung katakan, dia sangat mencintaimu.." 

Aku tertawa getir mendengar ucapan jisoo unnie.

"Tidak jisoonie, dia tidak mencintaiku, bahkan jika benar dia mencintaiku, aku tetap tidak pantas untuk dicintainya, aku selalu menyakitinya.." ucapku pelan.

"Stop lisa, percayalah kalian pasti akan bersama kembali.." ucap jisoonie yang membuatku merasa lucu.

"Yah, mungkin pada kehidupan berikutnya kalaupun bisa..." Jawabku dan dengan cepat membuka pintu, turun.

Jisoo unnie mengantarkan ku , sesaat sebelum aku benar benar pulang, jisoonie memeluk ku erat.

Dia menangis melepas pelukan dan memandangku, menaruk tangan kanan nya pada pipiku.

"Lisa, kau harus jaga diri baik baik, satu minggu lagi aku akan menemui mu, ya... Aku akan menemani mu ke..."

"Ke psikolog?" Tanya ku dengan cepat memotong jisoo unnie.

"Psikiater...!!

"Hmm..." Aku hanya berdehem. Sudah ku duga!!! Chaeyoung saja aku tolak, sekarang gantian unnienya.

"Oke aku harus segera berangkat unnie, jika sampai paris aku hubungi..."

"Kau harus janji Lisa, jaga dirimu baik baik..."

"Untuk apa aku aku menjaga diriku jika chaeyoung tidak lagi bersamaku .." batinku dalam hati.

"Jaga dirimu baik baik, untuk ku, lisa.." ulang jisoonie yang sontak membuatku memandang kedalam kedua matanya.

***
***
Rose Pov :

Seperti inikah rasanya kehilangan? Terlalu sakit untuk dirasakan. Bahkan Aku kehilangan selera makan.

"Unnie, apakah kau pernah mengalami seperti yang aku alami?" Tanyaku pada jennie unnie yang merebahkan diri disampingku memainkan ponselnya.

"Tidak chaeng, tapi putus cinta itu hal biasa!!"

Hal biasa katanya!! Dan aku tidak terbiasa.

"Bagiamana kau melewati rasa sakitnya unnie?"

"Hei!! Aku bahkan tidak pernah lagi merasakan sakit putus cinta, hanya merasakan sakit karena cintaku tidak mungkin terbalas!!"

Ku abaikan jennie unnie, meskipun dia teman ku tetapi sepertinya dia sekarang tak memahami apa yang ku alami.

"Kenapa kau bisa dengan mudah mendua unnie?"

"Hah!!! Apa tadi barusan yang kau katakan Cheng?"

"Dengan mudah mendua..." Ulangku pelan.

"Aku? Aku mendua? Tidak.. aku tidak mendua.." ucap jennie unnie gelagapan.

Aku menyeringai... "Haaaa jangan kira aku tidak tau unnie, kau berpacaran dengan Taehyung juga dengan manager perempuan mu!!"

"Chaeng, kau jangan sembarang!!"

"Tidak mau mengaku ya..... ya.. ya....ha....??"

"Chaeyounggggg..........!!" Ucapnya lembut namun tegas, membuat ku seketika cemberut.

"Aku sudah pernah bilang kan, meskipun aku suka dengan perempuan tapi aku juga butuh suami ..."

Aku terdiam mendengarnya. Bayangan hubunganku dengan lisa beberapa waktu saat aku bertengkar dengan orang tua ku kembali berputar putar di ingatan..

Tapi aku beda dengan jennie Unnie, aku hanya mencintai satu perempuan bukan banyak dan aku hanya butuh dia, bukan orang lain ataupun laki laki.

Tetapi nasipku begitu menyedihkan, sekarang aku tidak tau harus bagaimana.

Ku pejamkan mata, berharap aku bisa melupakan semua nya, aku lelah, sangat lelah ..

***
***
Jennie Pov :

Seandainya chaeyoung tau, hatiku juga sakit melihatnya seperti ini.

Aku menyukai chaeyoung sejak pertama kali bertemu dengannya tapi aku sadar, dia bukan lah orang yang memiliki rasa yang sama dengan ku. Meskipun pada akhirnya aku kaget setengah mati mengetahui kenyataannya.

Dia jatuh cinta dengan gadis thailand yang tidak jelas, dia ditinggalkan begitu saja lalu gadis Thailand itu kembali lagi dan sekarang chaeyoung tersakiti lagi.

Aku lebih marah lagi ketika mengetahui selama ini chaeyoung menahan sakit untuk bertahan bersamanya.

Bodoh. Chaeyoung bodoh dan selalu bodoh.
Seandainya aku yang menjadi chaeyoung, sudah ku kasari balik, ku siksa balik, biar dia merasakan hal yang sama.

Kenapa kau tidak jatuh cinta padaku saja chaeng, ealah... bahkan aku sendiri tidak bisa berkata padanya.

Jika saja aku bisa, aku akan berteriak keras ditelinganya sampai budeg..
"I LOVE YOU CHAEYANG... I LOVE YOU AYANG CONGAH!!"

Ya begitu, seperti kata kata penggemar nya  yang selalu memangil nya seperti itu.

Ku pandangi chaeyoung yang memejamkan matanya.

Cantik!!
Dia masih sangat cantik meskipun matanya sembab.

"Chaeng...." Panggilku pelan tapi dia tidak menjawab.

"Chaeng.. apa kau tidur?"

Yak!!! Setelah menangis darah dia malah tertidur.. hadew!! Seperti anak kecil.

Seperti anak kecil tapi aku sangat menyayangi nya..

Hmmm..
Ku taruh ponselku dan aku memeluknya..
Memeluknya sampai aku tertidur ........ hmn nyaman... ..

To be continue.....

POSESIF, OBSESI, PSYCHO ~ (CHAELISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang