tres

178 16 0
                                    

Senin adalah hari dimana banyak orang merasa enggan untuk beraktivitas setelah terlena menikmati weekend. Argani sudah bersiap dengan seragam putih Abu-Abu yang melekat di tubuhnya.

Waktu menunjukan pukul 06.35 dan upacara akan dimulai pada pukul 07.00 wib. Argani mengambil tasnya dan beranjak keluar kamar. Argani pergi ke dapur dan melihat beberapa pelayan yang sedang melakukan aktivitas mereka.

"Bik, Arfani dimana?"tanya Argani pada salah satu maid.

"Tuan muda Arfani sudah berangkat tuan muda."jawab pelayan dengan sopan.

Argani baru ingat jika hari senin adalah jadwal piket Arfani di kelas. Karena itu ia berangkat pagi sekali.

"Bik, tolong buatin dua bekal. Aku tunggu."suruh Argani.

"Baik Tuan Muda."

Pelayan itu menunduk dan pergi menyiapkan apa yang dirusuh oleh Argani. Sembari menunggu, Argani memainkan ponselnya membalas pesan dari kedua sahabatnya. Kurang lebih sepuluh menit, pelayan itu selesai menyiapkan bekal. Argani menerimanya dan memasukkan nya ke dalam tas.

"Aku berangkat dulu bik."kata Argani.

Argani pergi ke luar rumah dan menaiki motornya dan melaju menuju ke sekolah.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

Cuaca pagi hari ini sangat lah panas. Banyak siswa yang mengeluh karena upacara yang tak kunjung selesai. Kepala sekolah terlihat menyampaikan beberapa amanat tak memperdulikan para siswa yang mengeluh. Argani terlihat di barisan belakang menyimak sambil sesekali menunduk menghalau sinar matahari yang menyengat.

Upacara selesai tepat pukul 08.00 wib. Semua murid langsung berhamburan ke kelas mereka masing-masing.

"Arka." Argani terlihat memanggil seorang siswa yang lewat di hadapannya.

Siswa yang bernama Arka itu berhenti dan menatap Argani seolah bertanya ada apa dia memanggilnya.

"Ikut gue ke kelas sebentar."kata Argani.

Dengan enggan, Arka tetap mengikuti ke kelas Argani. Sesampainya di depan kelas, Argani menyuruh Arka untuk diam di depan sedangkan dia masuk ke dalam kelas.

"Kasih ke Raka. Jangan bilang dari gue. Bilang aja dari salah satu fans nya."kata Argani menyerahkan kotak bekal kepada Arka.

Raka adalah panggilan untuk Arfani darinya dan Arka adalah salah satu sahabat dekat dari kembarannya.

Arka menerimanya dan segera pergi dari hadapan Argani tanpa mengatakan satu kata pun. Argani tak mempermasalahkan nya karena sudah tau sifat Arka.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

Suasana di kelas XI IPA 1 sangat suram. Para siswa nya fokus ke dalam buku mereka masing-masing. Tak ada candaan apapun sesama siswa yang terdengar. Wajar karena kelas ini merupakan kelas unggulan. Semua muridnya penuh ambisi untuk menjadi yang terbaik.

Arka masuk ke dalam kelas membuat beberapa siswa di dalam kelas menoleh kearahnya. Itupun hanya sekian detik kemudian kembali fokus ke buku pelajaran mereka.

Arka meletakkan bekal tadi di atas meja Arfan. Arfani yang sedang fokus dengan bukunya pun menoleh ke arah Arka.

"Dari siapa?"tanya Arfani bingung.

CakaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang