Chapter 2

30 3 0
                                    

What you see, is not necessarily the truth.
Max_

_Happy Reading_


Bau rumah sakit menyapa indera penciuman Selena dan Zeo sesampainya di sana. Dengan langkah tergesa-gesa, mereka berdua langsung menuju ruangan di mana Kristal di rawat setelah menemui resepsionis rumah sakit di lantai bawah. Di pertengahan jalan, mereka bertemu dengan Aileen dan Leo yang juga ingin menjenguk Kristal.

" Kalian udah sampe duluan? " Selena.

Aileen mengangguk dengan wajah mendung, " Gue khawatir Kristal kenapa-napa."

Selena yang sadar gadis itu bersedih, langsung memeluknya. " Ssttt... Kita berdoa aja, semoga Kristal baik-baik aja."

Aileen terisak, " Gue bener-bener ga nyangka, di depan kita Kristal selalu keliatan kuat. Bahkan, dia yang selalu ngejaga kita kalo kita lagi di landa masalah. Tapi sekarang? Gue denger dia ngalamin depressi kaya gini gue ngerasa jadi temen yang ga guna banget sel."

Selena termenung, apa yang di katakan Aileen benar-benar menyentil hatinya. Dia dan Aileen berteman dengan Kristal sejak kecil tentu ia yang lebih dulu mengenalnya namun dia tidak tahu apapun tentang kristal teman kecilnya itu.

Melihat kedua gadis itu di landa bersalah, Zeo dan Leo saling bertukar pandangan. Mereka jelas paham, apa yang di rasakan keduanya memang hal yang berat terlebih ini menyangkut kesehatan teman kecil mereka.

" Kalian tenang ya, jangan nyalahin diri sendiri. Gue yakin Kristal ga cerita soal ini, karna ga mau kalian khawatir." Seru Leo dengan mimik wajah yang serius.

Aileen terpaku, baru kali ini dia melihat cowok itu bisa serius.

" Bener kata Leo, kalo kalian sedih kaya gini justru Kristal bakal sedih. Kalian harus tetep keliatan fine di depan dia, kasih semangat karna itu yang di butuhin Kristal sekarang."

Zeo mengangguk setuju, dengan apa yang di katakan Leo barusan.

Selena menghela nafas, apa yang di katakan Zeo sama Leo barusan bener.

" Ayo, kita masuk."

Gadis itu lebih dulu memutar knop pintu ruang rawat Kristal, dan melihat Max sudah di sana menjaga teman kecilnya.

Aileen terisak, melihat teman kecilnya terbaring di ranjang brankar rumah sakit benar-benar mimpi buruk untuknya.

" Kristal." Gadis itu segera berlari ke arah brankar, memeluk tubuh Kristal yang masih di infus.

Selena yang was-was, menarik tangan Aileen menjauh dari tubuh Kristal yang masih dalam pengaruh obat bius.

" Aileen. Jangan di peluk dulu, Kristal masih belum sadar." Selena

Aileen mencebikan bibirnya, " Gue kangen sama dia sel."

Selena menghela nafas, " I know. Tapi, belum waktunya. Nunggu, dia siuman dulu."

" Biar gue bawa Aileen keluar dulu."

Leo yang ngeliat Aileen semakin murung, menarik tangan cewek itu ke kantin rumah sakit.

" Leo ngapain lo bawa gue ke sini." Aileen

Leo mengulas senyum, " Wait, Lo tunggu sini dulu ya." Titahnya.

" Taraaa... Gue bawain siomay buat Lo." Seru cowok itu.

Mata Aileen seketika berbinar, melihat siomay di depannya.

" Ko lo tau sih gue suka siomay."

Leo tersenyum lebar, " Of course. Apa si yang ga gue tau tentang lo. Semua tentang Aileen ema gue tau. Karna lo calon ibu anak-anak kita nanti jelas gue harus_"

IT GIRLS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang