"unnie, kau ingat foto ini?". Tanya Lisa pada Jisoo yang sedang duduk di sofa.
"Ini foto saat kita pulang dari restoran saat itu kan?, saat itu Jennie terkena skandal,aku kesal sekali dengan orang - orang yang menghina adikku". Emosi Jisoo saat mengingat kejadian itu.
"Jisoo unnie, kami datang membawakan pesanan untuk malaikat kecil yang ada di perut mu". ucap Chaeng yang membawa buah buahan segar, diikuti oleh Jennie di belakang nya.
"Wah baby, aunty mu baik sekali, mereka membawakan buah yang diinginkan kita".
Bisik Jisoo, sambil mengelus perut buncitnya.Ya , Jisoo sudah menikah dan Kini Jisoo sedang mengandung,dan usia kandungan nya sudah menginjak Lima bulan.
"Kurasa itu keinginan mommy nya". Ucap Jennie ketus.
"Apa Jendeuk tidak ikhlas membelikan ini untuk unnie,dan keponakan mu,hmm?". tanya Jisoo sambil mengerucutkan bibirnya lucu, membuat Jennie luluh.
"Bu- bukan begitu unnie ak- aku".
"Jisoo unnie, Jennie unnie hanya gengsi, padahal tadi dia yang paling semangat untuk mencari buah mengkudu ini". Ucap Chaeng dengan wajah mengejek pada Jennie
Karena memang Jennie yang paling bersemangat untuk mencari buah mengkudu yang diinginkan Jisoo, saat tau Jisoo sedang mengidam, Jennie bergegas mengajak Chaeng untuk mencari buah itu.
"Hentikan itu Chaeng!". Ucap Jennie ketus
"Nini, unnie kenapa wajah mu memerah, Haha". Ucap Lisa pada Jennie, membuat Jennie semakin salah tingkah.
"Sudahlah,oh aku merasakan tendangan di perut ku, maukah kau merasakan nya juga Jen?". Jisoo mengarahkan tangan Jennie ke atas perut nya.
Jennie dapat merasakan ada yang bergerak dari dalam perut Jisoo, namun Jennie kesal, makhluk di dalam perut Jisoo membuat Jisoo tersenyum bahagia, Kini senyum cerah Jisoo bukan hanya untuk nya lagi, akan ada bayi kecil yang menjadi saingan nya, sungguh Jennie membenci calon,keponakan nya itu.
Jennie sedikit menekan perut Jisoo hingga Jisoo meringis kesakitan.
"Akhh, Jen apa yang,..akhhh".
Tiba-tiba terlihat darah mengalir di betis Jisoo, membuat semua orang panik."Unnie,ayo ke rumah sakit!". ucap Lisa panik.
"JENNIE KIM,KAU BERULAH LAGI!". bentak Jong-suk yang tiba-tiba muncul .
"Ti,- tidak unnie". Jennie terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya, Jisoo yang meringis kesakitan dengan darah yang mengalir di kakinya.
"Sekarang,jauhi Jisoo ku!, Kau bukan lagi anakku! Hidup lah dengan bebas tapi ingat jangan pernah menemui Jisoo lagi, enyah lah!". Ucap Jong-suk penuh emosi.
"Andwe!, Saya mohon Tuan, Saya memang bukan anak kandung anda, Saya akan pergi dari sini namun jangan larang saya untuk menemui Jisoo unnie". Ucap Jennie dengan Isak tangisnya.
"Pergi kau!, jangan temui Jisoo lagi!".
"Andwe, Jisoo unnie hiks"
"Jisoo unnie jangan pergi hiks".
"ANDWE JISOO UNNIE! ".
"Jen! Jennie? Bangun,hei ini unnie,ada apa dengan mu?" Jisoo berusaha membangunkan Jennie yang menjerit dan menangis dalam tidurnya.
"Jendeuki, Ini unnie sayang, ayo bangun "ucap Jisoo sambil menepuk pipi Jennie sedikit lebih kencang, agar Jennie terbangun.
"Hahhh! Hahh ,u- unnie ". Jennie membuka matanya dengan nafas yang memburu,ia menatap Jisoo lekat dari atas hingga bawah, ia melihat perut rata Jisoo,ah sial ,ternyata tadi hanya mimpi, Jennie ingat jika tadi setelah mereka makan bersama dan berjalan - jalan sebentar bersama adik - adiknya,ia habis bercerita pada Jisoo, tentang Jong-suk yang membentak nya dan juga chaelisa saat Jisoo tidak ada,masa bodo dengan Jong-suk Jennie tetap ingin mengadu pada unnie kesayangan nya itu, namun ia berakhir tertidur pulas di kamar sang kakak dan malah berakhir mimpi buruk.